Benarkah Lawang Sewu Angker? Yuk Simak Sejarah dan Harga Tiket Masuk Terbaru 2022

Benarkah Lawang Sewu Angker? Yuk Simak Sejarah dan Harga Tiket Masuk Terbaru 2022

HALOBDG.com – Lawang Sewu merupakan salah satu lokasi wisata sejarah di Semarang yang terkenal angker karena cerita-cerita horornya. Kawasan wisata ini terletak di Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah.

Kalau kamu suka jalan-jalan, pasti kamu pernah dengar tentang Lawang Sewu kan? Lokasinya berada di tengah kota Semarang, sekitar 2 Km dari Simpang Lima. Kalau sudah sampai di Tugu Muda, kamu tinggal berjalan menyeberang ke Lawang Sewu.

Baca juga: Inilah 3 Alasan Kenapa Lawang Sewu Terkenal dengan Keangkerannya

Sejarah Lawang Sewu

Dilansir dari laman heritage.kai.id, Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2. Bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918.

Bangunannya dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, arsitek dari Amsterdam dengan ciri dominan berupa elemen lengkung dan sederhana.

Bangunan di desain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Karena jumlah pintunya yang banyak maka masyarakat menamainya dengan Lawang Sewu yang berarti seribu pintu.

Selain desain bangunanya yang unik, Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api.

Ragam hias lainnya pada Lawang Sewu antara lain ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu.

Saat ini Gedung Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia. Koleksi yang dipamerkan antara lain: koleksi Alkmaar, mesin Edmonson, Mesin Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, Surat Berharga dan lain-lain. Lawang Sewu menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri dari foto, video, dan material restorasi. Mendekati pintu keluar, terdapat perpustakaan berisikan buku-buku tentang kereta api.

Selain menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Lawang Sewu juga dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.

Kenapa Lawang Sewu terkenal angker?

Di Lawang Sewu, selain ada museum sejarah kereta api dan  deretan “seribu pintu”, ada juga 3 ruangan  yang terkenal menyeramkan untuk dijelajahi. Yuk, cek hasil penelusuran di dalam 3 ruangan ini, Guys.

1. Bagian Loteng yang Gelap

Kalau kamu menggunakan jasa pemandu, biasanya pemandu akan mengajakmu melongok ke bagian loteng atas yang gelap tanpa lampu melalui sebuah tangga. Jika kamu tidak cukup bernyali untuk menjelajahi ruangan ini, maka kamu bisa menolak saat pemandu menawarkan untuk masuk ke dalam ruangan.

2. Ruang Bawah Tanah yang Seram

Untuk menjelajahi ruang bawah tanah, kamu diwajibkan memakai sepatu bot dengan harga sewa sekitar Rp10.000 per orang. Kamu juga harus membayar tarif tiket untuk masuk ke ruang bawah tanah sekitar Rp15.000 per orang.

Tugas pemandu yang mengantar dari pintu masuk Lawang Sewu biasanya akan digantikan oleh pemandu lain yang khusus memandu ke ruang bawah tanah.

Ini yang akan kamu rasakan di ruang bawah tanah.

Cerita Tragis Pribumi di Masa Penjajahan

Saat berada di lorong bawah tanah ini, bersiap-siaplah untuk menguji adrenalinmu, Guys. Pak pemandu pasti akan bercerita tentang hal-hal tragis yang menimpa para pribumi pada masa sebelum kemerdekaan. Mereka mati mengenaskan oleh penyiksaan yang dilakukan tentara Jepang.

Penampakan Hantu 

Pemandu pun tidak akan lupa untuk menyelipkan kisah tentang penampakan hantu perempuan berambut panjang dengan pakaian serba putih. Penampakan ini muncul saat acara uji nyali yang pernah diadakan oleh sebuah stasiun televisi swasta.

Uji Nyali

Biasanya, pemandu akan menantangmu untuk merasakan sensasi horor di dalam lorong dengan mematikan seluruh lampu di ruang bawah tanah selama beberapa menit. Nah, lo, berani enggak?

3. Penjara Bawah Tanah yang Mencekam

Ini yang akan kamu lihat saat menjelajahi ruang bawah tanah.

Lorong yang Tergenang Air

Di dalam ruang bawah tanah, kamu akan didampingi pemandu untuk berjalan memutari area penjara melalui lorong yang panjang. Ada beberapa lampu di dinding yang dipasang berjauhan satu dengan yang lain. Air menggenang di sepanjang lorong.

Pada zaman penjajahan Belanda ruang bawah tanah ini digunakan sebagai saluran air sekaligus sebagai pendingin gedung. Namun, di zaman penjajahan Jepang ruangan ini beralih fungsi menjadi penjara.

Penjara Jongkok dan Penjara Berdiri

Penjara berdiri adalah semacam ruang sempit di dinding setinggi manusia. Sementara penjara jongkok adalah semacam bak berbentuk kotak setinggi orang jongkok. Dahulu, penjara-penjara ini ditutup oleh terali besi seperti penjara pada umumnya.

Konon, satu penjara berdiri dan satu penjara jongkok diisi beberapa orang yang berimpitan. Di penjara-penjara ini orang-orang pribumi disekap dalam posisi berdiri dan jongkok selama bertahun-tahun. Bahkan mereka melakukan rutinitas yang mestinya dilakukan di kamar kecil di dalam penjara-penjara ini.

Bak Pasir

Di lokasi ini ada juga bak pasir yang dahulu digunakan sebagai tempat pemenggalan kepala para tawanan.

Lorong Air

Setelah para tawanan pribumi dipenggal kepalanya, tubuh dan kepala mereka dibuang ke sungai yang bermuara ke laut melalui lorong air bawah tanah.

Nah, kapan giliranmu mengunjungi Lawang Sewu? Selama kamu datang beramai-ramai, tidak ada yang perlu dicemaskan. Datanglah sekali waktu untuk melihat kemegahan salah satu warisan sejarah ini. Salam jalan-jalan.

Harga Tiket Museum Lawang Sewu

Dewasa & Mahasiswa : Rp. 20.000,- / orang
Anak-anak*) & Pelajar : Rp. 10.000,- / orang
Wisatawan Mancanegara : Rp. 30.000,- / orang

Tarif Photoshoot 

Tarif Photoshoot di Museum: Rp 330.000/jam

Jam Operasional Lawang Sewu

Senin – Jum’at pukul 08:00 – 17:00 WIB.
Sabtu – Minggu pukul 08:00 – 20:00 WIB

*Jam Operasional Yang Tercantum Berlaku Selama Pandemi