News  

Tips Memilih Karir Pekerjaan Dari Ridwan Kamil

HALOBDG – Pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh dunia membuat perubahan yang sangat signifikan dari seluruh sektor termasuk ekonomi.

Banyak masyarakat di Indonesia terkena dampak Covid-19 seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dibanyak perusahaan serta pengurangan upah yang menyesuaikan pemasukan perusahaan.

Melihat fenomena ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengingatkan generasi muda untuk berhati-hati memilih karir di era revolusi industri 4.0. Sebab ada beberapa jenis pekerjaan penting namun segera dan sudah tergantikan mesin atau kecerdasan buatan.

Baca juga : Mulai Hari Ini Wisata di Pangandaran Kembali Dibuka

Kang Emil menyebut beberapa contoh pekerjaan yang rentan tergantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan seperti menginput data, mengoperasikan mesin, teknisi hingga pekerjaan yang sifatnya rutin.

“Itu pekerjaan yang penting tapi sudah bisa digantikan oleh mesin maka harus hati-hati memilih karir,” ujarnya.

Sebaliknya, jenis pekerjaan yang harus dipilih adalah yang punya tipe terus berkembang seperti kepemimpinan (leadership), bussines development, negosiasi, komunikasi, critical thinking, kreativitas, hingga teknologi desain.

“Itulah kelompok pekerjaan yang akan dibutuhkan di era 4.0,” katanya.

Semua jenis pekerjaan yang akan dibutuhkan di era 4.0 pascapandemi tentunya juga harus ditopang oleh keahlian bidang teknologi informasi. “Penguasaan IT wajib dimiliki sebagai syarat utama,” sebut Kang Emil.

Baca juga : 53 Pemudik di Jabar Positif Covid-19

Pemda Provinsi Jabar telah merespons revolusi industri 4.0 salah satunya dengan merilis masterplan Digital West Java Province. “Ini adalah cetak biru agar Jabar naik kelas makanya Jabar punya visi juara lahir batin dan untuk beberapa aspek kami tidak lagi menargetkan juara nasional tapi Jabar harus jadi juara Asean,” papar Kang Emil.

Cetak biru tersebut diterjemahkan lewat beragam inovasi pembangunan. Pemda Prov juga sedang membangun gedung-gedung creatif center di tiap kabupaten/kota. Bahkan layanan pemerintah kepada masyarakat pun kini semakin terdigitalisasi. Termasuk inklusifitas digital di desa-desa dan edukasi masyarakat.

“Inilah rute kami menuju provinsi digital,” tutup Kang Emil.