Banyak Relaksasi, Masyarakat Kota Bandung Tetap Diminta Waspada

Penutupan jalan di Bandung Diperpanjang

HALOBDG – Pemerintah Kota Bandung memberikan banyak relaksasi peraturan terkait PPKM Level 4 kasus Covid-19.

Namun masyarakat diminta tetap waspada meski terdapat relaksasi serta kasus positif Covid-19 menurun drastis.

“BOR (Ber Occupancy Rate) kita juga semakin membaik sudah di angka 26,84 jauh di ambang batas WHO. Artinya ini sudah semakin membaik, semakin terkendali,” kata Sekertaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.

Baca juga : Syarat Vaksinasi Untuk Ibu Hamil

Ema memprediksi, kondisi kumulatif-aktif yang semakin menurun dan transmisi yang landai dipengaruhi oleh vaksinasi Covid-19. Karena saat ini vaksinasi di Kota Bandung sudah mencapai sekitar 54 persen.

“Kalau ukuran di Jawa Barat, saya pikir masih terbaik ya Kota Bandung. Kita tetap akan kejar di bulan depan sekitar 70 persen. Nanti akan kita genjot untuk anak SMA, SMP atau siswa,” ucapnya.

Terkait relaksasi, Ema menegaskan tetap mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kita nanti menyesuaikan. Tapi dalam Perwal yang terakhir, menurut saya pelaksanaannya cukup disiplin,” katanya.

“Dan kita pun tetap konsisten dengan substansi regulasi. Misalnya tadi sudah ada yang meminta resepsi pernikahan, kita tetap tolak,” tegasnya.

Hal itu pun berlaku untuk Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE). Saat ini hanya meeting saja yang diperbolehkan sedangkan yang lainnya belum diperbolehkan.

Baca juga : Herd Immunity Diprediksi Segera Terwujud di Kota Bandung

“Konferensi, musda, munas itu juga belum bisa. Eksebisi dan pameran juga belum bisa,” ucapnya.

Sedangkan terkait pariwisata, Ema mengatakan, tetap menunggu kebijakan level pemerintah pusat. Namun jika ada yang sifatnya semacam grey area, bisa saja ada peluang untuk dibuka.

“Kalau Inmendagri itu ada konsekuensi-konsekuensinya. Di saat kita bertentangan, jangan sampai nanti Kepala Daerah menjadi sesuatu yang menjadi target disalahkan. Kita menghindari itu tentunya,” aku Ema.