5 Budaya Betawi yang Unik Banget, Masih Bertahan Sampai Sekarang

Indonesia memiliki banyak suku bangsa. Salah satunya adalah suku Betawi, suku yang mayoritas penduduknya bertempat tinggal di Jakarta, dan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Selain kuliner tradisional yang lezat, suku Betawi juga dikenal dengan ragam budaya yang unik, serta terjaga hingga saat ini. Penasaran? Yuk, kita simak ulasannya mengenai ragam budaya Betawi.

1. Ondel-Ondel

Ondel-ondel adalah boneka raksasa khas Betawi. Boneka ini sering dijadikan sebagai bentuk pertunjukan yang ditampilkan dalam pesta rakyat Betawi. Ondel-ondel terbuat dari anyaman bambu, biasanya dicat warna merah, dan biru pada bagian wajah. Merah melambangkan ondel-ondel berjenis kelamin perempuan dan biru melambangkan ondel-ondel berjenis kelamin laki-laki.

2. Tanjidor

Untuk menampilkan pertunjukan ondel-ondel, tidak lengkap jika tidak diiringi musik. Salah satu pengiring musik ondel-ondel adalah Tanjidor. Tanjidor merupakan orkes khas Betawi yang juga digunakan untuk pengantar pengantin dan pesta rakyat. Ada beberapa instrumen dalam orkes tanjidor, di antaranya adalah klarinet, saksofon tenor, drum, dan masih banyak lagi.

3. Lenong

Lenong adalah kesenian teater tradisional khas Betawi. Jumlah pemainnya tidak lebih dari 10 orang dan menggunakan dialog berbahasa Betawi. Saat pertunjukan, pemain lenong ini sesekali adu pantun sehingga menambah keseruan jalan ceritanya. Berbeda dengan ondel-ondel, teater ini penuh dengan lelucon, dan menggunakan gambang kromong sebagai iringan musiknya.

4. Tari Cokek

Tari cokek merupakan sebuah tari tradisional dari budaya Betawi tempo dulu. Gerakan tari ini adalah tangan yang gemulai dan pinggul yang bergoyang seirama. Tidak jarang penari memainkan selendangnya yang semakin membuat para penonton terpesona. Sama seperti lenong, tari cokek juga menggunakan gambang kromong sebagai iringan musiknya.

5. Silat Beksi

Silat Beksi adalah seni beladiri tradisional khas Betawi. Silat ini pertama kali dikembangkan oleh masyarakat di daerah Kampung Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang. Baju yang digunakan oleh pesilat disebut pangsi, yaitu baju longgar khas Betawi yang dipadukan dengan celana gantung di atas mata kaki, kain sarung kotak-kotak disematkan di leher, dan peci hitam atau merah. Biasanya pesilat juga menambah atribut sabuk hijau, cincin batu akik, sandal kulit, dan sebilah golok pada bagian pinggang.

Nah, itulah ragam budaya khas Betawi yang unik dan masih terjaga hingga saat ini. Semoga kelestarian budaya terus terjaga sampai generasi berikutnya. Semoga bermanfaat.