5 Cara Meminta Maaf yang Baik, Terapkan Yuk,!

cara meminta maaf yang baik
inilah cara meminta maaf yang baik/pixabay

HALOBDG.com – Manusia pada dasarnya tak pernah lepas dari kesalahan. Coba hitung berapa kali  kamu melakukan kesalahan dalam bertutur kata maupun bersikap kepada orang lain? Banyak sekali dan tak terhitung ya. Namun, setelah kita sadar berbuat salah, ya tak perlu diulang lagi dan wajib sekali untuk meminta maaf.

Permintaan maaf akan diterima dengan baik oleh orang lain apabila kita mengungkapkannya dengan tulus. Bayangkan, jika kita meminta maaf hanya setengah-setengah, apalagi hanya untuk menjaga image, otomatis orang lain tak akan respect dan tetap menyisakan rasa kesal di hati.

Lalu bagaimana sih, cara meminta maaf baik, simak ulasanya dibawah ya!

Cara Meminta Maaf yang Baik

1. Ungkapkan Permintaan Maaf dengan Kerendahan Hati

Meminta maaf tidak bisa dilakukan secara asal agar masalah selesai. Kita harus tahu bagaimana cara melakukannya dengan baik. Ingat, menjaga perasaan orang lain penting dan kita tidak boleh egois, jadi jangan pernah meremehkan rasa sakit atau rasa kecewa yang mereka rasakan. Minta maaf harus dengan kerendahan hati.

Agar orang lain bisa merasakan ketulusanmu, ucapkan permintaan maaf itu dengan sopan, baik melalui tatap muka atau panggilan telepon. Misalnya utarakan “aku benar-benar minta maaf sudah membuat kamu sedih.”

Namun, kalimat tersebut akan memiliki arti berbeda jika kamu mengucapkan “aku minta maaf, tapi memang kamu orangnya terlalu mudah perasa sih” atau “aku tahu selama ini banyak salah, tapi….” Ucapan seperti ini kurang baik, jadi hindari ya.

2. Dengarkan dengan Baik Ceritanya dan Pahami Perasaanya

Ketika orang lain merasa sakit hati atau tidak suka dengan ucapan atau perbuatanmu, tak jarang mereka akan mengungkapkan apa alasanya. Dalam hal ini jangan merasa benar sendiri, dengarkan cerita mereka dan pahami dengan baik perasaanya.

Saat meminta maaf, kamu bisa mengungkapkan kata-kata seperti “ini semua karena salahku, maaf ya.”

Nah, coba bandingkan jika kamu meminta maaf dengan berkata “maaf ya jika kamu sakit hati karena perkataanku” atau “maaf ya aku cuma bercanda” terdengar berat kan. Orang lain juga akan ragu ini sebenarnya permintaan maaf tulus atau tidak.

3. Jangan Menyalahkan Orang Lain

Ingat, kita tidak boleh menjadikan permintaan maaf sebagai pembenaran diri apalagi dengan balik menyalahkan orang lain. Kesalahan yang kamu lakukan adalah tanggung jawabmu sendiri. Apakah iya permintaan maaf hanya dijadikan formalitas? Tentu tidak kan.

Jika kita salah, harus berani mengakui kesalahan tersebut. Misalnya kita bisa berkata “maaf ya ini semua murni kesalahanku, aku akan bertanggung jawab atas semuanya.”

Lain lagi jika kita berkata “aku minta maaf ya tapi ini sebenarnya bukan murni kesalahanku, jika bukan karena si A yang memulai aku tak akan melakukannya.” Ini menunjukkan bahwa kamu tidak benar merasa bersalah dan bertanggung jawab.

3. Mau Berubah dan Buktikan Jika Kamu Tak Akan Mengulangi Kesalahan

Ketika membuat kesalahan, rasanya tak cukup jika hanya mengucapkan kata maaf kemudian ya sudah nanti lupa atau mengulanginya lagi. Menerangkan dengan memberikan bukti bahwa kita akan berubah tentu sangat penting.

Contohnya, jika kamu menuduh seseorang dan memarahinya padahal ternyata itu bukan kesalahannya, utarakan penyesalan terdalam kamu dengan tulus. Jangan dibuat-buat jadi dramatis ya.

Selain dengan kata-kata, tunjukkan bahwa kamu bisa belajar dari kesalahan. Misalnya sebelum berprasangka buruk kepada orang lain, cari tahu informasi yang benar dan mengumpulkan bukti yang akurat daripada menuduh seseorang tanpa dasar.

5. Jangan Ragu untuk Mengucapkan Maaf Secara Berulang

Terkadang meminta maaf sekali saja, belum cukup untuk meyakinkan seseorang bahwa kita menyesali kesalahan. Jika seperti itu, jangan ragu untuk mengucapkan permintaan maaf berulang kali untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar tulus meminta maaf.

Meskipun begitu jangan melakukanya secara berlebihan karena malah tak baik. Misalnya dengan mengirimkan pesan melalui chat terus-menerus atau menekankan perasaan bersalah berlebihan. Hal ini justru bisa jadi membuat orang lain malah tak nyaman.

Jika kamu memang sudah berniat tulus untuk meminta maaf dan berjanji untuk mengubah sikap, apapun jawabanya harus diterima. Satu lagi, kita juga harus sabar menunggu respon bagaimana dia menyikapi ungkapan maaf tersebut.

Itulah diatas beberapa cara meminta maaf yang baik dan mungkin bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, daripada meminta maaf lebih baik kita menjaga ucapan dan sikap agar tidak menyakiti orang lain bukan? Sikap seperti ini akan membuat kita lebih dihargai oleh orang lain. Semoga bermanfaat ya. (*)