HALOBDG.com- Tanda-tanda atau ciri-ciri istri durhaka kepada suami salah satu contohnya yaitu tidak taat pada suami. Namun, pada banyak dari istri yang belum mengetahui tentang ciri-ciri istri yang durhaka pada suami.
Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda “Andai boleh kuperintahkan seseorang untuk bersujud kepada yang lain tentu kuperintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi).
Memiliki istri yang baik dan solehah merupakan angugerah yang diberikan Allah SWT bagi suami. Selain taat kepada Allah, seorang istri juga wajib taat pada suami agar tidak menjadi durhaka. Sebab, ridonya suami itu juga merupakan rida Allah.
Ciri istri durhaka pada suami
1. Tidak taat pada suami
Ciri istri durhaka pada suami salah satunya tidak taat pada suami. Seorang Istri yang baik adalah yang senantiasa taat pada suami dalam keadaan dan kondisi apapun.
Dengan taat pada suami, hal itu akan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang serta kesetiaan suami kepada istrinya.
Namun sebaliknya, apabaila istri tidak taat pada suami, besar kemungkinan rasa kasih sayang, rasa cinta serta kesetiaan suami akan hilang.
Rasulullah SAW bersabda, “Pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai dan Ahmad).
2. Ingkar Terhadap kebaikan suami
Islam sangat memuliakan seorang wanita, bahkan dalam Islam seorang ibu memiliki tiga kali lipat hak untuk lebih dihormati daripada seorang ayah dan surga berada di bawah telapak kaki seorang ibu. Namun, Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah para wanita.
Salah satu penyebab seorang wanita menjadi penghuni neraka adalah karena kekufurannya atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dalam hal ini adalah karena mereka mengingkari semua kebaikan yang telah suami lakukan kepada mereka.
3. Tidak Menyukai keluarga suami
Hubungan dalam pernikahan tidak hanya bertujuan untuk menyatukan dua insan yaitu lelaki dan perempuan ke dalam hubungan yang sah, namun demikian suatu pernikahan juga bertujuan untuk menyatukan dua keluarga.
Kecintaan, kasih sayang, dan penghormatan seorang suami akan semakin bertambah apabila istrinya mampu menempatkan dirinya dengan baik dalam keluarga si suami.
Namun terkadang seorang istri menuntut suaminya agar perhatian dan kasih sayangnya hanya ditujukan padanya saja, tanpa menyadari bahwa suami juga memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orangtuanya, terutama kepada Ibunya.
Hal ini sering menyebabkan kecemburuan istri pada keluarga suami dan berupaya untuk menjauhkan suami dari keluarganya.
4. Hilangnya rasa Qanaah
Meskipun suami telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memenuhi keinginan istri akan tetapi ketika keinginan tersebut tidak terwujud, justru apa yang suami lakukan tadi dianggap sia-sia oleh istrinya.
Kenapa? Karena istri menganggap bahwa upaya yang suami lakukan kurang, bahkan hanya dianggap main-main. Ia tidak mampu memahami bahwa setiap orang, termasuk suaminya memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan sesuatu.
5. Mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan Suami
Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang, termasuk seorang istri pernah melakukan kebaikan, meskipun hanya sebiji kurma.
Akan tetapi akan menjadi sebuah bentuk kedurhakaan apabila seorang istri mengungkit-ungkit kebaikan yang telah ia lakukan terhadap suami atau keluarganya.
Bahkan menganggap bahwa kebaikan yang dilakukan suami terhadapnya tidak lebih besar dari kebaikan yang ia lakukan. Hal ini tentu akan menyakiti perasaan sang suami.
6. Cemburu berlebihan kepada suami
Salah satu sifat alami manusia, terutama kaum hawa adalah cemburu. Cemburu boleh saja, asal memiliki dasar dan masih berada dalam batas kewajaran.
Rasa cemburu seorang istri terhadap suaminya menurut syariat Islam adalah apabila suami melakukan kemaksiatan seperti berzina, mendzalimi istri, mengurangi hak-hak istri, dan lain sebagainya.
Rasa cemburu seorang istri akan menjadi suatu bentuk kedurhakaan terhadap suami apabila cemburu tersebut tidak memiliki dasar berupa fakta atau bukti dan cemburu yang terlalu berlebihan (cemburu buta).
7. Tidak menjaga perasaan suami
Seorang istri yang baik harus selalu berusaha menyenangkan suaminya, seperti menunjukkan wajah yang ramah, tidak mermuka masam, serta sejuk ketika suami memandangnya.
Selain itu, istri juga harus selalu menjaga perbuatan dan ucapannya agar tidak menyakiti hati suami, misalnya tidak mencaci, suka mengkritik, berkata-kata keras, maupun sering memojokkan suami. Hal ini akan membuat perasaan suami terluka.
8. Terlalu sibuk dengan kegiatan di luar rumah
Tidak ada salahnya jika sorang istri memiliki kegiatan di luar rumah, akan tetapi setiap kali melakukan aktivitas tersebut, istri harus mendapatkan izin dari suami dan tidak boleh mengabaikan tugas serta tanggungjawabnya di rumah.
Seorang istri harus bisa menjaga penampilannya di depan suami, tidak hanya ketika ia sedang bepergian ke luar rumah, tetapi juga ketika berada di hadapan suami. Akan tetapi juga merupakan hal yang tidak baik apabila seorang istri terlalu sibuk.