Bisnis  

Sektor Kredit Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Positif bank bjb di Triwulan I 2021

HALO BDG – BANDUNG, Di tengah kekhawatiran banyak pihak atas dampak krisis kesehatan dan ekonomi global akibat pandemi Covid-19, bank bjb kembali menunjukkan kinerja positif setelah mencatat laba bersih pada triwulan I tahun 2021 sebesar Rp481 miliar atau tumbuh 15,2% year on year (y-o-y).

Sektor kredit jadi penopang utama pertumbuhan bank bjb yang positif pada triwulan I tahun 2021. Seperti dikatakan Direktur Utama Bank bjb, Yuddy Renaldi, sektor kredit menjadi ujung tombak perseroan dalam mendongkrak pendapatan.

Total kredit, hingga angka Non Performing Loan (NPL) yang senantiasa terjaga dengan baik, kepercayaan besar masyarakat dalam menyimpan uang di bank bjb dan masih derasnya arus likuiditas perbankan turut mendorong pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga), ucap Yuddy, Selasa (27/4/2021).

Di triwulan pertama tahun 2021, total DPK bank bjb tumbuh sebesar 17,9% yaitu sebesar Rp110,6 triliun.

Sementara sektor kredit tumbuh sebesar 10,3% atau Rp91,2 triliun. Di mana kredit konsumer, UMKM, komersial dan KPR menjadi penopang pertumbuhan kredit.

Angka NPL atau kredit macet dan bermasalah berhasil ditekan hingga 1,4%, angka ini masih tercatat berada cukup jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional yang mencapai 3,15% dan kelompok Bank Pembangunan Daerah pada level 2,88%, jelasnya.

Yuddy menjelaskan, pencapaian kinerja positif pada triwulan I 2021 tersebut mencerminkan kekuatan kinerja perusahaan untuk terus berlanjut di masa pemulihan ekonomi.

Hal tersebut dapat terwujud karena konsistensi perseroan dalam menerapkan strategi bisnis telah teruji mampu melampaui berbagai kondisi krisis seperti pada krisis 1998, 2008, hingga krisis ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang mulai dirasakan dari tahun 2020 hingga sekarang.

“Langkah-langkah untuk menopang laju pertumbuhan bisnis telah kami persiapkan sebagai modal untuk menghadapi berbagai situasi. Seluruh aktivitas bisnis yang kami jalani senantiasa selaras dengan semangat peningkatan kualitas pelayanan. Hal tersebut dilakukan guna mengoptimalisasi potensi pertumbuhan usaha disamping juga mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah hingga percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional,” ungkap Yuddy.(*)