Halo, Takaiters!
Belakangan aplikasi Clubhouse tengah ramai diperbincangkan. Aplikasi yang dikembangkan oleh pengusaha Silicon Valley, Paul Davison dan mantan pegawai Google, Rohan Seth ini sebenarnya diluncurkan sejak tahun 2020 lalu. Namun baru-baru ini aplikasi Clubhouse viral dan membuat penasaran banyak orang.
Apa sih sebenarnya Clubhouse? Jadi, Clubhouse merupakan aplikasi berbasis audio (obrolan suara), seperti perbincangan radio atau panggilan konferensi yang besar. Pengguna dapat membuat satu ruang virtual atau mendengarkan percapakan, diskusi, atau wawancara orang-orang tertentu dengan berbagai topik bahasan.
Berbeda dengan aplikasi berbasis teks layaknya WhatsApp, Clubhouse lebih menekankan pada konten audio ketika berinteraksi. Seperti yang dilansir dari The Guardian pengguna Clubhouse dapat mendengarkan diskusi seperti podcast live dengan lapisan eksklusivitas. Berikut adalah fakta aplikasi Clubhouse perlu kamu tahu!
-
Terkenal Berkat Elon Musk
Tak bisa dipungkiri, di era digital ini para CEO perusahaan teknologi berlomba-lomba membuat aplikasi yang disukai masyarakat di berbagai belahan Dunia. Seperti halnya Clubhouse, salah satu influencer dibalik kesuksesannya yaitu Elon Musk.
Beberapa waktu lalu, CEO Tesla dan SpaceX ini membuat sebuah kicauan di Twitter jika Ia sedang menggunakan aplikasi Clubhouse. Saat itu, Elon Musk hadir dalam sesi bincang-bincang di sebuah ruang bernama “Good Time Club” menggunakan aplikasi Clubhouse.
Sesi acara bincang-bincang tersebut kemudian di diunggah di kanal Youtube Tesla Owners Online. Semenjak itu, aplikasi Clubhouse menjadi viral dan populer.
-
Harus Mendapat Undangan untuk Bergabung
Clubhouse memang bisa diunduh melalui toko aplikasi. Meskipun begitu, bukan berarti kamu bisa langsung bergabung dengan aplikasi ini. Tak sama dengan aplikasi berbasis audio lainya, Clubhouse hanya bisa digunakan untuk undangan. Maksudnya, kamu baru bisa bergabung appabila mendapat akses atau undangan dari orang yang sudah menjadi anggota Clubhouse.
Orang yang mengundang, harus memiliki nomor telepon kamu untuk dikirim link pendaftaran di situs Clubhouse. Baru kamu bisa membuat akun dengan nomor telepon tadi.
Nantinya pengguna baru mendapat kewenangan untuk mengundang orang lain, namun dibatasi 2 saja. Itulah mengapa aplikasi ini terbilang sangat terbatas. Meskipun begitu jumlah anggota yang bisa diundang ini bisa bertambah jika intensitas pemakaian aplikasi terus ditingkatkan.
-
Saat ini Sudah Tersedia di Android
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Clubhouse merupakan aplikasi ekskulif atau terbatas. Pasalnya pengguna harus mendapat undangan terlebih dahulu untuk bergabung. Bahkan saat pertama kali diperkenalkan, aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh pengguna Apple iOS.
Namun jangan khawatir, saat ini aplikasi Clubhouse bisa dijalankan di perangkat Android. Pengguna OS Android 8.0 ke atas sudah bisa mengunduh aplikasi ini di Google Play Store wilayah Indonesia.
Ukuran aplikasi ini juga tidak terlalu besar hanya 11,7 MB saja. Kendati demikian, pengguna baru harus tetap mendapatkan undangan terlebih dahulu agar bisa bergabung dengan aplikasi Clubhouse.
-
Sempat Terancam Diblokir oleh Kemkominfo
Tidak lama setelah dirilis di Indonesia, Clubhouse ternyata sempat terancam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Hal ini lantaran Clubhouse belum terdaftar sebagai penyelenggara elektronik Kemkominfo. Pasalnya aplikasi ini dinilai tak memiliki keamanan seperti pemblokiran atau fasilitas untuk melaporkan pelecehan.
Padahal fasilitas tersebut penting untuk melindungi penggunanya. Agar bisa digunakan dengan aman, Clubhouse harus terdaftar di Kemkominfo. Jika tidak, siap-siap aplikasi ini bisa terancam akan diblokir.
Itulah diatas fakta aplikasi Clubhouse yang menarik untuk kamu ketahui. Aplikasi ini memang tengah populer di kalangan masyarakat. Jika kamu ingin bergabung, langsung saja unduh aplikasinya di perangkat Android atau iPhone. Namun ingat sebelum bergabung kamu harus mendapat undangan terlebih dahulu.
