News  

Kasus Covid-19 Meningkat, Tabung Oksigen Langka di Jabar

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Tinjau Kamar Isolasi atau Perawatan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Tinjau Kamar Isolasi atau Perawatan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

HALOBDG – Seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 beberapa minggu terakhir membuat stok tabung oksigen di Jawa Barat langka.

Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) berlomba-lomba mestok tabung oksigen.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau agar masyarakat tidak menimbun tabung oksigen.

Baca juga : Melanggar PPKM Darurat di Jabar, Akan Kena Sanksi Dari Polisi

“Kita dahulukan kepada rumah sakit yang menurut kajian dokter dia perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat,” ucap Kang Emil.

Menurut Kang Emil, saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar fokus memperbaiki manajemen distribusi oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Sebab, ada daerah yang mengalami defisit, tapi ada daerah yang surplus oksigen.

Pemda Provinsi Jabar pun sudah menginstruksikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyusun manajemen suplai oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Jabar.

“Neraca antardaerah sedang kami perbaiki. Jadi secara provinsi memadai, tapi kalau ada satu daerah yang mengalami kekurangan, kita ambil dari daerah yang punya keluangan suplai oksigen,” katanya.

“Sudah kami tugaskan BUMD di Jabar, yaitu Jasa Sarana sebagai tim yang melakukan manajemen suplai dari oksigen untuk seluruh rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Sehingga kami punya data, daerah mana yang kelebihan, daerah mana yang kekurangan, kita bisa subsidi silang melalui manajemen seperti ini,” imbuhnya.

Baca juga : PPKM Darurat, Resepsi Pernikahan Hanya Boleh 30 Orang, Berikut Aturan Lengkapnya

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 30 Juni 2021, ketersediaan oksigen rumah sakit di 20 daerah di Jabar mencapai 108.455.132 liter. Sedangkan kebutuhan oksigen sekitar 103.937.438 liter. Sehingga Jabar surplus 4.517.694 liter oksigen.

Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan oksigen, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya.