Tekno  

5 Fakta Mengenai WannaCry, Ransomware yang Mengemparkan Dunia Termasuk Indonesia

Jumat 12 Mei 2017 sejumlah negara di dunia digemparkan dengan adanya serangan malware Ransomware. Virus ini lebih sering disingkat dengan nama Wannacry yang dikabarkan menyerang beberapa negara di dunia seperti USA, Russia, Tiongkok, Inggris, termasuk negara Indonesia.

Ransomware adalah sebuah virus yang bisa menyerang Operating System (OS) komputer yang dapat mengunci data-data kita yang ada pada komputer tersebut. Virus ini dapat mengenkripsikan file-file atau data pada sebuah komputer yang sedang terhubung dengan internet.

Beredar kabar Ransomware sudah masuk ke Indonesia. Pada awalnya banyak yang mengira virus ini hanya tertuju kepada departemen kesehatan Inggris, ternyata wabah virus ini terus menjalar hingga ke beberapa negara dunia. Salah satu korban dari keganasan Ransomware  ini adalah Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.

Pada umumnya pelaku penyebar virus ini ingin memeras korbannya dengan sebuah tebusan uang, dan ketika korbannya sudah berhasil diperas atau membayar sejumlah uang kepada pelaku. Pelaku tersebut akan memberikan sebuah password atau kunci untuk membuka data pada komputer tersebut. Untuk lebih paham lagi tentang Ransomware Wannacry, berikut takaitu memberikan fakta-fakta mengenai Ransomware WannaCry yang menjadi buah bibir di tanah air hingga saat ini.

1. Wabah virus Ransomware sudah menyerang 99 negara termasuk Indonesia

Hingga saat ini lebih dari 99 negera telah diserang oleh wabah virus Ransomware WannaCry yang berdampak pada lumpuhnya sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit. Selain itu, sudah 57.000 serangan terjadi di berbagai negara diantara Ukraina, Taiwan, dan Russia.

2.  Ransomware Wannacry menginfeksi dua rumah sakit di Jakarta

Dampak Ransomware WannaCry ini telah menyerang beberapa rumah sakit di Indonesia. Dua diantaranya adalah Rumah Sakit Dharmais dan Harapan Kita. Berdasarkan laporan, sistem antrean pasien dan pembayaran di rumah sakit tersebut tidak berfungsi karena beberapa dokumen dikunci oleh WannaCry.

3. Pelaku penyebar Ransomware biasanya akan meminta tebusan uang kepada para korbannya

Ketika menggunakan  komputer maka akan muncul peringatan yang menyatakan bahwa si korban telah diketahui mengakses konten ilegal di internet. Nah, supaya kita bisa mengaksesnya maka pelaku biasanya akan meminta tebusan uang kepada korbanya sebesar 250$ hingga 500$ melalui bitcoin, setelah itu pelaku akan mengirimkan password untuk membuka kunci sistem komputer korban yang terinfeksi virus tersebut.

4. Baru-baru ini, pemuda asal inggris berhasil menghentikan peredaran Ransomware WannaCry

Seorang pria 22 tahun asal Inggris secara tak sengaja menghentikan peredaran virus Wannacry ini. Pemuda dengan nama samaran MalwareTech ini menjadi pahlawan dalam apa yang digelisahkan dunia saat ini. Meskipun penemuannya ini tidak mampu membuka kunci dokumen yang terinfeksi virus WannaCry, namun dia telah berjasa dalam menghentikan penyebaran WannaCry ke komputer baru di seluruh dunia.

Langkah awal yang dilakukan MalwareTech adalah mencari domain yang terinfeksi WannaCry, kemudian dia membeli domain tersebut seharga  seharga 10,69 dolar AS. Dengan cara ini bisa melacak botnet dan menganalisa kemana saja WannaCry menyebar, bahkan ada harapan untuk melacak uang tebusan dari para korban.

5. Dengan menyebarnya WannaCry, Microsoft merilis panduan dalam menghadapi serangan Ransomware WannaCry

Sebenarnya pada Maret lalu, Microsoft telah mengeluarkan pembaruan keamanan yang menyoroti celah pada sistemnya yang kini digunakan dalam serangan WannaCry. Jika para pengguna mengaktifkan Windows Update maka ia akan terlindungi dari serangan tersebut. Untuk para pengguna yang tidak mendapatkan pembaruan sistem keamanan yang dirilis pada Maret lalu, maka Microsot memberikan link untuk mengunduh sistem keamanan custom tersebut yang bisa diakses blog Microsoft.

Setelah mengetahui fakta-fakta mengenai Ransomware WannaCry, diharapkan para pembaca dapat lebih memahami pengertian dan juga bahaya yang ditimbulkan oleh virus ini bagi kesehatan sistem komputer kita.