Suhu di Kota Bandung Lagi Dingin-Dinginnya, Ini Penyebabnya

Suhu DIngin Bandung

HALObdg.com – Beberapa hari terakhir ini, kerap merasakan suhu udara yang lebih dingin dari biasanya. Prakirawan Cuaca BMKG Bandung, Yan Firdaus mengatakan, suhu dingin di Bandung Raya masih dalam kondisi yang wajar.

Jika dibandingkan tahun lalu diperiode yang sama, kata Yan, suhu Bandung tercatat relatif lebih hangat.

“Rata-rata temperatur minimum Juli 2019 18,1 derajat celcius. Sedangkan rata-rata temperatur minimun Juli 2020, sampai hari ini (27/7) 19,1 derajat Celcius. Selain itu temperatur minimum absolut Juli 2019 adalah 15 derajat celcius, sedangkan Juli 2020 (sampai hari ini) adalah 16 derajat Celcius,” jelasnya, Senin (27/7/2020).

Yan menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan suhu udara terasa lebih dingin.

Wilayah Bandung Raya sendiri, kata Yan, telah memasuki musim kemarau sejak akhir Juni. Sehingga suhu dingin di Bandung Raya saat malam hingga pagi akan terus dirasakan sepanjang kemarau ini.

“Sebenarnya, dibandingkan kemarau tahun lalu temperatur minimum tahun ini sedikit lebih hangat,” katanya. “Untuk rentang temperatur minimum di musim kemarau berdasarkan pantauan BMKG Bandung di Sukajadi masih wajar. Tidak lebih dingin dari musim kemarau tahun lalu,” tambah Yan.

Selain itu, Yan mengatakan, suhu dingin Bandung Raya juga terpengaruh musim dingin yang tengah berlangsung di Australia. “Sekarang yang tengah aktif itu monsun Australia. Angin kering dan dingin dari Australia mengarah dominan ke Indonesia,” jelasnya.

Kemudian, Yan menerangkan faktor selanjutnya, pada musim kemarau tutupan awan berkurang hingga energi laten panas yang ada di permukaan bumi banyak terbuang ke angkasa sehingga di pagi dan malam hari terasa lebih dingin.

“Tutupan awan di musim kemarau lebih sedikit, sehingga sinar matahari yang diterima permukaan bumi kemudian langsung terlepas (tidak tertahan di awan),” katanya.

Terkait kondisi ini, Yan mengimbau masyarakat bersiap menghadapi musim kemarau. Masyarakat, harus menjaga kondisi, sebab pergantian suhu relatif cepat antara pagi dan siang hari.

“Masyarakat diharap bersiap menghadapi kemarau, karena pastinya pasokan air akan menjadi berkurang dan selalu menjaga kondisi kesehatan karena perubahan temperatur yang cepat antara pagi dan siang hari,” pungkasnya. (rdrbdg)