Bewara  

Jaga Ketahanan Pangan, Warga Giri Mekar Galakan Urban Farming

BANDUNG,- Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan warga ditengah masa pandemi covid-19, Ketua RW 17 Desa Giri Mekar Kecamatan Cilengkrang Kebupaten Bandung bersama ibu-ibu PKK Aster 17 menggalakan kembali program urban farming atau bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan rumah.

Ketua RW 17 Desa Giri Mekar Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung Enok Sumarni mengatakan program urban farmingnya ini mulai digerakan saat masa PSBB yang lalu. Mengingat,  saat itu perekonomian warga mulai terdampak. Bahkan, warga dibatasi aktivitasnya termasuk untuk berbelanja ke pasar.

“Alhamdulillah hasilnya bisa terasa. Selain dikonsumsi sendiri, sebagian hasilnya juga dijual ke pasar modern dan toko-toko,” katanya, Minggu (12/7).

Enok menyebutkan ada beberapa jenis sayuran organik yang ditanam olehnya dan kelompok ibu-ibu PKK Aster 17. Seperti, bayam ungu,  bayam hijau, bayam campur, cabai rawit, bawang daun dan lainnya.

“Saat ini ada 5 green house seluas 3×15 meter yang sudah berjalan. Masih ada sisa lahan yang rencananya kedepan akan dibuat juga. Total luas lahan sekitar 25 tumbak. Lahan tersebut merupakan lahan kosong dekat rumah yang dimanfaatkan daripada jadi tempat pembuangan sampah,” terangnya.

Enok mengungkapkan selain berdampak secara ekonomi, program urban farmingnya ini diharapkan bisa menginspirasi serta mengedukasi banyak pihak. Sehingga, bisa meniru dan menggalakan kembali urban farming.

Salah satu anggota PKK Aster 17 Popon menyatakan dengan adanya program tersebut pihaknya menjadi sangat terbantu. Warga yang terbatasi aktivitasnya hingga sulit berbelanja gara-gara covid-19 jadi mudah mendapatkan sayuran.

“Kami tentunya sangat berterima kasih karena sudah ada program urban farming di wilayah kami. Sebab, program ini jarang ada. Oleh sebab itu,  kami mendukung ketua RW 17 untuk terus aktif menggalakan urban farming,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat RW 17 Desa Giri Mekar Aep Saefudin mengapresiasi kegiatan urban farming yang berjalan di wilayahnya. Menurutnya,  dengan adanya program tersebut banyak warga yang terbantu.

“Ini unik, kalau biasanya berkebun itu di hutan atau lahan perkebunan, ini memanfaatkan pekarangan rumah. Jadi sangat bagus. Apalagi lokasinya dekat dengan masjid dan sekolah jadi bisa sekaligus mengedukasi masyarakat lainnya agar bisa mencontoh kegiatan serupa di wilayahnya,” jelasnya.

Aep berharap kegiatan ini bisa terus berjalan bahkan dikembangkan lagi. Sebab, dampak positifnya sangat terasa bagi masyarakat.