Bewara  

Ratusan Merchant Diberikan Sosialisasi QRIS Oleh BI

Halobdg, Quick Response Indonesian Standard (QRIS) terus disosialisasikan oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI)Jawa Barat, kepada ratusan orang pengguna merchant.

Kepala KPwBI Jawa Barat, Herawanto menyebut, QRIS membidik ekosistem dan community base, seperti pelajar atau mahasiswa, pemerintah daerah, asosiasi ritel, pengelola tempat perbelanjaan, dan lain-lain.

Seperti yang dilakukan kepada ratusan merchant Prima Rasa, Bakso Semar, Mie Merapi, Sei Sapi Lengkong, Kokumi Paskal, Coffee Toffee, Ropang Pizza, Warung Sate Maranggi, Justus Steak House dan lainnya. BI juga menghadirkan Gojek sebagai platform digital yang membangun ekosistem UMKM.

“Hari ini, sosialisi dan edukasi dilakukan acara digelar melalui event Pekan QRIS Nasional di Kantor BI Bandung,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya, sosialisasi dan edukasi penggunaan kepada pengguna dan merchant di Jawa Barat bertujuan untuk masyarakat paham bagaimana cara menggunakan QRIS.

Merchant yang belum memiliki QRIS, lanjutnya, dihimbau Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk mendaftar agar bisa diberikan QRIS.

Menurut dia, QRIS wajib digunakan apabila pedagang yang ingin menerima pembayaran menggunakan metode QR Code. QRIS dapat ditemukan di pedagang yang menerima pembayaran elektronik melalui QR Code.

“Pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS akan memiliki logo QRIS di toko mereka,” imbuhnya.

QRIS digunakan oleh pedagang mikro, kecil, menengah dan besar seperti di pasar tradisional, pasar modern, pedagang keliling, mall, universitas, sekolah, kantin, koperasi dan lainnya.

“Saat ini, QRIS telah digunakan oleh 2,7 juta merchant di seluruh provinsi se-Indonesia, di antaranya terdapat 612,883 merchant di Jawa Barat. Selain itu, terdapat 27 PJSP yang telah memiliki persetujuan menyelenggarakan QRIS,” beber dia.

BI secara nasional menargetkan 15 juta pelaku usaha atau UMKM bisa menggunakan QRIS pada tahun ini. Secara potensi, jumlahnya masih cukup besar, di mana jumlah UMKM di Indonesia diperkirakan 60 juta pelaku usaha.

BI Jabar, kata dia, menargetkan sebanyak banyaknya penggunaan QRIS. Walaupun, secara transaksi, saat ini menempati urutan kedua secara nasional.

“Dengan QRIS, kita dapat mendorong kemajuan sektor UMKM yang tentunya mempercepat akses keuangan bagi pelaku usaha dimanapun dan siapapun dia, sehingga membantu peningkatan aktivitas inklusi ekonomi, dimana pelaku usaha tersebut berada,” kata Herawanto.

Apalagi, lanjutnya, menggunakan QRIS sebagai salah satu metode menerima pembayaran mendatangkan banyak manfaat bagi berbagai pihak, seperti pelaku UMKM atau merchant, Pemda, dan tentunya pengguna.(kha)