Ini Dia Kampung Betawi, Wisata Asyik dan Murah di Selatan Jakarta!

Saya sudah sejak kecil tinggal di Jakarta. Sejak usia balita sudah diajak pindah oleh kedua orang tua ke kota besar ini. Dulu, setiap tahun saya rutin ke tempat-tempat wisata kota Jakarta, sehingga saya mengenal semua museum yang ada di sini.

Itu sekitar 30 tahun yang lalu. Saat ini, tempat wisata kota Jakarta terus berkembang. Beberapa harga tiket masuk hampir tidak terjangkau kalangan menengah ke bawah. Jadi, ketika liburan tiba saya dan suami harus memutar otak mencari tempat hiburan murah dan tidak membosankan di wilayah ini. Sampai akhirnya seorang teman merekomendasi Kampung Betawi Setu Babakan.

Sebenarnya, DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, mempunyai 4 cagar budaya, yaitu Kampung Betawi Rawa Belong, Kampung Betawi Setu Babakan, Kampung atau Rumah Si Doel, dan Kampung si Pitung

Dari keempat cagar budaya tersebut, saya memilih untuk mengajak keluarga ke Kampung Betawi Setu Babakan. Pertimbangannya adalah jarak yang dekat dengan rumah kami yang terletak di pinggiran kota, perbatasan Jakarta, Tangerang Selatan, dan Depok Jawa Barat. Selain itu kekhasan Betawi sangat kental di sini dibandingkan tempat lain.

Kampung Betawi Setu Babakan

Kampung Betawi Setu Babakan terletak di wilayah Jakarta Selatan pinggir. Perbatasan dengan wilayah Depok, Jawa Barat atau tepatnya di Jalan Muhammad Kahfi, RT 13 RW 8, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu adalah sebuah danau buatan kecil yang terletak di tengah kampung ini dan menjadi pusat beberapa kegiatan wisata yang ada.

Kampung Betawi Setu Babakan bukan sekedar cagar budaya yang tumbuh dengan sendirinya. Melihat wilayah yang sebagian besar warganya masih mempertahankan keasrian dan budaya Betawi, kampung ini resmi dijadikan cagar budaya pada tanggal 18 Agustus 2000 oleh gubernurDKI Jakarta pada saat itu, yaitu Gubernur Sutiyoso yang akrab dipanggil dengan nama Bang Yos.

Ada dua alasan yang menjadikan Kampung Betawi Setu Babakan diresmikan menjadi cagar budaya. Pertama, Gubernur melihat wilayah sekitar Setu Babakan masih sangat terjaga keasliannya. Selain itu, beberapa kesenian asli juga masih sering dipertunjukan di sini. Kedua, Kota Jakarta berkembang menjadi modern. Oleh karena itu, perlu cagar budaya yang tepat agar budaya Betawi yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional tidak punah.

Macam-Macam Wisata yang Ada di Kampung Betawi Setu Babakan

Awal diresmikan, Setu Babakan belum seramai sekarang. Danau atau Setu Babakan bahkan dianggap angker oleh sebagian warga. Namun, ketika dibuat menjadi tempat wisata, Setu Babakan menjadi ramai. Banyak pendatang yang bahkan bukan warga asli ikut membangun tempat tinggal di sini.

Masuk Setu Babakan juga tidak membuat kamu merogoh kocek terlalu dalam. Harga tiket masuk hanya Rp5.000,00 per orang . Tempat wisata ini dibuka mulai pukul 7:00 hingga 23:00. Setiap musim liburan dan lebaran, Setu Babakan dipadati sekitar 5000 sampai 10.000 pengunjung setiap harinya.

Nah, ingin tahu ada wisata apa saja di Kampung Betawi Setu Babakan? Berikut ulasannya

1. Wisata Air

Setu Babakan sebagai sentra atau pusat kegiatan wisata dijadikan tempat wisata air. Di sini tersedia perahu bebek yang dapat digenjot oleh dua orang per perahu. Ada juga perahu naga yang memuat sekitar 20 orang.

2. Wisata Kuliner

Di sekitar Setu Babakan, tersedia berbagai kuliner khas Betawi dengan harga bervariasi. Kuliner yang tersedia di antaranya Kerak telor, tauge goreng, laksa, soto Betawi, dan soto tangkar.

3. Kesenian

Khusus untuk hari Sabtu dan Minggu, Setu Babakan menyelenggarakan pagelaran seni Betawi. Untuk warga yang berada di wilayah sekitar bahkan dapat mengikuti latihan silat Betawi secara rutin. Seni Betawi yang biasa dihadirkan secara rutin yaitu Silat Betawi, gambang kromong, gambus, kasidah, dan Hadroh

4. Wisata Pemancingan

Terakhir yang tersedia di sini adalah wisata pemancingan, sesuai dengan area setu yang luas. Lokasi pemancingannya terbagi menjadi dua, yaitu area gratis dan area berbayar.

Seru bukan wisata asyik di Kampung Betawi Jakarta? Tempat ini akan mengobati kerinduan bagi warga Jakarta akan kekhasan Betawi tempo dulu. Bagi warga luar Jakarta, rasanya rugi berkunjung ke Jakarta, bila tidak datang dan melihat budaya asli Jakarta.