Sehari di Solo, Kunjungi Enam Destinasi Wisata Ini!

Hai, Takaiters!

Adakah yang sudah pernah berkunjung ke kota Solo? Ya, Kota Solo atau yang juga bernama Surakarta adalah sebuah kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan wisata budayanya. Namun ternyata tak hanya wisata budaya yang bisa kita nikmati di Solo. Beragam wisata ditawarkan mulai dari wisata alam, kuliner hingga wisata sejarah.

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjungi Solo. Meskipun sehari cukup banyak tempat menarik yang sempat saya kunjungi. Ada enam destinasi wisata menarik di Solo. Simak terus ceritanya, ya.

1. Masjid Agung Keraton Surakarta

Foto: goodnewsfromindonesia.id

Tiba di Solo menjelang magrib membuat saya memilih Masjid Agung Surakarta sebagai destinasi pertama.  Masjid Agung Kraton Surakarta adalah masjid yang dibangun oleh Sultan Pakubuwono III pada tahun 1763 hingga kini masih kokoh berdiri.

Masjid ini terletak di sekitar daerah kraton. Sebagaimana dalam tradisi tata kota macapat yang di gagas oleh Sunan Kalijaga. Bangunan masjid agung kraton Surakarta tidak hanya dekat dengan pusat pemerintahan (kraton) saja, tapi juga berdekatan dengan pasar dan alun-alun.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas hampir 1 hektar, bangunan utama masjid yang berukuran 34,2 meter x 33,5 meter mampu menampung sekitar 2.000 jamaah. Sepanjang perjalanannya, masjid ini telah melalui beberapa penambahan dan renovasi. Sungguh sebuah kebanggaan bisa melaksanakan salat di masjid yang penuh sejarah ini.

2. Cafe Tiga Tjeret

Foto: catatannobi.com

Menikmati malam di Solo tak lengkap bila tidak mencicipi wedangan, kuliner khas Solo. Tak seperti wedangan biasa yang dijajakan di kaki lima, kali ini saya mencoba menikmati wedangan dengan sensasi yang berbeda.

Cafe Tiga Tjeret membuat wedangan khas Solo naik kelas. Cafe yang terletak di Jalan Ronggowarsito ini menyajikan berbagai minuman khas wedangan yang divariasikan dengan rasa yang kekinian. Seperti yang saya pesan, es bandrek cokelat.

Cafe ini menggunakan metode self service. Pengunjung bisa mengambil sendiri hidangan yang diinginkan. Tak hanya minuman, cafe ini juga menjual aneka nasi bungkus dan camilan yang disajikan dengan bentuk tusuk layaknya sate. Harganya cukup terjangkau. Mulai dari Rp3000,00 saja. Suasana Cafe Tiga Tjeret saat malam hari terlihat lebih cozy dan romantis. Cocok lah dengan saya yang saat itu memang hanya datang berdua dengan pasangan. Hehehe.

Pilihan Editor


3. Taman Balekambang

Foto: wisatawanalam.blogspot.com

Taman Balekambang adalah salah satu wisata alam di Solo yang bisa kamu nikmati. Taman Balekambang terletak  di Jalan Ahmad Yani atau Jalan Semarang, Solo. Di sini kamu bisa duduk-duduk santai atau piknik sambil menghirup segarnya udara. Taman Balekambang digadang-gadang menjadi hutan kota bagi warga Solo.

Di taman ini banyak rusa yang dilepasliarkan. Di dalam Taman Balekambang juga ada taman reptil sehingga kamu bisa melihat berbagai jenis reptil. Bahkan, pengunjung bisa berfoto bersama dengan reptil. Masuk taman balekambang gratis tapi tidak untuk taman reptil. Pengunjung yang ingin masuk taman reptil harus membayar karcis seharga lima ribu rupiah.

4. Museum Radya Pustaka

Foto: kaltim.tribunnews.com

Solo juga dikenal sebagai kota budaya. Banyak pariwisata Solo yang bertema budaya. Salah satunya adalah Musem Radya Pustaka. Museum ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, dalam satu kompleks Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo. Museum ini dulunya adalah kediaman dari seorang warga Belanda yang bernama Johannes Busselaar.

Di museum ini banyak benda pusaka yang dipamerkan. Mulai dari berbagai arsip kuno, keramik, wayang, senjata , arca, gamelan, dan lain sebagainya. Museum ini adalah museum tertua di Indonesia. Museum Radya Pustaka yang didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890.

Masuk ke museum ini gratis, lho. Disini kamu serasa kembali ke masa lalu. Beragam benda yang dipamerkan mampu membuat pengunjung yang datang merasa hidup di masa lalu. Oh, ya, di sini juga ada sebuah orgel atau kotak  musik. Organ ini merupakan hadiah yang diberikan Napoleon Bonaparte kepada Paku Buwono IV  (1788-1820)

5. Keraton Kasunanan Surakarta

Foto: poskotanews.com

Jalan-jalan ke Solo belum sah kalau belum mampir ke Kraton Kasunanan Surakarta. Kraton yang merupakan bukti sejarah pecahnya Kerajaan Mataram pasca perjanjian Giyanti. Kraton ini didirikan oleh oleh Susuhunan Pakubuwono Ii pada tahun 1744. Dari bangunan Kraton kamu bisa melihat beberapa kompleks bangunan lainnya. Mulai dari Kompleks Alun-alun Lor, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Siti Hinggil Lor, Kompleks Kamandungan Lor, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Magangan, Kompleks Sri Manganti dan Kamandungan Kidul, Kompleks Siti Hinggil Kidul dan Alun-alun Kidul.

Saat mengunjungi Keraton ini kamu bisa merasakan sensasi menjelajah ke masa lalu. Mulai dari sisi sejarah, seni dan budayanya. Di Kraton ini juga terdapat Museum Keraton Kasunanan Surakarta. Museum ini menyimpan berbagai benda pusaka serta koleksi-koleksi keraton lainnya.

Saat masuk ke Keraton pengunjung diminta berpakaian yang sopan dan pantas. Pengunjung diharuskan membayar tiket masuk seharga sepuluh ribu rupiah. Oh, ya, pastikan kamu tidak ke sana saat hari Jumat, ya. Sebab pada hari Jum at Keraton tutup.

6. Pasar Klewer

Foto: mytrip123.com

Travelling tak lengkap bila tidak beli oleh-oleh maka sebagai penutup destinasi kami di Solo, Pasar Klewer pilihannya. Pasar klewer ini terletak berdekatan dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Pasar ini adalah pusat penjualan batik. Para pedang dari Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan beberapa kota lain di Pulau Jawa menjadikan pasar ini sebagai tempat kulakan batik.

Pasar ini terdiri dari dua lantai. Selain batik, di pasar ini juga ada stand kuliner. Banyak pedagang menjajakan aneka kuliner khas solo. Seperti tongseng, soto solo, surabi, dan lainnya. Pasa ini juga menjual aneka oleh-oleh khas solo mulai dari intip, roti kecik, serundeng, ampyang, dan masih banyak lainnya.

Puas menikmati tongseng dan berbelanja oleh-oleh di Pasar Klewer perjalanan saya di Solo usai sudah. Seharian di Solo memang tidak cukup. Tapi bukan berarti tak membahagiakan. Semoga lain kali  punya banyak waktu untuk menjelajahi kota Solo. Nah, bagaimana dengan kamu? Sudahkah kamu ke Solo?