Bewara  

Bocah 3 Tahun Meninggal Terhanyut ke Sungai Cironggeng Bandung

Mang Oded dan Umi Kuatkan Orang Tua yang Anaknya Hanyut di Sungai

BANDUNG –  Halobdg.com, Seorang Anak berumur tiga tahun meninggal karena hanyut terbawa aliran sungai Cironggeng Buah Batu Bandung saat hendak berkunjung ke rumah kakeknya pada Senin (30/3/2020) malam.

Atas kejadian tersebut, Mang oded demikian sapaan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial bersama sang istri, Selasa (31/3/2020), mengunjungi orang tua korban (Roni dan Lilis) di kediamannya, Jalan Rancabolang No. 172 RT 05/RW 04 Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.

Kepada Mang Oded dan Umi, pasangan Roni dan Lilis menceritakan peristiwa yang menimpa buah hatinya itu.

Kejadian bermula ketika Rangga (korban) bersama sang kakak, Davin akan berkunjung ke rumah kakeknya. Mereka berjalan melintasi jembatan dan melewati kirmir pinggir sungai yang saat itu airnya sedang meluap.

Saat menyusuri kirmir, Rangga terpleset dan hanyut terbawa arus sungai. Davin kembali lagi ke rumah dan mengabari kedua orang tuanya bahwa Rangga hanyut. Roni dan Lilis dibantu warga lainnya mencari Rangga di sepanjang sungai.

Akhirnya Rangga ditemukan tersangkut di pipa PDAM. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah tidak bernyawa.

“Rangga itu kalau nggak dituntun sama kakaknya, ya tidak kemana-mana. Kalau tahu kejadiannya seperti ini, bakal disuruh di rumah saja,” ungkap Lilis sambil menghapus air matanya.

Baca: 2948 Orang akan Jalani Rapid Test COVID-19 di Stadion GBLA, Kamis (2/4)

Mang Oded dan Umi tak kuasa menahan air matanya mendengar cerita tersebut. Keduanya menguatkan Roni dan Lilis untuk ikhlas menerima kepergian Rangga. “Ini sudah takdir, Mang Oded cuma bisa mendoakan. Karena kematian bisa terjadi kapan pun dan dimana pun,” kata Mang Oded.

Tak ingin kejadian yang dialami Roni dan Lilis terulang, Mang Oded menginstruksikan aparat kewilayahan untuk membantu keluarga tersebut. “Kita harus bisa menerima yang terjadi semua dari Allah, Roni dan Lilis sing tabah dan kuat ya, sabar juga. Nanti datangkan psikolog biar tidak trauma,” katanya.

“Kakaknya juga dijaga harus ada konselingnya, biar tidak terus sedih, nanti dari Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) juga ikut bantu,” sambung Umi.