Mengenal Lontong Opor Pak Pangat yang Legendaris

Hai, Takaiters!

Makan lontong dan opor ayam merupakan ritual yang wajib dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat merayakan momen lebaran. Hampir setiap tahun, perayaan Idul Fitri tidak pernah lepas dari lontong dan opor ayam sebagai hidangan utama. Tidak heran jika orang Indonesia sangat familiar dengan makanan ini. Namun, siapa yang menyangka kalau lontong opor yang dianggap kuliner daerah ini menjadi hidangan yang legendaris dan dapat menghasilkan omzet yang cukup besar? Kalau begitu, kamu perlu tahu mengenai kisah lontong opor ayam Pak Pangat yang legendaris.

Perjalanan Lontong Opor Pak Pangat

Berlokasi di Desa Ngloram, Cepu, Jawa Tengah, Lontong Opor Pak Pangat berada di sebuah bangunan khas Jawa Tengah, berbentuk joglo dan beratap genting tanah liat. Bahkan lantainya tidak dilapisi oleh keramik sekalipun. Meskipun begitu, siapa sangka kalau bangunan yang terlihat begitu sederhana ini mampu menghidangkan makanan yang luar biasa?

Perjalanan Pak Pangat dan istrinya, Sutinah dalam mendirikan Lontong Opor miliknya bukan sebuah cerita satu malam. Butuh puluhan tahun untuk membangun usaha kulinernya sampai mendapat predikat lontong opor legendaris dari Cepu ini.

Jauh sebelum lontong opor ini dikenal, Sutinah, ternyata telah mencoba peraduan di ibu kota dengan membuka Warung Tegal atau warteg. Setelah sempat bertahan selama 5 tahun berjualan, usaha wartegnya pun harus rela untuk gulung tikar karena terkena imbas krisis ekonomi pada tahun 1997. Alhasil, ia pun pulang ke daerah asalnya untuk membuka usaha nasi uduk dengan opor ayam sebagai sampingan.

Namun, perjalanannya pun belum usai sampai situ. Setelah 23 tahun berdiri, atau sekitar tahun 2000-an, barulah Sutinah berhasil membuat racikan opor yang berbeda dan akhirnya melegenda. Perbedaannya, apabila opor kebanyakan menggunakan lada dan kunyit sebagai bumbu, Sutinah lebih memilih untuk mencampurkan cabai merah dan serai dalam opornya tersebut. Selain itu, proses memasaknya yang masih menggunakan dapur jadul  dan diolah di dalam tungku khusus dari kayu jati semakin memunculkan cita rasa khas dari hidangan ini. Ayam yang digunakan sebagai bahan utamanya pun didatangkan dari Jawa Timur, tidak pernah dari tempat lain. Makanya, tidak heran jika tempat ini bisa mengolah setidaknya 70 ekor ayam dan 400 buah lontong per hari.

Tapi jangan heran jika kamu perlu memesan satu hari terlebih dahulu jika ingin menyantap hidangan lezat ini. Karena sangat terkenal, lontong opor pak Pangat selalu menjadi serbuan sehari-hari para pekerja di sekitar Cepu dan bahkan orang-orang dari luar daerah.

Resep lontong opor ayam khas Cepu

lontong opor ayam

Nah, kalau kamu belum sempat mencoba Lontong Opor Pak Pangat dan tertarik untuk membuat lontong opor ayam Cepu versimu sendiri, berikut beberapa hal yang perlu kamu siapkan:

 Bahan:

  • ½ kg ayam potong
  • 600 ml santan

Bumbu halus:

  • 9 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 ruas jahe
  • 2 ruas kunyit
  • 1 sdt ketumbar
  • 3 buah kemiri
  • 5 buah cabe rawit
  • 2 buah cabe merah besar

Bumbu geprek:

  • 3 batang serai, geprek
  • 1 potong lengkuas, geprek
  • 3 lembar daun jeruk, disobek
  • 2 lembar daun salam, disobek
  • 3 sdm kecap manis
  • Garam dan kaldu ayam bubuk secukupnya

 Langkah pertama, bersihkan ayam lalu lumuri garam dan jeruk nipis. Tunggu beberapa saat lalu bilas dan tiriskan. Setelah itu, haluskan bumbu halus dan siapkan juga bumbu gepreknya. Selanjutnya, kamu perlu menumis semua bumbu opor hingga tercium aroma wangi dan masukan ayam. Tambahkan sedikit air, garam dan kaldu bubuk. Biarkan sampai volume air menyusut.

Selanjutnya, pada bahan-bahan yang telah dimasak, tambahkan santan lalu didihkan hingga ayam matang dan empuk. Setelah tekstur ayam menjadi empuk, masukan kecap manis. Setelah kamu merasa sudah pas, matikan api dan aduk hingga merata. Opor siap dihidangkan dengan lontong.

Meskipun tidak sama persis dengan Lontong Opor Pak Pangat, setidaknya bisa memenuhi keinginanmu untuk makan lontong opor. Selamat mencoba!