Cuaca Ekstrem di Kota Bandung, Masyarakat Diminta Waspada Banjir dan Kebakaran

HALOBDG – Cuaca ekstrem telah menerjang banyak daerah di Indonesia termasuk di Kota Bandung. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung mengungkapkan kini wilayah Jabar telah masuk masa pancaroba.

Pancaroba sendiri merupakan peralihan antara dua musim yaitu musim hujan ke musim kemarau.

Pada masa pancaroba biasanya disertai dengan adanya fenomena, seperti hujan deras dengan durasi singkat, angin kencang, petir, puting beliung, dan hujan butiran es.

BMKG menjelaskan pada masa pancaroba cuaca tidak menentu. Terkadang terjadi panas dengan temperatur cukup tinggi atau sebaliknya hujan tetapi intensitasnya sangat tinggi.

Oleh karena itu BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terkait bencana alam seperti banjir atau kebakaran.

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengaku selalu siap siaga selama 24 jam dan terus melakukan langkah-langkah mitigasi terkait hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dalam penanggulangan bencana kami sudah siap, baik dari segi alat maupun SDM. Peralatan kami sudah mumpuni di saat terjadi hujan deras dan angin kencang,” ungkap Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Logistik Diskar PB Kota Bandung, Roby Darwan.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan warga saat memasuki masa pancaroba. Di antaranya yaitu warga harus mampu mengenali dan menjaga lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

“Misalnya sering banjir. Mereka harus sudah mulai bisa mitigasi untuk keluarganya dan warganya, sehingga banjir itu tidak menyebabkan kerugian bagi mereka,” terangnya.

Apalagi saat musim kemarau nanti tak hanya lingkungan, tetapi warga diimbau untuk lebih sering mengecek instalasi listrik di rumahnya. Terlebih jika rumah mereka terbuat dari bahan yang mudah terbakar, seperti kayu.

“Karena ketika kayu yang kering terkena percikan listrik itu apinya bisa cepat tinggi. Jadi jangan lupa sering mengecek terutama aliran listrik, karena dari kasus kebakaran yang kami terima itu sering terjadi karena konsleting listrik,” ujar Roby.