Sate Landak, Kuliner Anti Mainstream Khas Tawangmangu, Karanganyar

Hai, Takaiters!

Kecamatan Tawang mangu Kabupaten Karanganyar identik dengan Grojogan sewu yang pesonanya mampu mengundang turis dari segala penjuru. Selain alamnya yang indah, Tawangmangu juga terkenal dengan aneka kuliner yang khas dan anti mainstream, salah satunya sate landak.

Siapa sangka, daging landak yang diolah menjadi sate ternyata banyak digemari. Bahkan menjadi salah satu ikon kecamatan yang berada di lereng Gunung Lawu ini.

  1. Seperti apa sih landak itu

sate landak halal
Foto: perpus.jatengprov.go.id

Landak adalah salah satu binatang liar yang banyak merusak tanaman warga. Landak termasuk hewan noktunal atau hewan yang aktif pada malam hari. Seluruh tubuhnya dilindungi oleh duri yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Makanan landak adalah buah-buahan, daun dan akar.

  1. Sejarah rumah makan Gunung Mas yang menjual menu khas sate landak

sate landak terdekat
Foto: jateng.tribunnews.com

Rumah makan Gunung Mas berada di Jln. Tawangmangu-Matesih Km 2 Kabupaten Karanganyar yang merupakan jalan menuju puncak Gunung Lawu. Pak Sukatno yang merupakan pemilik rumah makan tersebut mulai berjualan sate landak sejak tahun 1998.

Awalnya, banyak landak yang merusak tanaman salak miliknya dan ditangkap. Karena hampir setiap hari ada landak yang tertangkap dan dipotong, pak Sukatno mencoba menawarkan olahan sate landak dengan memasang tulisan “Sedia sate landak” di depan rumah dan ternyata banyak yang suka.

Usaha ini terus berkembang dan menjadi rumah makan yang cukup terkenal menjual aneka menu anti mainstream.

  1. Sate landak, menu anti mainstream

sate landak tawangmangu
Foto: kmstour.com

Dengan semakin banyaknya penggemar sate khas tawangmangu ini, pak Sukatno mulai kewalahan menyediakan bahan baku. Beliau menggandeng masyarakat untuk men-suplay landak guna memenuhi kebutuhan di warungnya. Pak Sukatno mempunyai kriteria khusus untuk landak yang akan diolahnya menjadi sate dan aneka makanan lain seperti tongseng dan tengkleng, yaitu berat minimal 8kg.

Tekstur daging landak lembut, hampir mirip dengan daging kambing dan tidak prengus atau tidak berbau tajam khas kambing. Cara mengolah daging landak juga cukup mudah.

Sate landak merupakan salah satu makanan anti mainstream yang menjadi menu andalan warung makan Gunung Mas milik pak Sukatno. Karena merupakan binatang liar, tidak semua orang menyukai makanan berbahan landak.

Namun bagi penikmat makanan anti mainstream, sate ini menjadi makanan yang wajib dicicipi. Bahkan banyak yang berulang kali datang ke warung makan Gunung Mas khusus untuk memesan sate anti mainstream ini. Dengan uang Rp. 30.000, pengunjung  dapat menikmati satu porsi sate-nya lengkap dengan lontong atau ketupat ditambah sambal bumbu kacang dan lalapan berupa mentimun dan kol.

  1. Suasana yang asri menjadikan pengunjung semakin suka menikmati sate landak

anti mainstream
Foto: nglebak.sideka.id

Warung makan Gunung Mas yang merupakan pionir sate ini berada tepat di kaki Gunung Lawu yang sangat asri, alami, sejuk dan indah. Sambil menunggu seporsi sate landak siap dihidangkan, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam dan suasana pegunungan yang nyaman.

Takaiters, ingin mencoba nikmatnya sate ini, makanan anti mainstream khas Tawangmangu? Warung makan ini buka setiap hari mulai jam 7.00 sampai 17.30.

Agar bisa memilih tempat duduk yang paling nyaman dan santai, datanglah pada hari kerja dan hindari jam makan siang. Pada saat tersebut biasanya warung makan ini penuh dengan pengunjung dan kamu harus ekstra bersabar untuk dapat menikmati seporsi sate landak yang anti mainstream ini.