Bewara  

467 Bank, 9.689 Nasabah dan Ribuan Ton Sampah Terolah

Halobdg, Gerakan Kang Kisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan sampah) telah bergulir selama satu tahun.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kamalia Purbani membeberkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membentuk 143 Kawasan Bebas Sampah (KBS) di lingkup Rukun Warga yang tersebar di 30 kecamatan.

Dicanangkan sejak 17 Oktober 2018, Pemkot Bandung membentuk pemodelan KBS di 8 kelurahan yaitu Arcamanik, Sukaluyu, Neglasari, Cihaurgeulis, Babakan Sari, kebon Pisang, Kujang Sari dan Gempol Sari. Kawasan-kawasan tersebut telah mengolah sampah 32,94 ton organik dan 26,96 ton anorganik.

“Fokus KBS adalah memisahkan sampah. Mulai dari setiap rumah melalui kegiatan ‘door to door education’ dan ‘door to door collection’,” Sport Jabar Arcamanik, Jumat (6/12/2019).

Kini, pengolahan sampah menjamur di 467 bank sampah yang memiliki nasabah 9.689 orang dengan total omzet mencapai Rp2,95 miliar. Bank sampah ini, telah mengolah 1.692 ton sampah anorganik.

Pengolahan sampah organik di 14 lokasi terdiri dari 11 pusat olah organik, 2 pengolahan sampah dengan metode black soldiers fly atau maggot, dan 1 pusat daur ulang di eks TPA Cibere berkapasitas 10 ton/hari. Secara keseluruhan, sampah organik yang telah diolah sebanyak 3.169 ton.

“Ada 28 pengelolaan sampah mandiri oleh kegiatan komersial, kawasan pendidikan, rumah sakit dan perkantoran. Total sampah terolah 1.353,07 ton, atau 5,57 ton per hari rentang Maret sampai Oktober 2019,” bebernya.

Kerja sama DLHK dengan Sektor 22 Citarum Harum juga mendapat bantuan dari  Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa 20 unit motor KLX, 30 unit motor sampah, 2 unit dump truck, dan 1 unit loader.

“Dengan begitu diharapkan sungai-sungai di Kota Bandung tidak lagi menjadi penyumbang sampah ke Sungai Citarum,” pungkasnya.

(kha)