Niat Cari Kerja di KBB, 4 Wanita Ini Malah Diperkosa di Kebun

HALObdg.com – Sebelas wanita menjadi korban penipuan bermodus dipekerjakan di salahsatu perusahaan ternama di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ironisnya, empat korban di antaranya diperkosa oleh tersangka di kos-kosan dan kebun milik warga.

Kapolres Cimahi, AKBP Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan korban pada 20 Juli 2020 lalu terkait penipuan, penggelapan dan pemerkosaan.

Yoris mengatakan, korban yang terpikat dengan iklan lowongan pekerjaan itu langsung berkomunikasi melalui pesan WhatsApp dan diminta sejumlah uang untuk keperluan administrasi.

Tersangka selanjutnya meminta foto bugil korban dengan alasan untuk mengecek kesehatan calon pelamar kerja setelah meminta uang Rp1,5 juta.

Yoris menyebut, tersangka melakukan aksi bejatnya dengan memperkosa korban di beberapa lokasi berbeda yakni kos-kosan dan kebun milik warga.

“Dari sebelas korban ada beberapa yang terperdaya untuk melakukan hubungan badan sebanyak empat kali,” katanya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat tiga pasal yakni 372 dan 378 KUHP serta undang-undang Republik Indonesia No. 44/2008 Tentang Pornografi pasal 35.

Salah satu korban, sebut saja Bunga (19) mengatakan, ia tertipu usai melihat informasi status WhatsApp temannya terkait lowongan pekerjaan.

“Saya kemudian tertarik. Saya kan belum kerja, baru lulus SMK. Temen saya juga jadi korban,” ungkap Bunga saat dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Cimahi.

Selanjutnya, dia langsung berkomunikasi intensif dengan tersangka melalui pesan WhatsApp untuk menindaklanjuti informasi lowongan kerja di medsos tersebut.

“Terus diajak ketemuan di Cimareme (KBB). Kemudian saya pulang, setelah pulang saya mendapat pesan melalui WhatsApp dari pelaku yang meminta untuk menyiapkan uang Rp 1,5 juta untuk mempermudah masuk kerja,” katanya.

Ia menyebut, Suherman meminta foto dirinya tanpa busana dengan alasan untuk cek fisik demi kepentingan seleksi dalam proses masuk kerja. Namun foto itu disalahgunakan untuk meminta uang kembali.

“Udah saya transfer, tetap malah disebarin di facebook. Saya terus diancam, saya makin takut. Temen saya juga jadi korban,” katanya.

Dengan kejadian yang dialaminya, ia mengimbau pencari kerja berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan lowongan kerja yang disebar di media sosial. “Jangan mudah percaya. Semoga enggak ada korban lagi,” pungkasnya. (*)

source: radarbandung.id