Inilah Susunan Planet dari yang Jaraknya Terdekat Matahari hingga yang paling Jauh

susunan planet jarak terdekat matahari
susunan planet dari yang jaraknya terdekat matahari/pixabay

Susunan planet dari yang jaraknya terdekat matahari adalah Merkurius-Venus-Bumi-Mars-Yupiter-Saturnus-Uranus-Neptunus-Pluto.

Tata Surya adalah sistem tata surya yang mengelilingi Matahari. Di dalamnya, terdapat berbagai planet yang mengorbit Matahari dalam lintasan berbeda.

Planet-planet ini memiliki urutan yang teratur berdasarkan jaraknya dari Matahari. Agar lebih jelas simak susunan planet dimulai dari yang paling dekat dengan Matahari hingga yang paling jauh.

Susunan planet dari yang jaraknya terdekat matahari

susunan planet terdekat dengan matahari
Susunan Planet dari yang Jaraknya Terdekat Matahari /pixabay

 1. Merkurius

Merkurius adalah planet terdekat dari Matahari dan juga yang terkecil di Tata Surya. Dengan jarak hanya sekitar 57.9 juta kilometer dari Matahari, Merkurius mengalami suhu yang ekstrim, dengan suhu yang bisa mencapai 430°C di siang hari dan -180°C di malam hari. Kondisi ekstrem ini membuat planet ini sangat tidak ramah bagi kehidupan seperti yang kita kenal.

Permukaan Merkurius penuh dengan kawah akibat benturan dengan benda-benda langit lainnya. Beberapa kawah di Merkurius memiliki diameter yang mencapai ratusan kilometer. Selain itu, planet ini memiliki kubah batu dan tebing curam yang merupakan ciri uniknya.

Satu hal yang membedakan Merkurius dari planet lainnya adalah rotasinya yang sangat lambat. Merkurius membutuhkan sekitar 59 hari bumi untuk satu rotasi penuh. Selain itu, Merkurius juga membutuhkan 88 hari bumi untuk mengelilingi Matahari satu kali.

Kombinasi rotasi yang lambat ini dengan orbit yang cepat mengakibatkan fenomena menarik di mana satu hari Merkurius (dari matahari terbit hingga matahari terbenam) lebih panjang daripada setengah tahun Merkurius.

Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis dan hampir tidak memiliki udara. Oleh karena itu, tidak ada lapisan pelindung yang signifikan untuk menghalangi radiasi matahari yang keras atau serangan mikrometeoroid. Planet ini juga tidak memiliki magnetosfer, yang berarti tidak ada perlindungan terhadap angin matahari dan partikel bermuatan yang dikenal sebagai angin matahari.

Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari. Dengan jarak 57,9 juta km, Merkurius memiliki kala rotasi yang sangat lambat, yakni 59 hari, sementara kala revolusinya berkisar 88 hari.

Planet ini memiliki suhu yang ekstrim, dengan suhu yang bisa mencapai 430°C di siang hari dan -180°C di malam hari. Kondisi ekstrem ini membuat planet ini sangat tidak ramah bagi kehidupan seperti yang kita kenal.

 2. Venus

Setelah Merkurius, Venus mengikuti sebagai planet kedua terdekat dengan Matahari. Venus memiliki ukuran yang mirip dengan Bumi, sekitar 0,815 dari ukuran Bumi. Meskipun mirip dengan Bumi, Venus memiliki suasana yang sangat berbeda karena atmosfernya yang tebal dan panas ekstrim.

Ekstrem di Venus disebabkan oleh efek rumah kaca yang sangat kuat di atmosfernya. Meskipun atmosfer Venus terlihat mirip dengan Bumi karena kandungan karbon dioksida dan awan, tetapi di sana terdapat awan asam sulfur yang menghasilkan efek rumah kaca yang hebat, menjadikannya salah satu planet paling panas di Tata Surya.

Suhu rata-rata permukaan Venus adalah sekitar 467°C, yang lebih panas daripada permukaan Merkurius meskipun Venus lebih jauh dari Matahari. Pada suhu ini, logam akan meleleh dan mendidih. Bahkan pada waktu malam, ketika seharusnya suhunya berkurang, Venus tetap sangat panas karena atmosfernya mengunci panas dengan sangat efisien.

Atmosfer Venus memiliki tekanan yang sangat tinggi, sekitar 92 kali lebih tinggi daripada atmosfer Bumi. Tekanan yang tinggi ini setara dengan tekanan yang dialami oleh objek-objek di kedalaman laut yang sangat dalam di Bumi. Tekanan dan suhu yang tinggi ini membuat Venus menjadi tempat yang sangat sulit untuk dieksplorasi oleh pesawat ruang angkasa.

3. Bumi

Bumi adalah rumah bagi manusia dan berbagai bentuk kehidupan lainnya. Dengan jarak 150 juta km dari Matahari, Bumi memiliki kala rotasi 24 jam dan mengelilingi Matahari dalam waktu 365,25 hari.

Berada pada jarak yang tepat dari Matahari, Bumi memiliki suhu yang mendukung keberadaan air dalam bentuk cair, gas, dan padat, yang merupakan salah satu syarat utama bagi kehidupan seperti yang kita kenal.

Bumi juga dikenal karena keanekaragaman hayatinya. Dari hutan-hutan tropis yang lebat hingga padang rumput yang luas, Bumi menyajikan berbagai ekosistem yang mendukung berbagai bentuk kehidupan, termasuk manusia. Keanekaragaman hayati ini mencakup tanaman, hewan, mikroorganisme, dan spesies lain yang memperkaya ekosistem planet ini.

Air adalah sumber kehidupan yang sangat penting di Bumi. Lebih dari 70% permukaan Bumi tercakup oleh air, dan ini tidak hanya mencakup lautan yang dalam, tetapi juga sungai, danau, dan sumber air tawar lainnya.

4. Mars

Mars, atau sering disebut sebagai “Planet Merah”, adalah planet keempat terdekat dengan Matahari. Mars memiliki dua satelit alami, yaitu Phobos dan Deimos. Para ilmuwan telah lama tertarik dengan kemungkinan kehidupan di Mars dan secara intensif mempelajari planet ini.

Warna merah pada planet mars ini disebabkan oleh kandungan besi oksida atau karat di tanahnya. Mars memiliki penampakan merah kecoklatan yang terlihat jelas melalui teleskop, memberikan planet ini daya tarik visual yang unik di malam langit.

Meskipun atmosfer Mars sangat tipis dan hanya sekitar 1% dari ketebalan atmosfer Bumi, tetapi terdapat sejumlah kecil gas seperti karbon dioksida, nitrogen, dan argon. Atmosfer Mars juga sangat kering dan tidak memiliki uap air dalam jumlah signifikan, membuatnya tidak mendukung keberadaan air cair di permukaannya.

Mars memiliki topografi yang sangat beragam, mulai dari gunung tinggi hingga lembah dalam. Salah satu fitur paling mencolok adalah Olympus Mons, gunung berapi tertinggi dan terbesar di Tata Surya, yang berdiameter lebih dari 600 kilometer. Di sebelahnya, ada Valles Marineris, sebuah lembah besar yang panjangnya mencapai 4.000 kilometer, yang menjadikannya lembah terbesar di Tata Surya.

5. Yupiter

Jupiter adalah planet terbesar dalam Tata Surya. Dengan diameter sekitar 139.8 ribu kilometer, Jupiter memiliki massa yang cukup besar sehingga ia memiliki gravitasi yang kuat. Dalam hal ukuran, Jupiter bisa menampung lebih dari 1.300 planet Bumi di dalamnya. Ukurannya yang besar ini memberinya julukan sebagai “Raja Planet.”

Salah satu ciri khas Jupiter adalah sistem cincin tipis yang mengelilingi planet ini. Meskipun tidak sejelas cincin Saturnus, keberadaannya menunjukkan bahwa Jupiter juga memiliki materi cincin yang mengelilinginya.

Selain itu, Jupiter memiliki lebih dari 80 satelit alami yang telah teridentifikasi. Beberapa satelitnya, seperti Io, Europa, Ganymede, dan Callisto, adalah beberapa bulan terbesar dalam Tata Surya dan memiliki karakteristik yang menarik, termasuk aktivitas vulkanik di Io dan kemungkinan keberadaan air di bawah permukaan Europa.

Atmosfer Jupiter sangat tebal dan kaya akan gas, terutama hidrogen dan helium. Kedua gas ini menyusun sebagian besar atmosfer planet ini. Atmosfer yang tebal ini menciptakan pola cuaca yang kompleks dan beragam di planet ini, termasuk awan-awan warna-warni yang terlihat menakjubkan.

6. Saturnus

Saturnus, planet keenam terdekat dengan Matahari, terkenal dengan cincin-cincin indahnya. Saturnus memiliki 18 satelit, dengan Titan sebagai satelit terbesarnya. Planet ini memiliki jarak yang sangat jauh dari Matahari, sehingga terlihat samar dari Bumi.

Meskipun cincin-cincin Saturnus tampak halus dan seragam dari kejauhan, penelitian terperinci mengungkapkan bahwa struktur mereka jauh lebih kompleks. Mereka terdiri dari berbagai cincin tipis yang terpisah oleh celah-celah yang lebih besar, menciptakan pola yang indah dan rumit ketika dilihat dengan cermat.

7. Uranus

Uranus adalah planet ketujuh dalam Tata Surya, dengan kala rotasi yang sangat unik, yaitu sekitar 17 jam. Planet ini juga memiliki keunikan lainnya, yaitu kemiringan sumbu rotasinya yang ekstrem, sekitar 98 derajat.

Salah satu ciri paling mencolok dari planet Uranus adalah sumbu rotasinya yang sangat miring. Sementara sebagian besar planet di Tata Surya, termasuk Bumi, berotasi dengan sumbu tegak lurus terhadap bidang orbitnya, Uranus berputar hampir sejajar dengan bidang orbitnya. Hal ini menyebabkan Uranus terlihat berguling-guling di sepanjang orbitnya, memberi planet ini julukan “Planet Miring.”

Uranus memiliki atmosfer yang terutama terdiri dari hidrogen, helium, dan metana. Kandungan metana ini memberi Uranus warna biru hijau yang khas. Meskipun atmosfernya cukup tebal, Uranus sering kali disebut sebagai “planet es” karena diperkirakan memiliki lapisan atmosfer yang kaya akan es air, amonia, dan metana.

8. Neptunus

Terakhir, tetapi tidak kalah menarik, adalah Neptunus. Planet kedelapan ini adalah yang terjauh dari Matahari dalam Tata Surya. Meskipun jauh, Neptunus memiliki daya tariknya sendiri dan telah menjadi sumber kekaguman ilmiah sejak penemuannya.

Neptunus menghabiskan sekitar 165 tahun Bumi untuk satu kali mengorbit Matahari. Salah satu ciri paling unik Neptunus adalah atmosfernya yang kaya akan gas metana, memberinya warna biru yang khas. Seperti Uranus, Neptunus juga disebut sebagai “planet es” karena diperkirakan memiliki lapisan atmosfer yang kaya akan es air, amonia, dan metana. Planet ini juga memiliki suhu yang sangat rendah, mencapai -224°C, menjadikannya salah satu tempat terdingin di Tata Surya.

Itulah susunan planet dari yang jaraknya terdekat matahari hingga yang paling jauh yang dirangkum dari berbagai sumber. (*)