Surrogate Mother: Dibalik Kebutuhan Ekonomi yang Menyulitkan

surrogate mother
Ilustrasi film bertema surrogate mother/pixabay

HALOBDG.com – Ibu pengganti atau surrogate mother merupakan wanita yang menyewakan rahimnya untuk pasangan yang ingin memiliki anak. Praktik ini memang masih belum terlalu familiar bagi sebagian besar masyarakat. Film bertema surrogate mother Indonesia cocok buat kamu yang penasaran dengan praktik ‘sewa rahim’ yang kontroversial ini.

Apa Itu Surrogacy atau Surogasi?

Pada dasarnya, surrogacy merupakan suatu pengaturan atau perjanjian yang dilakukan wanita untuk menjalani kehamilan bagi pasangan lain. Terdapat dua jenis surogasi yaitu tradisional dan gestasional.

Pertama adalah surogasi tradisional, sang ibu pengganti hamil secara alami atau melalui inseminasi buatan tetapi. Anak yang lahir dari proses surogasi ini akan mewarisi gen dari ibu pengganti tersebut. Pasalnya, surogasi tradisional menggunakan sel telur dan rahim dari ibu pengganti.

Jenis surogasi lainnya adalah gestasional atau yang dikenal juga sebagai surogasi penuh. Artinya, bayi yang dihasilkan dari prosedur ini seratus persen hanya mewarisi genetik dari pasangan terkait. Ibu pengganti hanya meminjamkan rahim, bukan sel telurnya.

Praktik surogasi yang masih cukup kontroversial nyatanya sudah dilakukan di banyak negara. Salah satunya Amerika Serikat, tetapi lebih umum surogasi gestasional dibanding tradisional.

Surogasi gestasional dianggap tidak terlalu ribet secara hukum. Bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia, ada seorang wanita dari Jawa Barat yang telah terlibat dalam praktek surrogasi. Melalui agensi luar negeri, wanita ini berperan sebagai ibu pengganti dan menerima pembayaran sebesar 50.000 dollar setiap kali hamil. Dengan demikian, ia dapat menghasilkan hingga 750 juta rupiah setiap proses kehamilan surogasi.

Tonton film bertema surrogate mother Indonesia biar tahu lebih banyak mengenai gambaran dari surogasi atau ibu pengganti ini.

Proses Surogasi Bisa Sangat Mahal dan Rumit

Lantas, kenapa seseorang mau ‘meminjamkan’ rahim untuk orang lain? Di beberapa negara seperti Ukraina salah satunya, praktik surogasi bisa dikatakan lumrah. Para wanita yang bersedia menjadi ibu pengganti disebut-sebut mendapatkan bayaran yang cukup tinggi antara 17.500 sampai 25.000 USD atau sekitar Rp 250 sampai 358 juta.

Besar juga bayarannya ya? Mungkin ini yang menjadi alasan bagi sebagian ibu pengganti karena bisa mendapatkan bayaran mahal yang tidak mudah didapatkan dari pekerjaannya sehari-hari.

Namun, untuk menjadi ibu penganti atau surrogate mother bukan hal yang gampang. Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi seorang ibu pengganti. Selain itu, juga butuh persiapan karena proses surrogacy atau surogasi ini cukup kompleks.

Proses surogasi yang legal bisa sangat rumit dan tiap-tiap negara bisa berbeda. Dibanding traditional surrogacy atau surogasi tradisional, praktik surogasi gestasional tidak begitu kompleks sehingga banyak dipilih.

Pasangan yang menyewa ibu pengganti biasanya karena tidak mungkin menjalankan kehamilan dengan alasan medis atau lainnya. Biayanya sangat mahal, bukan hanya untuk membayar ibu pengganti.

Biaya untuk proses surogasi meliputi pemeriksaan dokter, administrasi dari pemerintah, dan lain sebagainya. Untuk melakukan praktik ini, pasangan suami istri bisa menghabiskan biaya hingga miliaran Rupiah.

Hukum Surogasi di Indonesia

Perlu diketahui bahwa hukum praktik surogasi ini berbeda-beda di tiap negara. Di Indonesia, praktik surogasi dilarang alias ilegal. Larangan terhadap praktis surogasi dimuat dalam peraturan UU Nomor 23 Tahun 1992 (pasal 16) tentang kesehatan.

Selain itu, praktik surogasi juga bertentangan dengan peraturan yang termuat pada RUU Ketahanan Keluarga pasal 139. Larangan ini diperkuat dengan adanya sanksi pidana lima tahun atau denda Rp 500 juta bagi yang mempraktikkan surogasi.

Selain Indonesia, ada beberapa negara lain yang tidak melegalkan praktik surogasi seperti Malaysia, Italia, Jerman, Prancis, Bulgaria, Spanyol, dan negara-negara Amerika Latin. Bukan hanya dari segi hukum, larangan surogasi biasanya juga terkait masalah keagamaan.

Masih penasaran dengan praktik ‘ibu titipan’ ini? Film tema surrogate mother Indonesia bisa jadi tontonan menarik untuk kamu.