Salad dan Selat Solo, Kamu Harus Dapat Membedakan!

Hai, Takaiters!

Solo terkenal dengan makanannya yang lezat dan murah. Rasanya mencoba kulinernya tidak akan pernah ada kata bosan. Selat Solo merupakan salah satu makanan khas kota yang terkenal dengan slogan “Berseri” ini. Meski namanya hampir sama dengan salad, namun antara keduanya berbeda. Kita cari tahu tentang salad dan selat Solo yuk, Takaiters!

  1. Bahan

Salad dan Selat Solo
Foto: solopos.com

Ada tiga jenis salad, yaitu salad buah, salad sayur dan mix antara buah dan sayur. Salad sayur terdiri dari sayuran mentah yang cukup dicuci bersih kemudian dipotong dan disajikan dengan mayones. Biasanya sayur yang digunakan adalah kol, buncis, jagung manis, selada, tomat dan bayam. Sedang salad buah biasanya terdiri dari melon, semangka, apel, nanas, stroberi, mangga dan anggur.

Sayur dan buah tersebut disajikan dalam keadaan segar dengan ditambah mayones dan beberapa topping. Mayones yang digunakan ada dua jenis, yaitu mayones yang berasa gurih, berwarna putih dan mayones yang rasanya sedikit pedas berwarna agak merah. Untuk topping yang biasa digunakan adalah parutan keju.

Sedangkan selat solo terdiri dari daging yang dimasak bumbu manis seperti stik dengan tambahan kecap inggris, telur, buncis, wortel dan kentang goreng dengan potongan agak besar. Selat solo disajikan dengan kuah berwarna coklat yang mempunyai rasa manis, gurih dan sedikit asam.

Selat solo diyakini berasal dari resep stik khas Eropa yang disesuaikan dengan lidah para raja Jawa. Makanan khas solo ini kadang juga dilengkapi dengan galantin yang dipotong tipis.

  1. Cara penyajian

resep Salad dan Selat Solo
Foto: twitter.com

Salad biasa disajikan dalam mangkok atau cup bening. Sebagai dessert atau makanan penutup, salad dapat disantap sebagai cemilan yang menyehatkan. Karena terdiri dari sayuran atau buah segar, salad sangat baik utnuk kesehatan. Mengonsumsi salad dalam suasana udara yang panas sangat menyegarkan.

Ada orang yang menghindari makan selat solo karena tidak mengonsumsi daging. Namun bagi vegetarian sebenarnya tetap dapat menikmati selat solo karena tanpa daging atau galantin, selat solo tetap enak untuk dinikmati. R

asa khas selat solo bukan hanya dari olahan dagingnya, tetapi juga berasal dari kuahnya yang segar. Selat solo biasa disajikan dalam wadah piring. Karena berkuah, selat solo kurang cocok dijadikan cemilan untuk dimakan di jalan. Menikmati selat solo sambil duduk mendengarkan alunan musik Jawa tentu lebih mengasyikkan.

  1. Waktu yang tepat untuk menikmati

Foto: royco.co.id

Salad dan selat solo sangat cocok dinikmati ketika suasana panas.  Sayuran dan buah dalam salad akan memberikan rasa segar pada tubuh. Mayonesnya yang gurih atau sedikit pedas akan semakin menambah segarnya salad yang kita makan.

Meski berkuah, selat solo kurang cocok dinikmati dalam keadaan  masih panas. Selat solo lebih pas dinikmati ketika sudah dingin dalam suasana hari yang panas. Rasa sedikit asam pada kuahnya akan memberikan efek segar ke tubuh. Dagingnya yang manis akan membuah perut kenyang lebih lama. Sedang sayurnya yang segar akan menyehatkan tubuh kita.

Takaiters, tertarik untuk menikmati salad dan selat solo? Jangan salah untuk membedakannya! Meski namanya hampir sama namun antara keduanya berbeda baik dari penampakan maupun rasanya. Tidak salah jika kamu ingin menikmatinya.

Jika kamu berkunjung ke Solo, kamu akan mudah mendapatkan salad maupun selat solo karena banyak warung dan restoran yang menyediakan. Namun  jika kamu belum sempat berkunjung, kamu dapat membuatnya di rumah. Selain mudah, bahan yang dibutuhkan juga tidak banyak jenisnya.