Update Harga Sembako Hari Ini di Kota Bandung

PASAR Sembako

Halobdg.com – Sebagian masyarakat Kota Bandung mungkin sedikit bertanya-tanya lantaran beberapa harga pokok makanan mengalami peningkatan.

Dari pantauan dilapangan beberepa komoditi yang sedang naik harga yaitu telur, daging ayam, gula pasir, minyak curah, cabe merah tanjung, cabe rawit, dan bawang merah.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan untuk harga telur yang sekarang kisarannya Rp29.000-Rp30.000 per kilogram, dengan harga acuan seharusnya Rp24.000. Lalu, daging ayam yang kini harganya Rp38.000 per kilogram yang normalnya Rp35.000.

Baca juga : UMKM di Kota Bandung Bisa Ikuti Pengadaan Barang dan Jasa, Ini Syaratnya

Kemudian, gula pasir naik menjadi Rp14.000-Rp14.500 per kilogram, di mana harga acuannya Rp13.500.

“Dan yang masih bertengger adalah minyak curah. Harusnya Rp15.500 per kilogram, tapi harga tertinggi yang kami temukan Rp18.000. Namun, sekarang di Kota Bandung sudah ada yang jual sesuai HET,” ungkapnya.

Sedangkan harga cabe merah tanjung per kilogramnya mencapai Rp80.000. Bahkan, cabe rawit menyentuh harga Rp100.000. Terakhir bawang merah yang berada di harga Rp50.000-Rp60.000 per kilogram, padahal harga acuannya Rp32.000.

Elly mengatakan, naiknya harga-harga ini disebabkan karena cuaca. Harusnya pada bulan Juni sudah masuk musim kemarau, tapi kondisi saat ini masih musim penghujan. Belum lagi serangan hama yang membuat kualitas menjadi menurun.

Pun dengan daging ayam dan telur. Ia menuturkan, pada musim hujan biasanya ayam mengalami penurunan produksi telur, sehingga menyebabkan harga naik.

“Ada juga pengaruh dari relaksasi seperti mulai banyak pernikahan, meski memang faktor ini bukan yang signifikan,” tuturnya.

Untuk mengantisipasi harga-harga semakin melonjak, Elly mengatakan, Disdagin Kota Bandung terus menelusuri rantai mana yang menjadi masalah.

“Kita cari dari mana asalnya, misal ayam itu biasanya kita dapat dari Priangan Timur. Kita tanya dari peternak di sana, apakah ada kenaikan atau tidak? Jika ternyata dari peternaknya tidak ada kenaikan signifikan, tapi sampai ke Bandung ternyata tinggi, ya ini kita telusuri rantai mana yang ‘bermain’,” paparnya.

Baca juga : Panduan Lengkap Ibadah Kurban Ditengah Wabah PMK, Anjuran MUI

Namun, sampai sejauh ini Disdagin tidak menemukan adanya kasus mafia sembako.

“Tak ada kasus seperti itu karena harga-harganya juga tidak naik terlalu signifikan, masih dalam batas normal,” imbuhnya.

Saat ditanya mengenai opsi Operasi Pasar, Elly menuturkan, masih perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut.

“Operasi pasar itu diadakan jika barang di pasaran sudah langka, sehingga sulit diperoleh warga. Kemudian, harga-harga pun mengalami kenaikan yang signifikan,” jelasnya.