5 Kue Tradisional Khas Sulawesi Selatan. No.3 Kesukaan Bangsa Belanda

Hai, Takaiters!

Berkunjung ke Sulawesi Selatan kurang lengkap jika tidak mencicipi kudapan dari pulau ini. Terkenal dengan kue-kuenya yang manis dan legit sehingga penikmat akan terkenang rasanya dan lekat di hati. Berikut lima kue tradisional khas Sulawesi Selatan tersebut:

1. Katiri sala

kue tradisional khas makassar kota makassar sulawesi selatan
Foto: Dictio community

Katiri sala terbuat dari beras ketan yang dikukus terlebih dahulu. Setelah ketan  matang dimasukkan dalam loyang kemudian bagian atas dilapisi dengan santan yang telah dicampur dengan gula merah dan kocokan telur lalu dikukus kembali. Kue berlapis warna putih dan coklat ini sangat enak karena rasanya gurih dari ketan dan manis dari lapisan gula merahnya.

2. Biji nangka

kue tradisional khas sulawesi
Foto: Makassarinside.com

Kue ini terbuat dari kental yang dihaluskan kemudian dicampur dengan kenari cincang yang telah disangrai terlebih dahulu. Kentang dibentuk menyerupai biji nangka. Celupkan kentang yang telah berbentuk dalam kocokkan telur kemudian rebus dalam larutan air gula hingga telur yang menempel pada kentang tampak matang.

Angkat kentang kemudian saat akan disajikan kue biji nangka disiram dengan sisa rebusan air gula. Kue ini perpaduan rasa gurih dari kentang, kenari, telur dan air gula yang manis, sungguh rasa yang unik dan nikmat.

3. Sanggara balanda

kue tradisional sulawesi selatan
Foto: Liputan6.com

Sanggara dalam bahasa Bugis-Makassar adalah pisang goreng sedangkan balanda adalah julukan bangsa Belanda yang menduduki Sulawesi Selatan pada saat itu. Jadi sanggara balanda adalah pisang goreng belanda.

Mungkin penjajah Belanda menyukai kue ini sehingga diberi nama tersebut. Sanggara balanda terbuat dari pisang raja yang dua kali proses penggorengannya. Hal ini dilakukan agar aroma dan rasa manis pisang akan keluar.

Setelah digoreng pisang dibelah agar berlubang di tengah sehingga dapat diisi dengan mentega yang telah dicampur dengan kacang atau bisa juga dengan meises. Setelah itu pisang direndam pada gula pasir yang telah dicairkan dengan air.

4. Bolu pecak

kue khas daerah sulawesi selatan
Foto: liputan6.com

Sesuai dengan namanya kue ini adalah bolu yang direndam dalam larutan gula merah. Bolu terbuat dari tepung beras sangrai dan telur kemudian dikukus. Setelah matang bolu direndam dalam larutan gula merah.
Kue yang manis ini sangat digemari untuk takjil saat bulan puasa. Rasanya yang manis akan mengembalikan tenaga setelah sehari berpuasa.

5. Cucuru bayao

kue khas sulawesi selatan
Foto: gosulsel.com

Dalam bahasa Makassar cucuru berarti kue dan bayao berarti telur. Kue ini memakai telur dalam jumlah banyak sehingga warnanya kuning keemasan. Selain dari telur kue ini juga memakai kenari yang dicincang terlebih dahulu.

Tekstur kue yang lembut dan rasa yang manis dan gurih dengan aroma dan rasa telur yang kuat sehingga kue ini selalu ada saat acara pernikahan. Konon jika seorang anak gadis menyantap kue cucuru bayao pada saat acara pernikahan maka jodoh anak tersebut telah dekat, boleh percaya boleh tidak ya, Takaiters.

Rasa dari kue-kue ini manis, dan legit sehingga selalu ada dalam acara pernikahan di Sulawesi Selatan. Dari urutan di atas kue manakah yang sangat ingin Takaiters coba? Jika sudah mencoba Takaiters tidak akan lupa rasa dari kue tradisional khas Sulawesi Selatan tersebut dan lekat di hati.