Yuk, Cari Tahu Fakta-Fakta Gua Son Doong Cave

Beberapa saat yang lalu, dunia dikejutkan dengan pencarian 12 remaja dan 1 pelatih sepak bola yang hilang di dalam sebuah gua. Setelah melalui waktu pencarian yang cukup lama, akhirnya para remaja tersebut berhasil ditemukan lebih dari 3 kilometer dari mulut gua, dari total panjang jalur utama gua sepanjang 10 kilometer dan lebar ruangan utama gua sekitar 80 meter.

Terlepas dari kejadian tersebut, ternyata gua tersebut bukanlah gua terbesar di dunia dan masih ada gua yang lebih besar, lho. Gua tersebut adalah Son Doong Cave, sebuah gua yang terletak di sebuah taman nasional di negara Vietnam. Gua yang termasuk dalam salah satu situs warisan dunia UNESCO ini disebut-sebut lebih besar dari Deer Cave di Taman Nasional Gunung Mulu, Kalimantan, Malaysia.

Jadi penasaran nih, yuk, kita jelajahi seluk beluk Son Doong Cave!

Lokasi

Son Doong Cave terletak di kawasan hutan belantara yang termasuk dalam Phong Nha-Ke Bang National Park, Bo Trach District, provinsi Quang Binh, Vietnam. Untuk menuju ke sana bisa diakses melalui kendaraan umum bus dari Ho Chi Minh City atau Hanoi menuju ke Phong Nha. Alternatif lain adalah menggunakan transportasi kereta dari Hanoi ke Dong Hoi, kemudian dilanjutkan perjalanan ke Phong Nha. Lalu dilanjutkan dengan perjalanan menembus hutan yang menempuh waktu hampir setengah hari.

Proses Penemuan

Son Doong Cave pertama kali ditemukan Tahun 1991 oleh Ho Khanh, seorang petani lokal. Namun, penduduk lokal tidak berani untuk menjelajahi lebih jauh karena adanya suara aliran sungai yang cukup mengintimidasi pendengaran. Pada tahun 2009 tim penelitian gua dari Inggris berhasil mengeksplorasi ke bagian dalam gua. Proses penemuannya tidak mudah, butuh sampai 3 ekspedisi hingga akhirnya tim yang dipimpin oleh Howard Limbert ini menemukan posisi gua. Setelah 5 tahun berjalan, akhirnya pada tahun 2014 gua ini dibuka untuk umum setelah sebelumnya penelitian selesai dilakukan hingga pelosok paling dalam.

Proses Pembentukan Gua

Proses terciptanya ruang-ruang dalam gua diperkirakan terjadi sekitar 2-5 juta tahun yang lalu akibat pengikisan oleh sungai bawah tanah di sekitar pegunungan kapur. Pengikisan ini menyebabkan langit-langit ruang gua keropos dan runtuh sehingga menghasilkan ruangan yang cukup besar dan luas. Bagian dasar gua terbentuk dari susunan batuan kalsit, di mana juga ditemukan stalagmit-stalagmit yang menjulang tinggi. Pada saat-saat tertentu, bagian-bagian lorong tertentu akan digenangi air sehingga hanya bisa dilalui saat musim panas.

Menjelajahi Isi Gua

Petualangan menjelajahi Son Doong Cave dimulai dari sebuah lubang yang menganga lebar dengan arah vertikal. Ya, bukan seperti gua pada umumnya, Son Doong Cave memiliki jalur masuk yang cukup menantang dengan menuruni pintu masuk secara vertikal dengan ketinggian sekitar 80 meter.

Son Doong Cave memiliki panjang lorong sekitar 8,8 kilometer. Ketinggian gua bisa mencapai 180 meter dan lebar 90 meter. Di dalam gua pengunjung bisa mendirikan tenda dan berkemah jika memang menginginkan untuk berlama-lama menjelajahi gua. Tenda bisa dibangun di area dekat Han of Dog, yaitu sebuah stalagmit raksasa yang berbentuk seperti cakar anjing.

Salah satu keunikan yang menjadi kekayaan dari Son Doong Cave adalah di dalam gua kita dapat menemukan area-area yang ditumbuhi pepohonan lebat. Bahkan pepohonan tersebut juga menjadi rumah bagi hewan-hewan seperti monyet dan rubah terbang. Terbentuknya hutan ini diduga akibat runtuhnya atap gua karena proses pelapukan batuan penyusun dinding gua di masa lampau.

Keindahan lainnya yang dapat ditemukan di dalam gua adalah adanya berkas-berkas cahaya yang masuk melalui mulut gua yang terlihat sangat indah dan mengesankan. Selain itu juga terdapat 2 kolam alami yang dapat digunakan sebagai sumber air dan untuk berenang. Namun, perlu diperhatikan bahwa bahaya terbesar di gua ini adalah sungai bawah tanahnya, sehingga pengunjung yang ingin menjelajah pun tetap harus memiliki kemampuan dalam kategori tertentu.

Nah, itulah beberapa fakta menarik yang ada di Son Doong Cave. Dengan mengetahui dan menjelajahi alam liar, kita akan menjadi tahu bahwa ternyata di luar sana banyak kehidupan yang unik dan sangat berbeda dengan apa yang kita alami sehari-hari. Tentunya ini harus menjadikan kita sadar dan bersyukur dengan pemberian Tuhan, menjaga dan melestarikannya sebagai warisan bagi anak cucu kita.

Bagaimana, tertarik untuk berpetualang ke sana?