Sudah Divaksin, Sekda Kota Bandung Positif Covid-19

Sudah Divaksin, Sekda Kota Bandung Positif Covid-19
KETUA Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna (dok.humasbdg)
HALO BDG –  Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Selasa, 9 Maret 2021. Padahal sebelumnya Ema telah mendapatkan vaksinasi vaksin Covid-19 pada tahap pertama di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ahyani Raksanagara mengatakan, saat ini Ema sedang menjalani perawatan di RSKIA Bandung. Namun secara keseluruhan kondisinya baik-baik saja.

“Baru tadi malam (masuk RS). Keadaan umumnya baik. Mohon doanya saja dari semua, semoga cepet pulih,” kata Ahyani .

Menurut Ahyani, sebelumnya Ema memang telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19. Tepatnya pada 14 dan 28 Januari 2021. Namun hal itu tidak menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.

“Fungsi vaksinasi kita tahu ada beberapa. Ada untuk individu, ada untuk yang lainnya. Buat individu meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19. Tidak ada satu vaksin yang menjamin 100 persen,” terangnya.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang bisa terpapar virus Covid-19. Di antaranya, virulensi kuman, kondisi tubuh, dan faktor lingkungan.

“Misalnya virulensi kuman sendiri. Maksudnya jumlah virus yang masuk dan kekuatan virusnya. Itu kita tidak tahu,” terang Ahyani.

“Kedua, kondisi tubuh si orang tersebut kita tidak tahu seperti apa. Apakah memang kegiatan fisiknya sedang banyak atau seperti apa. Kemudian faktor lingkungan dan udara,” imbuhnya.

Lebih jauh Ahyani menegaskan, tujuan vaksinasi yaitu untuk meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh seseorang. Termasuk sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

“Jadi seseorang yang diberi vaksinasi akan memiliki daya tahan untuk menangkal kepada virus itu jauh lebih besar daripada yang tidak divaksin. Sehingga kalau kena, dia gejalanya ringan, tidak jatuh ke yang berat,” ungkap Ahyani.

“Mengapa tidak 100 persen dapat menjaga kekebalan? Karena banyak faktor. Secara medis hal tersebut dapat terjadi,” imbuhnya.

Untuk itu, menurutnya, meski telah menerima Vaksin Covid-19, bukan berarti seseorang akan kebal dari paparan Covid-19. Namun karena telah divaksin, maka orang yang terpapar bisa lebih cepat pulih. Pasalnya, “tentara-tentara” di tubuhnya sudah bisa membuat perlawanan.

Selain itu, Ahyani juga mengingatkan, agar penerima vaksin tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi 5M harus lebih disiplin meski sudah divaksinasi,” tuturnya.

Perlu diketahui, 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

Ahyani juga menegaskan, warga Kota Bandung yang memiliki kesempatan untuk divaksin, harus tetap melaksanakannya. Karena vaksin bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus. Selain itu, vaksin juga menciptakan kekebalan kelompok.

“Jadi jangan ragu untuk divaksin. Jika sudah terdaftar dan termasuk calon penerima, tetap laksanakan vaksinasi,” pinta Ahyani. (hns)