Penulisan Daftar Pustaka yang Benar Adalah? Yuk Simak Cara, Contoh dan Aturannya

Penulisan Daftar Pustaka yang Benar Adalah
Penulisan Daftar Pustaka yang Benar/pixabay

Penulisan daftar pustaka yang Benar adalah sesuai aturan, lengkap dan akurat. Daftar pustaka merupakan bagian penting dan wajib ada dalam sebuah karya tulis ilmiah seperti makalah, thesis, desertasi, laporan penelitian, artikel jurnal, dan sejenisnya.

Daftar pustaka berisi informasi lengkap tentang semua sumber kutipan dan rujukan yang digunakan oleh penulis guna mendukung fakta, data, ide, dan pernyataan dalam tubuh tulisannya.

Dengan kata lain, daftar pustaka memuat metadata atau identitas lengkap dari setiap sumber ilmiah yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca juga: Cara Membuat Daftar Isi di Microsost Word untuk Skripsi dan Makalah

Fungsi utama keberadaan daftar pustaka dalam suatu karya ilmiah adalah:

  • Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada para penulis asli serta pemilik karya intelektual yang ide-idenya, kutipannya atau temuan-temuannya dijadikan rujukan penunjang dalam artikel kita.
  • Memungkinkan pembaca untuk melacak serta menemukan sumber-sumber asli dan versi lengkap dari setiap referensi, kutipan, grafik, tabel, foto dan lainnya yang kita gunakan.
  • Memperkokoh validitas serta mendukung fakta, data statistik, argumen, temuan-temuan, dan pernyataan yang kita kemukakan dengan cara menunjukkan asal usulnya berdasarkan literatur yang dapat dipercaya.
  • Menunjukkan kredibilitas serta kedalaman riset yang telah dilakukan penulis dengan mencantumkan beragam referensi relevan terkait topik tulisannya dari berbagai sumber primer.
  • Memberi contoh implementasi prinsip kejujuran akademik serta menghindari plagiarisme dengan selalu mengakui sumber asli dari setiap ide dan kutipan orang lain yang digunakan.

Jadi, keberadaan daftar pustaka yang lengkap dan disusun dengan format yang benar adalah mutlak diperlukan dalam karya ilmiah apapun jenisnya.

Jenis Referensi yang Perlu Dicantumkan di Daftar Pustaka

Macam-macam referensi yang wajib dicantumkan pada halaman daftar pustaka suatu artikel ilmiah sangatlah bervariasi, tergantung pada jenis sumber yang dikutip dan digunakan penulis. Secara umum, beberapa jenis referensi utama yang perlu dimasukkan di daftar pustaka adalah:

Buku

Buku yang dimaksud di sini meliputi buku teks akademik, buku rujukan, monograf solo maupun serial, antologi, kumpulan karya editan, dan lain-lain. Referensi buku biasanya mencakup informasi lengkap tentang nama penulis/editor, tahun terbit, judul buku (ditulis miring), kota terbit, nama penerbit, serta nomor halaman yang dikutip.

Contoh referensi buku gaya APA:

Goodwin, C. J. (2010). Research in psychology: Methods and design (7th ed.). John Wiley & Sons Inc.

Jurnal atau Majalah Ilmiah

Jurnal dan majalah ilmiah yang dimuat dalam database online atau dicetak dalam versi paperback juga lazim dijadikan rujukan dalam artikel penelitian. Pada referensi jurnal biasanya mencantumkan nama penulis, tahun, judul jurnal (miring), nama jurnal (miring), volume & nomor jurnal, serta DOI artikel.

Contoh referensi jurnal gaya MLA:

Wang, Shengchieh, and Yubo Chen. ???Paradigm Shift in Career Services in Higher Education: The Effect of AI-Chatbot???, 2022, International Journal of Higher Education, vol. 11, no. 1, pp. 1-10, doi:10.5430/ijhe.v11n1p1.

Artikel Majalah/Koran Populer

Selain jurnal akademik, artikel dari media massa populer seperti majalah, surat kabar, tabloid, dan sejenisnya juga kerap dijadikan salah satu referensi dalam tulisan ilmiah. Informasi yang perlu dicantumkan antara lain nama penulis, tanggal terbit (hari, bulan & tahun), judul artikel, nama media cetak, serta alamat URL artikel jika diakses secara online.

Contoh:

Wijaya, C. S. (22 Mei 2022). Publik Perpustakaan Rugi Rp 12,8 Triliun. Kompas. https://kompas.id/baca/utama/2022/05/22/publik-perpustakaan-rugi-rp-128-triliun/

Dokumen Pemerintah atau Organisasi

Laporan data, white paper, statistik, release pers, atau dokumen publik lain dari lembaga pemerintah, badan resmi dan organisasi tertentu juga kerap dijadikan sebagai referensi maupun sumber data oleh para peneliti. Informasi yang wajib dicantumkan pada referensi jenis ini antara lain nama institusi, tahun publikasi dokumen, judul dokumen (miring), tempat publikasi, serta URL situs lembaga jika akses daring.

Contoh:

Republik Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020. https://kemenparekraf.go.id/post/laporan-kinerja-kemenparekraf-2020

Situs Website atau Blog

Konten artikel dari laman web, portal berita, ensiklopedia daring, ataupun blog pribadi yang bukan merupakan jurnal daring terindeks Scopus atau WoS juga bisa Anda cantumkan sebagai rujukan dalam makalah. Informasi yang wajib dicantumkan pada referensi website antara lain nama penulis, tanggal posting (hari, bulan & tahun), judul halaman web (miring), alamat URL situs.

Contoh:

Ramadhani, A. (10 Januari 2023). Cara Menyiapkan Research Proposal untuk Program Magister Luar Negeri. https://www.masterluarnegeri.com/cara-menyiapkan-research-proposal/

Film, Video Youtube, atau Program TV

Sumber audiovisual seperti video, film, serial TV, klip Youtube, podcast, dan sejenisnya juga bisa dijadikan salah satu referensi dalam artikel ilmiah Anda. Pada referensinya perlu dicantumkan nama sutradara (atau nama channel Youtube), tahun rilis, judul media (miring), format media (film, video Youtube, episod TV), rumah produksi, serta URL film/video bersangkutan.

Contoh:

vox. (2018, 6 June). The evolution of trust. [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=ciszM08tFTg

Musik atau Lagu

Karya seni musik seperti album, lagu, komposisi instrumental, dan soundtrack film juga bisa Anda cantumkan sumber rujukannya di daftar pustaka jika dipakai sebagai objek analisis. Informasi yang harus ada meliputi nama composer/penyanyi/grup band, tahun rilis, judul lagu/album (miring), format rekaman, label rekaman serta URL spotify/web resminya.

Contoh:

Dewa 19. (2020). Dewa 19 dari awal [Album]. Naura Records. https://open.spotify.com/album/31OlezYgeEtRA5JwNL3m4L

Aturan Umum dalam Penulisan Daftar Pustaka

Agar daftar pustaka yang disusun memiliki kredibilitas yang baik serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, ada beberapa aturan umum penulisan yang wajib ditaati, meliputi:

Akurat dan Lengkap

Informasi referensi harus akurat (benar dan sesuai fakta, tanpa kesalahan data) serta lengkap (mencantumkan semua detail yang diperlukan sesuai jenis sumbernya). Misalnya tidak hanya nama pengarang dan judul saja, tapi juga kelengkapan lain seperti kota & tahun terbit, penerbit, jumlah halaman, URL daring, dan lain-lain.

Format Sitasi Konsisten

Gunakan sistem sitasi dan format penulisan yang konsisten untuk SEMUA daftar referensi dalam artikel ??? misalnya menggunakan gaya selingkung APA untuk semua entry tanpa terkecuali. Tidak boleh ada referensi yang ditulis dengan gaya Chicago, MLA, atau model lainnya.

Urut Berdasarkan Nama Pengarang

Susun dan urutkan seluruh referensi di daftar pustaka berdasarkan abjad nama belakang pengarang (atau abjad judul jika tanpa nama pengarang). Dengan demikian pembaca bisa lebih mudah menemukan entry referensi berdasarkan nama penulis tanpa harus mencari-cari.

Standarisasi Penulisan

Perhatikan penggunaan huruf capital, italic, bold, tanda baca, urutan kata dan detail-detail lain dalam penulisan unsur data referensi (pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, dll) agar standar dan konsisten dengan format gaya sitasi resmi yang berlaku.

Format dan Sistem Penulisan Daftar Pustaka

Terdapat beragam format standar penulisan daftar pustaka yang lazim digunakan dalam artikel ilmiah global. Setiap gaya sitasi atau selingkung referensi tersebut memiliki aturan main, sistem penulisan, urutan unsur data yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa contoh format penulisan yang populer:

APA (American Psychological Association Style)

Gaya sitasi APA adalah format standar yang dipakai penulis di bidang psikologi, ilmu sosial, ilmu kesehatan, dan humaniora di perguruan tinggi Amerika maupun universitas ternama di dunia. Ciri APA antara lain:

  • Nama family diletakkan lebih dulu daripada nama depan
  • Gunakan italic pada judul sumber
  • Urutan unsur dari atas ke bawah

MLA (Modern Language Association Style)

Format MLA biasa dipakai untuk sitasi pada karya tulis bidang linguistik dan kajian bahasa modern. Adapun ciri format MLA antara lain:

  • Nama depan disebutkan lebih dahulu
  • Gunakan tanda kutip pada judul sumber
  • Lebih longgar soal urutan unsur data

Chicago/Turabian Style

Adalah gaya selingkung sitasi yang digunakan penulis di bidang ilmu perpustakaan & informasi, sejarah, humaniora, dan ilmu sosial. Adapun cirinya meliputi:

  • Nama disusun dengan urutan Lastname, Firstname
  • Gunakan tanda kutip pada judul
  • Memisahkan lokasi penerbitan dengan penerbit dengan titik dua

Dari ketiga contoh format di atas, terlihat bahwa terdapat banyak perbedaan dalam hal penulisan nama, penggunaan cetak miring dan tanda kutip, urutan unsur, pemisahan kota penerbit, serta detil-detil teknis lainnya. Itulah yang mewajibkan Anda selaku penulis artikel ilmiah untuk konsisten hanya memilih satu gaya sitasi untuk seluruh daftar referensi dalam makalah Anda.

Perbandingan Format Referensi APA dan MLA

Untuk lebih memahami konsep perbedaan format penulisan referensi, silakan simak tabel perbandingan di bawah ini sebagai contoh:

Unsur Format APA Format MLA
Nama pengarang Simpson, Jojo Jojo Simpson
Tahun (2019) 2019
Judul The magic of tidying up (italic) ???The magic of tidying up??? (tanda kutip)
Penerbit Penguin Penguin

Memanfaatkan Aplikasi Pengelola Referensi

Dewasa ini, sudah tersedia berbagai perangkat lunak gratis maupun berbayar untuk membantu para akademisi dalam hal pengutipan referensi dan pembuatan daftar pustakanya secara otomatis sesuai format standar yang dipilih. Adapun beberapa contoh populer antara lain:

Mendeley

Mendeley adalah software manajemen referensi & PDF akademik buatan Elsevier. Memiliki fitur penyimpanan data referensi online, sinkronisasi multi-perangkat, panduan pengutipan, serta polesan daftar pustaka lebih dari 100 gaya sitasi. Tersedia juga aplikasi seluler Android dan iOS nya.

Zotero

Zotero merupakan software open-source yang dapat menangkap, mengelola, dan menyusun daftar referensi dari halaman website yang dikunjungi. Terintegrasi pula dengan MS Word & Google Docs. Data disimpan secara lokal namun bisa disinkronkan ke cloud pribadi.

EndNote

EndNote digadang-gadang sebagai king of bibliography software untuk peneliti. Dilengkapi ribuan style sitasi untuk jurnal akademik. Bisa melakukan pencarian otomatis metadata referensi dari ISBN, DOI, PubMed, WoS, dll. Sayangnya berbayar mahal.

Fungsi Referensi MS Word

Cara termudah adalah memanfaatkan fasilitas References yang sudah built-in di menu tab MS Word. Di sini terdapat tools untuk mencari & menyisipkan sitasi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, web, maupun konten Office 365. Plus dapat langsung men-generate daftar pustakanya dalam format APA, MLA, Chicago, dan gaya lainnya.

Cukup praktis apalagi bagi pemula yang baru belajar menulis karya ilmiah. Namun opsi ini terbatas fiturnya dibanding software reference manager tadi.

Kelebihan dan Kekurangan Software Referensi

Sebagai perbandingan, berikut kelebihan dan kekurangan beberapa aplikasi pengelola referensi populer:

Software Kelebihan Kekurangan
Mendeley Terintegrasi dengan MS Word, banyak pilihan gaya sitasi, ada versi gratis Kapasitas penyimpanan terbatas untuk versi gratisan
Zotero Open source, menangkap data secara otomatis saat browsing Antarmuka kurang ramah pengguna
EndNote Fitur pencarian metadata lengkap, ribuan pilihan format sitasi Berbayar mahal, sulit bagi pemula
MS Word Sudah terinstal bersama Office, mudah digunakan Pilihan format sitasi terbatas, tidak ada penyimpanan online

Kesalahan Umum dalam Penulisan Daftar Pustaka

Meski terlihat sepele, penyusunan daftar pustaka yang baik dan benar sesuai kaidah ternyata cukup ribet dan rawan salah. Berikut adalah beberapa kesalahan yang seringkali ditemukan dalam penulisan daftar referensi:

Data Referensi Tidak Lengkap

Seringkali dijumpai sebuah referensi hanya mencantumkan nama pengarang dan judul buku, tanpa informasi penting lain seperti tahun terbit, kota terbit, penerbit, jumlah halaman, ataupun URL situs yang tentu diperlukan.

Kesalahan Penulisan Nama

Terjadi kesalahan dalam penulisan nama pengarang, misalnya hanya ditulis inisialnya saja, nama depan-belakang tertukar, urutan gelar akademik salah, dan semacamnya.

Format Sitasi Tidak Konsisten

Penulisan format sitasi referensi tidak konsisten antara satu entry dengan entry lain. Misalnya ada yang pakai gaya MLA, ada APA, ada pula model lain campur aduk sehingga terlihat amburadul.

Kesalahan Teknis Lainnya

Masih banyak lagi kesalahan teknis yang sering ditemukan seperti kesalahan dalam penulisan tanggal (urutan bulan-tahun), judul buku/artikel tanpa cetak miring, tempat terbitan tidak standar, tidak memakai format sitasi baku, dan lain sebagainya.

Lantas, bagaimana cara menghindari berbagai masalah kesalahan penulisan daftar pustaka tersebut? Berikut ini adalah tips yang bisa dilakukan:

Gunakan Software Pengelola Referensi

Dengan memanfaatkan aplikasi pengelola referensi seperti Mendeley, Zotero, EndNote, data referensi beserta metadata lengkapnya bisa di-import secara otomatis dari database online jurnal/buku maupun situs web yang diakses. Dengan begitu referensinya menjadi valid, lengkap, dan standar.

Lakukan Cross-Check Silang

Setelah menyusun sendiri daftar pustakanya, lakukan cross check data referensi tersebut dengan sumber aslinya, apakah sudah akurat, lengkap, dan sesuai standar atau masih ada data yang salah. Periksa satu per satu dengan cermat untuk minimalkan human error.

Pakai Proofreading Tools

Ada banyak browser extension dan software proofreading gratis seperti Grammarly dan Unicheck yang bisa digunakan untuk memindai kesalahan pengetikan, ejaan, tanda baca, serta grammar pada daftar pustaka yang dibuat. Sangat membantu menangkap typo yang luput dari mata.

Baca Ulang dengan teliti

Setelah menyelesaikan penyusunan daftar pustakanya, bacakan dengan teliti setiap referensi dari atas sampai bawah sambil cek apakah ada yang terasa aneh dan tidak sesuai. Dengan dibaca dengan teliti, kesalahan kerap terdeteksi lewat pendengaran meski luput dari penglihatan mata.

Demikian tips dan strategi yang bisa diterapkan untuk meminimalkan kesalahan dalam penulisan daftar referensi pada makalah. Harapannya dengan menerapkan anjuran di atas, daftar pustaka yang dihasilkan bisa valid, standar, dan rapi.

Mencegah Masalah Plagiarisme Lewat Pengelolaan Referensi

Selain bermanfaat bagi pembaca, keberadaan daftar referensi yang lengkap dan akurat sekaligus berguna bagi penulis untuk mencegah terjadinya plagiarisme atau penjiplakan pada karya tulisnya. Lantas bagaimana caranya agar daftar pustaka bisa membantu hindari plagiarisme?

Selalu Cantumkan Sumber Asli Kutipan

Setiap menggunakan, menyebutkan, ataupun mengutip pernyataan, data, ide, gambar, tabel, hasil riset orang lain, pastikan untuk mencantumkan referensi sumber aslinya tanpa terkecuali, baik di dalam teks maupun di daftar pustaka. Jangan malu dan jujur mengakui rujukan orang lain.

Lakukan Parafrasa saat Merujuk Pendapat Orang

Pada saat meringkas, menjabarkan atau menginterpretasikan gagasan original orang lain dengan kata-kata sendiri (parafrasa), tetap cantumkan nama penulis serta tahun publikasinya dalam kurung walau telah dinyatakan dengan cara lain.

Selalu Gunakan Tanda Kutip Untuk Kutipan Langsung

Bila mengambil langsung pernyataan atau kalimat orang lain secara verbatim, gunakan tanda kutip serta cantumkan nama pengarang dan halaman buku/artikel asal muasal kutipan tersebut agar terhindar dari plagiat.

Lakukan Check Plagiarisme menggunakan Software

Untuk memastikan tulisan bebas dari plagiarisme, lakukan pemeriksaan menggunakan software anti plagiat seperti Turnitin dan Grammarly. Software tersebut bisa mendeteksi kesamaan teks dengan database publikasi daringnya.

Nah, dengan menerapkan standar etika akademik ini di setiap artikel yang ditulis, risiko plagiarisme bisa diminimalisasi sekaligus menjaga reputasi penulis tetap terjaga.

Demikian informasi lengkap mengenai penulisan daftar pustaka pada makalah yang baik dan benar menurut aturan terkini. Semoga artikel ini bisa menjadi acuan bermanfaat bagi Anda dalam penyusunan referensi artikel ilmiah.