Puasa Syawal, Ini Penjelasan Syarat, Cara dan Keutamaannya

Niat buka Puasa Syawal 6 hari

HALOBDG – Berikut penjelasan berapa lama Puasa Syawal, keutamaannya serta caranya setelah menjalankan Puasa Ramdhan.

Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan syawal setelah hari raya Idul Fitri atau puasa Ramadhan, yakni pada 2 hingga 7 bulan Syawal 2020.

Artinya sehari setelah lebaran Idul Fitri 1 syawal, puasa sunah syawal sudah bisa dilaksanakan.

Hukum puasa syawal adalah sunah, siapa saja yang berpuasa sunah 6 hari di bulan syawal maka ia seakan berpuasa selama setahun penuh.

Hal itu disinggung oleh Syekh M Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain seperti dilansir NU Online.

“(Keempat) adalah puasa sunah enam hari di bulan Syawal sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, ‘Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seakan berpuasa sebulan penuh,’ dan sabdanya, ‘Puasa Ramadhan dinilai sepuluh bulan. Puasa enam hari dinilai puasa dua bulan, maka genaplah puasa setahun,’ maksudnya pahala puasa wajib setahun.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa syawal tidak harus dijalankan berurutan. Anda boleh menjalankannya tidak berurutan asalkan selama 6 hari dalam satu bulan Syawal.

Namun demikian, orang yang berpuasa tidak harus dijalankan berurutan. Jadi melaksanakannya boleh tidak berutan asalkan selama 6 hari,

Keutamaan atau fadilah puasa syawalnya tetap sama yakni seakan puasa wajib setahun penuh.

Bahkan orang yang mengqadha atau punya utang puasa yang batal saat ramadan tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal.

Artinya puasa syawal bisa dimanfaatkan untuk mengganti utang puasa di bulan ramadan. Puasa syawal dapat, utang puasa juga tertutupi.

Hal tersebut ada dalam keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri:

“Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).

Dari keterangan tersebut menunjukan bahwa betapa besarnya keutamaan puasa sunah di bulan Syawal.

Memang waktu pelaksanaannya yang ideal adalah enam hari berturut-turut setalah satu Syawal. Tetapi keutamaannya tetap bisa didapat bagi mereka yang berpuasa sunah tanpa berurutan di bulan Syawal.