News  

Tahun Depan, Indonesia Mulai Vaksin Booster dengan Sinovac hingga Pfizer, Lansia jadi Prioritas

Vaksin usia 6-11 tahun di bandung digelar

HALOBDG.com – Pemerintah menargetkan pemberian vaksin booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga pada 2022. Nantinya, lansia akan menjadi kelompok pertama untuk mendapatkan vaksin booster.

Sementara, untuk jenis vaksin booster apa yang akan dipakai, sejauh ini pemerintah akan menggunakan vaksin Sinovac hingga Pfizer.

Dua jenis vaksin ini pun rencananya akan dipakai dalam vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun yang akan dimulai di tahun depan juga.

Dengan pemberian booster ini, menjadi pertanyaan sekarang, apakah artinya tiap tahun vaksin Covid-19 harus disuntikkan ke masyarakat layaknya vaksin influenza?

Menjawab hal itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa sampai sekarang belum tahu kepastiannya. Dia pun mengambil contoh kasus vaksin Hepatitis B.

“Vaksin booster Covid-19 akan dilakukan tiap tahun seperti influenza? Belum tahu. Misalnya vaksin Hepatitis B, dulu wajib booster. Tapi, sejalannya waktu booster itu tidak perlu,” katanya dalam cuitan resmi di Twitter, dilansir Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Lokasi dan Jadwal Pendaftaran Vaksin Online di Bandung Terbaru, Ada Vaksin ModernaSerta Pfizer

“Kalau influenza memang tetap dilakukan di negara-negara dengan musim dingin karena angka kematiannya tinggi,” tambahnya.

Dalam pernyataannya Prof Beri menjelaskan bahwa pemberian vaksin booster pada lansia dengan komorbid, yang merupakan target utama pemberian booster tahun depan, tidak masalah.

“Usia saya hampir 75 tahun dan saya sudah menerima vaksin booster. Saya memiliki diabetes, darah tinggi, dan pernah operasi jantung, enggak masalah. Alhamdulillah saya bisa hidup sehat dan bisa olahraga seperti biasa,” katanya.

Artinya, lansia dengan komorbid tidak masalah menerima suntikan vaksin booster. Namun, tentunya perlu konsultasi dengan dokter pribadi Anda untuk lebih memastikan apakah dengan kondisi yang Anda miliki, Anda dinyatakan aman menerima vaksin booster.

Sementara itu, PT Bio Farma (Persero) menyebut Indonesia baru akan memulai uji klinik vaksin virus corona (Covid-19) sebagai booster atau dosis tambahan pada awal tahun 2022.

Uji klinik itu bakal menggandeng perusahaan farmasi asal China, Sinovac.

Kabag Ops.Pelayanan PT Bio Farma Erwin Setiawan menambahkan, uji klinik ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana kadar efikasi atau efektivitas vaksin booster dalam memberikan proteksi tambahan terhadap imun tubuh.

“Terkait booster memang baru akan dilakukan di Januari 2022, kita akan kerja sama dengan Sinovac untuk melakukan studi efikasi dosis booster, paling cepat tahun depan dilaksanakan,” kata Erwin dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Jumat (12/11).

Kendati demikian, Erwin memastikan hasil uji klinik vaksin booster oleh Sinovac di China menunjukkan hasil yang cukup baik. Menurutnya pemberian booster berdampak pada peningkatan imunitas yang cukup tinggi dalam melawan virus corona.

Erwin juga menyebut, selain Sinovac pihaknya juga tengah bekerjasama dengan Sinopharm untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dengan begitu, apabila pemberian booster Sinovac dan Sinopharm sudah mendapat lampu hijau, maka ketersediaan vaksin covid-19 bukan hambatan utama.

“Rencana vaksinasi booster, kita akan mengoptimalkan kerjasama dengan Sinovac untuk meningkatkan kapasitas produksi yang sudah kita miliki,” kata dia.

Lebih lanjut, Erwin juga mengaku belum bisa memastikan terkait besaran tarif vaksin booster pada tahun depan. Ia menyebut, saat ini pemerintah masih menghitung perkiraan harga bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun sebagaimana diketahui, vaksin booster diberikan secara tidak gratis.

Pemerintah nantinya hanya akan menanggung biaya vaksin covid-19 pada warga yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Selain dari peserta PBI, warga harus membayar untuk mendapat booster vaksin covid-19.

“Sebagai referensi, kemarin ini kan vaksin yang berbayar yang digunakan vaksin Gotong Royong itu kurang lebih harganya sekitar Rp188 ribu kalau tidak salah, dan juga dasar layanan Rp177 ribu. Itu mungkin referensi saat ini untuk vaksin berbayar yang ditujukan untuk badan usaha,” ujar Erwin.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menegaskan pemberian booster vaksin covid-19 kepada masyarakat hanya akan dimulai ketika sasaran vaksinasi nasional yang sudah menerima vaksin dua dosis mencapai 50 persen.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut ketetapan tersebut telah sesuai dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI). Nadia juga mewanti-wanti bahwa program booster vaksin covid-19 nantinya akan menyasar kelompok rentan terlebih dahulu, yaitu warga lanjut usia.

(RRI/CNN)