Mengenal Perbedeaan Kalender Hijriah dan Kalender Masehi

Perbedaan Kalender Hijirah dan Kalender Masehi
Ilustrasi: Kalender

Artikel ini membahas tentang perbedaan kalender hijriah dan kalender masehi. Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Kalender adalah sistem untuk menyusun hari-hari untuk tujuan sosial, agama, kommercial, atau administratif. Hal ini dilakukan dengan memberi nama pada periode waktu, biasanya hari, minggu, bulan, dan tahun. Tanggal adalah penunjukan hari tunggal dan spesifik dalam sistem tersebut. Kalender juga merupakan catatan fisik dari sistem tersebut dalam bentuk dokumen atau perangkat.

Kalender bisa didasarkan pada berbagai macam sistem, termasuk siklus matahari, siklus bulan, dan kombinasi kedua. Kalender yang paling sering digunakan saat ini adalah Kalender Gregorian, yang merupakan kalender matahari yang didasarkan pada orbit Bumi di sekitar matahari. Kalender Gregorian adalah kalender sipil standar di kebanyakan negara dan digunakan untuk mengelola kehidupan sehari-hari, termasuk penjadwalan janji, acara, dan liburan.

Ada banyak jenis kalender yang berbeda, termasuk kalender tahunan, kalender bulanan, kalender mingguan, dan planner harian. Beberapa kalender dirancang untuk tujuan tertentu, seperti kalender akademik untuk sekolah atau kalender fiskal untuk bisnis. Yang lain lebih umum dan dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan.

Kalender bisa merupakan benda fisik, seperti kalender dinding atau kalender meja, atau bisa digital, seperti yang ditemukan di komputer atau smartphone. Banyak orang menggunakan kombinasi kalender fisik dan digital untuk mengelola jadwal. Lalu apa perbedaan kalender hijriah dan kalender masehi?

Mengenal Perbedaan Kalender Hijriah dan Kalender Masehi

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan Islam berdasarkan siklus bulan. Sedangkan Kalender Masehi adalah sistem penanggalan standar dunia berdasarkan orbit bumi di sekitar matahari.

1. Kalender Hijriah

Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang digunakan dalam agama Islam. Kalender Hijriah didasarkan pada siklus bulan dan digunakan untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam, seperti hari raya dan perayaan-perayaan lainnya.

Kalender Hijriah dimulai pada tahun 622 Masehi, ketika Nabi Muhammad pindah dari Mekkah ke Madinah. Tahun-tahun dalam Kalender Hijriah diberi nama dengan mengikuti siklus bulan, dengan setiap tahun berisi 12 bulan.

Bulan-bulan dalam Kalender Hijriah diberi nama dengan mengikuti siklus bulan di sekitar Bumi, yaitu Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Kalender Hijriah juga digunakan untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam sejarah Islam, seperti peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Kalender Hijriah juga digunakan sebagai acuan untuk penanggalan dalam dokumen-dokumen resmi di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Walaupun Kalender Hijriah lebih populer di negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kalender ini juga digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia yang ingin menghargai dan memahami sejarah dan budaya Islam. Menggunakan Kalender Hijriah juga dapat membantu dalam menjaga kesinambungan dengan tradisi dan nilai-nilai Islam.

2. Kalender Masehi

Kalender Masehi adalah sistem penanggalan yang paling sering digunakan di dunia saat ini. Kalender ini juga dikenal sebagai Kalender Barat.

Kalender Masehi dimulai pada tahun 1 Masehi, yang merupakan tahun pertama dari era Masehi. Tahun-tahun dalam Kalender Masehi diberi nama dengan mengikuti siklus matahari, dengan setiap tahun berisi 12 bulan. Bulan-bulan dalam Kalender Masehi diberi nama dengan mengikuti siklus matahari, yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember.

Kalender Masehi juga merupakan kalender standar yang dipakai kebanyakan negara di dunia dan digunakan untuk mengelola kehidupan sehari-hari, termasuk penjadwalan janji, acara, dan liburan.

Kesimpulan:

Kalender Hijriah dan Kalender Masehi adalah dua sistem yang berbeda untuk menyusun dan memberi nomor pada hari-hari dalam setahun. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara kedua kalender tersebut:

  1. Berdasarkan siklus yang berbeda: Kalender Hijriah didasarkan pada siklus bulan, dengan setiap bulan dimulai dengan terlihatnya bulan baru. Kalender Masehi didasarkan pada siklus matahari, dengan setiap tahun dimulai pada 1 Januari.
  2. Panjang bulan yang berbeda: Karena Kalender Hijriah didasarkan pada siklus bulan, panjang setiap bulannya bervariasi dari 29 hingga 30 hari. Kalender Masehi memiliki panjang bulan yang tetap, dengan setiap bulan memiliki 30 atau 31 hari, kecuali Februari yang memiliki 28 hari (29 hari dalam tahun kabisat).
  3. Titik awal yang berbeda: Kalender Hijriah dimulai pada tahun 622 Masehi, ketika Nabi Muhammad pindah dari Mekkah ke Madinah. Kalender Masehi dimulai pada tahun 1 Masehi, yang merupakan tahun yang umumnya diterima sebagai awal Era Masehi.
  4. Konvensi penamaan yang berbeda: Bulan-bulan dalam Kalender Hijriah diberi nama sesuai siklus bulan dan disebut dengan nama-nama Arab: Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Sedangkan bulan-bulan dalam Kalender Masehi diberi nama sesai siklus matahari, yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember.