Bacaan Doa Sebelum Adzan dan Doa Sesudah Adzan, Arab, Latin, Arti dan Keutamaanya

Doa sesduah adzan dan doa sebelum adzan
Ilustrasi: Doa sesduah adzan dan doa sebelum adzan/pixabay

Berikut bacaan atau lafad adzan dan artinya

1. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar (2x)

2. Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)

Artinya: Aku menyaksikan bahwa tiada tuhan selain Allah (2x)

3. Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)

Artinya: Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah (2x)

4. Hayya’alashshalaah (2x)

Artinya Marilah sholat (2x)

5. Hayya’alalfalaah (2x)

Marilah menuju kepada kejayaan (2x)

6. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar (1x)

7. Laa ilaaha illallah (1x)

Tiada Tuhan selain Allah (1x)

Cara menjawab adzan

Setiap seruan lafadz adzan punya jawaban. Pada umumnya sebagian besar lafadz adzan dibalas dengan jawaban serupa.

Seperti saat muadzin mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah, maka kita menjawabnya dengan bacaan yang sama yaitu “Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah”.

Sedangkan untuk balasan lafadz yang berbeda seperti, ‘hayya ala shalah’ dan ‘hayya ala falah’, dijawab dengan ‘la hawla wala quwwata illa billah’.

Bukan hanya tiap lafadz yang dianjurkan untuk dijawab umat muslim. Tapi juga adzan secara keseluruhan. Setelah adzan berhenti, terdapat amalan doa adzan.

 Tata cara membaca doa setelah adzan.

Menurut anjuran para ulama, membaca doa setelah adzan diharapkan dibaca dengan lirih. Karena ini merupakan amalan pribadi masing-masing.

Hal itu berlaku juga bagi muadzin. Namun, terkadang posisi muadzin yang berdekatan dengan pengeras suara dan tanpa sengaja membuat lantunan doa jadi keras.

Hal ini juga telah terkandung dalam fatwa ulama besar, Mufti Saudi. Fatwa itu punya maksud agar doa tersebut tidak dikira orang lain termasuk bagian dari adzan.

“Doa setelah azan bentuknya adalah individu (dibaca sendiri-sendiri), tidak dibaca dengan suara bersama-sama. Dan bagi muazin tidak boleh mengeraskan doa azan, agar tidak dikira sebagai azan,” fatwa dari Mufti Saudi selaku ketua dari dewan ulama senior Arab Saudi.