Masuk Musim Pancaroba, Warga Bandung Hati-Hati Penyakit ISPA dan Diare

Termometer (Pixabay)
Termometer (Pixabay)

Halobdg.com – Masyarakat Kota Bandung diminta waspada dengan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare karena kini masuk musim pancaroba.

Bulan Juli wilayah Kota Bandung memang dilanda cuaca tidak menentu. Terkadang cerah, terkadang hujan. Tapi suhu udara di Kota Bandung cenderung cukup ekstrem terutama saat malam dan pagi hari.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty mengatakan beberapa penyakit yang biasa diderita masyarakat saat cuaca seperti ini yaitu asma, flu, pilek, sinusitis, tonsilitis, faringitis, bronkitis, dan bronkiolitis.

“Kalau suhu dingin, virus lebih cepat berkembang biak. Makanya penyakit-penyakit yang dikarenakan virus itu jadi meningkat, seperti ISPA dan diare,” ujar Intan.

Pada kondisi suhu udara turun, sistem imun manusja juga biasanya menurun. Kemudian, pembuluh darah pun menyempit sebagai untuk mempertahankan suhu di organ-organ tubuh lainnya.

“Ketika pancaroba mulai berubah jadi musim kemarau yang hangat, orang-orang sudah mulai keluar buat jalan-jalan. Dari sana penyebaran penyakit terjadi,” akunya.

Selain itu, infeksi mata merah yang disebabkan virus juga kerap terjadi saat musim pancaroba.

Untuk memproteksi diri dari penyebaran virus di masa pancaroba, Intan mengimbau agar masyarakat menjaga protokol kesehatan, konsumsi makanan bergizi, perbanyak aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.

“Makanan bergizi bisa membuat kekebalan daya tahan tubuh terbentuk. Konsumsi vitamin dan minum air putih minimal 2 liter sehari. Kalau tidak ada keperluan mendesak baiknya tetap diam di rumah saja,” imbaunya.

Langkah preventif lain yang bisa diambil adalah dengan melakukan vaksinasi seperti vaksin influenza.

Meski memang ia mengakui, jika di Indonesia vaksin tersebut belum menjadi vaksin program.

“Artinya pemerintah tidak menyediakan secara gratis. Tapi, masyarakat bisa akses di rumah sakit dan klinik terdekat,” ucapnya.