News  

Apa Itu Etilen Glikol (EG) yang Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Apa Itu Etilen Glikol (EG) yang Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (kemenkes) melarang seluruh apotek di Indonesia untuk menjual obat sirup kepada masyarakat/ pixabay

HALOBDG.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI merilis lima merek obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas. 

BPOM menemukan obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas batas aman.

“Hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 (lima) produk,” tulis BPOM dalam keterangannya, Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Anak, Kemenkes Larang Apotek Jual Obat Sirup

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menemukan tiga zat kimia berbahaya dari obat sirup atau cair, yang mengakibatkan pasien balita yang mengalami acute kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut.

“Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena acute kidney Injury (AKI) terdeteksi memiliki tiga zat kimia berbahaya (ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, ethylene glycol butyl ether-EGBE),” jelas Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca juga: Dinkes Kota Bandung Larang Nakes dan Faskes Beri Obat Sirup ke Anak, Ini Alasannya

“Ketiga zat kimia ini merupakan impurities dari zat kimia ‘tidak berbahaya’, polyethylene glycol, yang sering dipakai sebagai solubility enhancer di banyak obat-obatan jenis sirup,” ungkapnya.

Penelitian tersebut dilakukan pada pasien balita yang mengalami gagal ginjal akut. Obat itu terbukti mengandung EF, DEG, EGBE. Obat sirup seharusnya tidak mengandung tiga zat tersebut, jikapun ada, kadarnya harus sangat rendah sehingga tak meracuni tubuh.

Baca juga: Inilah Penjelasan Lengkap BPOM RI Soal Obat Sirup Mengandung Cemaran EG dan DEG

Lalu apa itu etilen glikol (EG0)

Melansir CNN Indonesia via laman NCBI, etilen glikol (C2H6O2) merupakan ‘alkohol beracun’ yang digunakan oleh banyak industri rumah tangga. Istilah ‘alkohol beracun’ ini merujuk pada beberapa jenis alkohol seperti metanol dan isopropil alkohol.

Pada dasarnya, etilen glikol merupakan cairan tidak berwarna yang memberikan rasa manis. Namun, terkadang kandungan satu ini juga kerap digunakan sebagai bahan pelarut.

Mengutip Science Direct, etilen glikol dimetabolisme oleh alkohol dan aldehida dehidrogenase untuk menghasilkan metabolit beracun.

Baca juga: Inilah 3 Zat Kimia Berbahaya Terdeteksi pada Pasien Anak Gagal Ginjal Akut

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan bahwa etilen glikol memberikan efek racun pada manusia saat dikonsumsi. 

Adapun beberapa gejala yang umum diperlihatkan di antaranya sakit perut, muntah, diare, sulit buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, cedera ginjal akut.

Sebagai informasi, pada tahun 1937, Amerika Serikat  menghadapi bencana obat besar-besaran. Diatilen glikol–senyawa yang mirip dengan etilen glikol–menjadi biang keroknya. 

Dietilen glikol ditemukan dalam obat Elixir Sulfanilamide. Dietilen digunakan untuk melarutkan sulfanilamide. Obat ini telah diuji untuk rasa, penampilan, dan aromanya. Namun, tidak untuk keamanan.

Hal ini mengakibatkan 100 pasien meninggal dunia setelah mengalami kesakitan parah setelah meminum obat tersebut. Mayoritas korban adalah anak-anak yang sempat mengalami batuk dan sakit tenggorokan. (*)