Hari Palang Merah Internasional: Anggota KSR PMI Kota Bandung Berbagi Pengalaman dan Semangat

Hari Palang Merah Internasional
Ilustrasi Hari Palang Merah Internasional. (Diskominfo Kota Bandung)

HALOBDG – Pada 8 Mei, dunia memperingatinya sebagai Hari Palang Merah Internasional. Tanggal ini adalah perayaan kelahiran Henry Dunant, yang lahir pada 8 Mei 1828. Henry Dunant adalah pendiri Komite Palang Merah Internasional.

Berkat peran Henry Dunant, hampir di seluruh dunia memiliki Palang Merah. Termasuk juga di Kota Bandung yang memiliki Palang Merah Indonesia.

Tak hanya itu, PMI Kota Bandung juga memiliki Korps Sukarelawan (KSR). Sebagain besar anggota KSR PMI Kota Bandung adalah anak muda yang berkomitmen untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi penderitaan, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Didirikan pada tahun 1955, KSR PMI Kota Bandung memiliki sejarah yang membanggakan dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat, termasuk penanggulangan bencana, penanganan medis darurat, dan inisiatif kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: Jelang Pilwalkot Bandung 2024, 416 Peserta Calon PPK Ikuti Tes CAT

Salah satu anggota relawan KSR PMI Kota Bandung, Nurlaela Sari menceritakan keterlibatan di PMI kota Bandung. Berawal dari rasa ingin tahu yang sederhana memicunya untuk terlibat
dalam kegiatan sukarela PMI.

“Saya terlibat awalnya iseng baca flyer tentang sukarelawan. Saya baca kop sukarela PMI dan di sana ada kegiatan kegiatan seperti turun ke bencana dan kecelakaan lalu lintas. Di situ saya tertarik untuk menjadi seorang sukarelawan,” katanya.

Sebelumnya aktif di organisasi lain, Nurlaela merasakan perbedaan signifikan saat bergabung dengan KSR PMI.

“Saya menemukan bahwa sukarelawan di sini diperlakukan secara profesional dan diberikan fasilitas pelatihan yang memadai. Itu yang membuat saya semakin termotivasi untuk memberikan kontribusi yang berarti,” tuturnya.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Terus Dorong Pencegahan Perundungan di Sekolah-sekolah

Pengalaman yang paling berkesan bagi Nurlaela adalah ketika terlibat dalam upaya tanggap bencana longsor di Cimanggung Sumedang. Di tengah kesehariannya sebagai relawan keselamatan lalu lintas, transisi ke zona bencana menghadirkan tantangan baru.

“Apalagi saat itu masih dalam masa pandemi Covid-19,” kata Nurlaela.

Sedangkan anggota KSR PMI kota Bandung lainnya, Saddam Adri Perdana mengungkapkan motivasi awal saat ingin menjadi anggota KSR PMI kota Bandung.

“Saya ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat. Pelayanan PMI kota Bandung ini sangat baik sehingga saya tertarik juga untuk mengembangkannya. Itu juga bisa meningkatkan kemampuan saya untuk membantu masyarakat sekitar,” akunya.

Meski siap membantu di saat terjadi bencana, Nurlaela dan Saddam sangat berharap tidak terjadi bencana dalam bentuk apapun.***