HALOBDG – Selama dua hari operasi penyekatan mudik lebaran 2021 atau pada 6 Mei dan 7 Mei 2021, 32.815 kendaraan terpaksa diputarbalikan oleh petugas kepolisian.
Jumlah itu merupakan akumulasi dari seluruh pos penyekatan di 381 titik yang tersebar dari Sumatera hingga Bali.
“Sampai malam hari ini kendaraan yang kita putar balikan karena tidak memenuhi syarat administrasi non mudik sebanyak 32.815 kendaraan,” ucap Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono.
Menurutnya sistem penyekatan dan larangan mudik membuat volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju daerah Timur Jawa mengalami penurunan hingga 70 persen pada malam hari.
“Sampai malam hari (Jumat) ini saya sampaikan bahwa volume arus mudik yang menuju Jawa turun 70 %. Ini masih di dominasi oleh angkutan barang. Kemudian arah yang menuju Bandung lebih kurang turun 60 %. Kemudian yang mengarah ke Merak-Sumatera turun lebih kurang 30 %,” ujarnya.
Dari pantauannya, 1.300 kendaraan telah diputarbalikkan hingga malam ini terhadap kendaraan yang terindikasi akan mudik.
“Kemudian di titik ini Cikupa sampai 2 hari ini lebih kurang 1.300 kendaraan yang sudah kita putarbalikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kakorlantas berharap pengendalian mobilisasi kendaraan selama peniadaan mudik bisa terus dilakukan dengan baik. Hal itu untuk menekan penyebaran COVID-19.
“Saya harapkan pengelolaan pengendalian di lapangan mobilisasi betul-betul kita lakukan dengan maksimal dan serius untuk mencegah penyebaran COVID-19,” pungkasnya.