Muslim  

Pengertian Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarok Lengkap dengan Artinya

Pengertian Ramadan Kareem dan Ramadan

HALOBDG.com – Ramadan merupakan bulan suci penuh berkah yang selalu dimaknai dengan sejuta kemulian didalamnya. Lantas apa sebenarnya arti Ramadan?

Pengertian Ramadan sangat erat kaitannya dengan bulan puasa Ramadan. Namun demikian pengertian Ramadan rupanya artinya lebih luas dari sekedar menjalankan ibadah puasa.

Dalam menyambut datangnya bulan puasa, biasanya setiap muslim mengucapkan Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarok.

Ucapan ini juga digunakan untuk mendoakan mereka dengan baik selama puasa dan doa memohon berkah.

Meskipun keduanya digunakan sebagai salam oleh umat Islam selama Ramadhan, namun dua ucapan ini memiliki arti yang sedikit berbeda.

Pengertian Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarok

Pengertian ramadan kareem dan ramadan Mubarok  adalah:

1. Ramadan Kareem artinya adalah Ramadan yang murah hati

Ramadan Kareem digunakan untuk memberi ucapan kepada seseorang maka artinya ‘semoga Ramadan menjadi murah hati untuk Anda’.

2. Ramadan Mubarak artinya ‘Ramadan Berkah’ atau ‘Ramadan yang diberkahi’.

Penggunaan Ramadan Kareem sedikit menui perdebatan lantaran sifat murah hati tidak berasal dari Ramadan melainkan Allah SWT.

Dalam hal ini Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin lebih sepakat untuk menggunakan Ramadan Mubarak daripada Ramadan Kareem.

“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadan Karim” (Ramadan yang murah hati) adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadan Mubarak” (Ramadan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254)

Nabi Muhammad SAW juga pernah mengucapkan Ramadan Mubarak, sebagaimana dalam hadits berikut.

“Telah datang kepada kalian Ramadan, Bulan Mubarak (bulan yang diberkahi). Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).

Pengertian Ramadan

Seperti kita ketahui, datangnya bulan suci Ramadan selalu dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Sebab di bulan suci ini umat Islam akan menjalani puasa selama kurang lebih 29-30 hari

Selain itu Pahala akan dilipat gandakan dan doa-doa akan dikabulkan. Untuk itu memperbanyak amal dan ibadah sangatlah baik di bulan penuh berkah ini.

Namun, alangkah lebih baiknya jika kamu memahami pengertian Ramadan yang sesungguhnya. Dengan begitu, kemuliaan akan lebih mudah dinikmati pada bulan ini.

Nah, jika kamu ingin lebih memahami arti Ramadan, berikut pengertian Ramadan dan sejarahnya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

Pengertian Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam. Ramadan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan memperingati turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW.

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan Ramadan biasanya berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadits.

Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan.

Bangsa Babilonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus. Bulan kesembilan, yaitu bulan Ramadan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.

Namun, setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis Matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami ‘panas’nya Ramadan secara kiasan.

Kiasan ini merujuk pada hari-hari dimana orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan sabit sebagai pertanda bulan baru.

Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”- (Al-Baqarah 2: 183)

Dipercaya bahwa Alquran pertama kali diwahyukan kepada Muhammad selama bulan Ramadan yang telah disebut sebagai “masa terbaik”. Wahyu pertama diturunkan di malam Lailatul Qadar yang merupakan salah satu dari lima malam dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Menurut hadis, semua kitab suci seperti Shuhuf Ibrahim, Taurat, Mazmur, Injil dan Alquran diturunkan masing-masing pada tanggal 1, 6, 12, 13 dan 24 Ramadan.

Di dalam Alquran, puasa juga wajib bagi agama-agama sebelum Islam, dan merupakan cara untuk mencapai taqwa pada Tuhan. Akhir dari bulan Ramadan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di seluruh dunia.

Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, umat Muslim akan mengumandangkan takbir bersama-sama.

Puasa Ramadan hukumnya merupakan fardhu (wajib) untuk Muslim dewasa. Puasa Ramadan dapat tidak dilakukan jika seseorang mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui, atau menstruasi.

Keputusan untuk menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan diturunkan 18 bulan setelah Hijrah, yaitu pada bulan Sya’ban pada tahun kedua Hijrah pada tahun 624 Masehi.

Puasa adalah kegiatan menahan lapar dan haus serta hawa nafsu mulai dar terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Sahur adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa.

Setelah memasuki waktu matahari terbenam, umat Islam dapat berbuka dalam sebuah iftar. Iftar mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Iftar adalah salah satu ibadah di bulan Ramadan dan sering dilakukan oleh sebuah komunitas, dan orang-orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama-sama.

Di malam Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah shalat malam atau yang biasa disebut dengan shalat Tarawih. Shalat Tarawih dilakukan usai shalat isya dan dapat dilakukan secara sendiri atau berjamaah.

Aktivitas Bulan Ramadan selain Berpuasa

Membaca Alquran

Sebagai tambahan amalan dalam berpuasa, kebanyakan umat Muslim mengisi waktu sebelum berbuka puasa dengan membaca Alquran dengan kadar setiap hari satu juz. Biasanya dibacakan secara khusus dengan berkelompok atau perseorangan, namun ada juga yang menyelesaikan 30 Juz melalui pembacaan surah pada Salat Tarawih.

Umrah

Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadis dikatakan “Umrah di bulan Ramadan sebanding dengan haji atau haji bersamaku.” (HR: Bukhari dan Muslim).

Zakat fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadan atau paling lambat sebelum selesainya salat Idul Fitri. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha’ makanan pokok di daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras.

Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil. Namun, menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin.

Arti Ramadan untuk Umat Islam

Arti Ramadan sangat penting bagi umat Islam di dunia karena saat Ramadan banyak kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi agama Islam hingga sekarang ini. Berikut beberapa kejadian-kejadian penting saat bulan Ramadan.

1. Diturunkannya Alquran

Allah SWT memilih bulan Ramadan menjadi bulan diturunkannya pertama kali wahyu yaitu Alquran kepada Nabi Muhammad SAW, pada tanggal 17 Ramadan. Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tersebut di sebuah gua bernama Gua Hira berupa Alquran surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5.

Hal ini dijelaskan dan diceritakan juga di dalam Alquran, Q.S. Al-Baqarah ayat 185 sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

2. Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin menang dalam perang Badar

Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 Hijriah, dan merupakan pertempuran pertama yang dilakukan kaum muslimin setelah berhijrah ke Madinah yang saat itu melawan kaum Quraisy dari Mekkah.

Hal ini di jelaskan dalam Al-Qur’an surat, Q.S. Ali Imran ayat 123 berikut ini:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.

3. Bulan di mana Mekkah ditaklukkan

Bulan Ramadan juga menjadi bulan di mana Mekkah berhasil di takhlukan atau sering disebut peristiwa fathu Makkah. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 Ramadan, tahun 8 hijriyah.

4. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi seorang Rasullullah

Selain mendepatkan wahyu berupa Al’an, pada tanggal 17 Ramadan Nabi Muhammad SAW juga diangkat menjadi seorang Rasullullah. Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun ketika ayat pertama sekaligus pengangangkatannya sebagai Rasullullah disampaikan kepadanya. (*)