Nagari Sulit Air, Sebuah Nagari di sebelah Danau Singkarak, Solok, Sumatra Barat yang Warganya Sukses di Perantauan

Tidak banyak yang mengenal Nagari Sulit Air, sebuah daerah kecil yang terletak di atas bukit, di sebelah Danau Singkarak Kabupaten Solok Sumatra Barat. Mengapa negeri ini bernama “Sulit Air”? Apakah air di sana benar-benar sulit sehingga diberi nama Sulit Air?

Namun, walaupun sulit air nagari kecil tersebut warganya cukup sukses di perantauan. Tidak tanggung-tanggung, ada yang merantau sampai keluar negeri hingga ke Malaysia dan Australia.

Walaupun mereka merantau, ternyata mereka tidak lupa dengan kampung halaman. Setiap dua tahun sekali ada program “pulang Basamo” yang digalakkan oleh warga di rantau untuk membangun kampung halaman. Apakah rahasia kesuksesan warga Sulit Air? Penasaran, ‘kan? Yuk, Guys, kita simak 6 fakta Nagari Susah Air berikut ini!

1. Nagari Kering dan Tandus

Letak geografis negeri Sulit Air berada di dataran tinggi. Sesuai dengan namanya “sulit Air”, air di negeri ini memang sulit ditemukan. Jalannya air dari dataran tinggi ke dataran rendah sangat sulit, melalui celah-celah bebatuan. Akibatnya negeri ini menjadi kering dan tandus. Karena hal ini, masyarakat Sulit Air lebih memilih untuk merantau, mencari penghidupan di negeri orang.

2. Sulitnya Hidup di Kampung

Kehidupan yang sulit di kampung, membuat warga Sulit Air menjadi pribadi yang kritis, kreatif dan gigih. Mereka merasa tidak ada sawah dan ladang yang bisa mereka harapkan di kampung. Sehingga mereka mencoba untuk berdagang dan berbisnis di negeri orang.

3. Kompaknya Warga Sulit Air

Walaupun warga Sulit Air banyak yang merantau, tetapi mereka tidak pernah putus informasi satu dengan yan lainnya. Sebab warga Sulit Air sangat kompak. Di rantau mereka membangun sebuah organisasi perkumpulan yang di beri nama SAS (Sulit Air Sepakat) dan IPPSA (Ikatan Pemuda Pelajar Sulit Air). Dengan perkumpulan ini mereka selalu menjalin informasi dan kerja sama antara satu dengan lainnya.

4. MUBES Sulit Air

Organisasi yang didirikan warga Sulit Air, memiliki musyawarah yang diadakan dua tahun sekali disebut dengan MUBES SAS. Musyawarah ini menjadi ajang pulang kampung bagi warga sulit air yang berada di rantau. Di sebut dengan Pulang Basamo.

4. Kiprah Warga Rantau bagi Kampung Halaman

Pulang basamo bagi warga rantau dan musyawarah besar yang diadakan dua tahun sekali mempunyai andil cukup besar bagi kampung. Dengan musyawarah ini warga yang telah sukses di rantau membahas dan berpikir bagaimana membangun kampung halaman. Mereka menyumbang dan berkoordinasi untuk menbangun sarana umum Sulit Air.

5. Menikah dengan Warga Sekampung

Banyak dari masyarakat Sulit Air lebih condong mencarikan jodoh anaknya dengan warga Sulit Air juga. Alasannya agar lebih senang bergaul dan beradaptasi. Ternyata, hal ini memberi pengaruh bagi ekonomi mereka karena karakter dan kepribadiannya tidak jauh berbeda. Kesuksesan dari satu keluarga bisa ditularkan kepada keluarga yang lain sehingga warga Sulit Air cenderung menjalin tali pernikahan dengan warga sekampungnya.

Demikianlah rahasia sukses warga Sulit Air. Walaupun mereka sukses di rantau, tatapi mereka tidak pernah melupakan kampung halaman. Satu keluarga yang telah sukses, cenderung membawa keluarga yang lainnya. Demikianlah kekompakan dari warga Sulit Air.

Selamat membaca!