Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam dan Sapi di Kota Bandung Melonjak

Harga daging sapi
Foto ilustrasi (pixabay)

HALOBDG – Beberapa hari menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah, Pemerintah Kota Bandung melakukan sidak ke Pasar Kosambi untuk memantau ketersediaan stok bahan pangan, Senin 10 Mei 2021.

Usai pemantauan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menjami stok, harga, dan keamanan pangan dijamin aman meski terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.

Tetapi hal tersebut dinilai wajar. Namun yang terpenting pasokan menjelang lebaran aman dan tersedia. Termasuk pembeli pun lebih banyak dibanding tahun lalu.

“Komoditas yang naik itu seperti daging ayam, daging sapi, cabe tanjung. Kata para pedagang kenaikan harga ini biasa, tren menjelang hari besar.”

“Kalau yang turun seperti telur dari Rp26 ribu jadi sekitar Rp23 ribu, bawang putih, bawang merah stabil,” lanjutnya.

Menurutnya, jika kenaikan harga terjadi karena kelangkaan, Pemkot Bandung bisa menyuplainya. Tetapi ini merupakan momen jelang lebaran. Kenaikannya pun dinilai tidak terlalu tinggi.

“Kelihatanya tidak (melakukan operasi pasar), karena pasokannya banyak, cukup. Seperti telur itu kecenderungannya kemarin naik karena banyak yang bikin kue. Sekarang turun lagi karena bikin kuenya sudah selesai,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengakui, ada kenaikan harga komoditas di pasar, seperti daging ayam, daging sapi, cabe tanjung, hingga kentang.

Di awal Ramadan, daging ayam dijual Rp40 ribu. Namun saat ini naik menjadi Rp42 ribu per kilogram.

Daging sapi yang sebelumnya Rp130 ribu per kilogram naik menjadi Rp140 ribu per kilogram. Cabe tanjung yang sebelumnya Rp50-60 ribu, naik menjadi Rp70-80 ribu.

“Ini karena ritual menjelang lebaran. Pasokan aman tersedia. Tadi dari DKPP sudah memeriksa beras, tidak ada klorin. Ayam tidak ada borax. Itu semua aman,” ucapnya.

Menurut Elly, kenaikan tersebut dinilai relatif wajar karena pasokan aman. Sehingga tidak diperlukan operasi pasar.

Namun jika memang pasokan berkurang dan harga tidak terkendali, maka Disdagin akan turun tangan.

“Tapi ini pasokan aman dan tersedia dan harga relatif stabil, tidak terlalu tinggi,” jelasnya.

Elly memprediksikan, konsumen akan mulai berbelanja ke pasar, puncaknya H-2 Lebaran. Karena masyarakat mulai memasak untuk Hari Raya Idulfitri pada H-2 sampai H-1. Para pedagang pun sudah bersiap untuk itu.

“Kalau lebaran Kamis, berarti Selasa puncaknya. Para pedagang menyampaikan ada kenaikan jumlah pembeli dibandingkan tahun kemarin. Tapi ini juga belum kembali ke normal karena ini masih masa pandemi Covid-19,” ucapnya.