Bewara  

Terkait Aksi Reuni 212, Ketua Pusat PPMI 98: Berjuang Menghidupi Keluarga Adalah Jihad Nyata dalam Islam

Halobdg, Isu akan aksi reuni 212 yang akan dilaksanakan 2 Desember 2019 mendatang, Ketua Pusat SPP Persaudaraan Pekerja Muslim (PPMI) 98 Abdul Hakim Abdallah angkat suara.

Menurut Abdul Hakim, para pekerja atau buruh serta umat Islam untuk tetap melaksanakan kegiatannya sehari-hari.

Ia memandang, pihaknya menghargai aksi reuni 212 namun berjuang untuk menghidupi keluarga adalah jihad nyata dalam Islam.

“Kami sebagai bagian dari masyarakat muslim yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di pabrik-pabrik untuk memenuhi hajat hidup keluarga, sangat menghargai rencana kegiatan aksi reuni 212, akan tetapi berjuang untuk menghidupi keluarga adalah jihad nyata dalam Islam,”ungkap Abdul Hakim dalam berita yang diterima redaksi, Rabu (28/11/2019).

Lebih lanjut, ia menjelaskan sejak aksi 212 dilaksanakan dan munculnya kasus penistaan agama Islam oleh Ahok (Basuki Tjahaya Purnama), semakin meningkatkan kesatuan umat hingga memunculkan gerakan-gerakan umat Islam baik Aksi 411 dan yang fenomenal adalah aksi 7 juta ummat Islam pada 2 Desember 2016, yang menuntut Ahok (BTP) di penjarakan.

Seiring berjalannya waktu di tahun ke tiga perhelatan aksi 212 tahun 2016, dan telah terhukumnya Ahok sebagai penista Agama Islam, menurut Abdul Hakim, umat Islam kembali akan menyelenggarakan kegiatan yang bernama reuni aksi 212, yang rencananya akan di laksanakan pada tanggal 2 Desember 2019 yang akan datang.

“Jadi pertanyaan apakah belum selesai persoalan penistaan agama yang di lakukan oleh Ahok, hingga umat Islam kembali akan menyelenggrakan aksi reuni 212,” tanyanya.

Menurutnya, masih banyak persoalan umat Islam dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari 51 juta masayarakat atau umat Islam bekerja sebagai buruh/pekerja yang sulit untuk mencapai hidup sejahtera.

Untuk itu pihaknya pun menghimbau, agar seluruh pekerja/buruh dan ummat Islam agar tetap melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari. Baik di perusahaan masing-masing maupun dimana tempat berusaha pada tanggal 2 Desember 2019 yang akan datang, dengan tetap mendoakan agar pelaksanaan aksi reuni 212 berjalan dengan sukses dan aman.

Abdul Hakim yang juga sebagai koordinator lapangan aksi Mujahi 212 ini juga menghimbau, aparat kepolisian untuk segera menindak-lanjuti secara tegas sesuai dengan hukum, tuntutan umat Islam terhadap Sukmawati, yang dianggap menistakan Nabi Muhammad SAW yang di bandingkan dengan seorang Proklamator sebagai manusia biasa.

(kha)