Tips  

10 Cara Simpan Daging Kurban Tanpa Kulkas Agar Awet Berbulan-bulan

HALObdg.com – Di tengah perayaan Hari Raya Idul Adha, biasanya masyarakat akan mendapat daging kurban, baik itu daging kambing maupun daging sapi.

Jika kamu mendapat daging dan tidak bisa habis di konsumsi dalam sehari. Kamu kamu bisa menyimpan daging di kulkas untuk di konsumsi di kemudian hari.

Lalu, bagaimanaa cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas?

Sejak jaman dahulu, manusia mampu menyimpan daging tanpa bantuan teknologi apapun. Dengan hanya menggunakan bahan-bahan alami, orang jaman dulu bisa mengawetkan daging supaya bisa dikonsumsi lebih lama.

Cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas bisa kamu lakukan dengan menggunakan bahan-bahan dapur yang mudah didapatkan. Melansir Genpi, Berikut cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas.

Cara Menyimpan Daging Tanpa Kulkas

Penggaraman

Cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang pertama adalah dengan melakukan penggaraman. Daging yang hendak disimpan ditaburi dengan butiran garam dapur lalu menyimpannya ke dalam wadah yang bersih.

Mineral yang terkandung di dalam garam terbukti dapat mengawetkan daging dan membuatnya tahan lama.

Bahkan daging yang sebelumnya dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil lalu ditaburi garam, bisa bertahan hingga 6 bulan lamanya.

Pengeringan

Dengan adanya kulkas pastinya mempermudah kita untuk menjaga daging tetap fresh dan tahan lama. Tetapi jika tidak memilikinya, cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas bisa kamu lakukan dengan cara pengeringan.

Daging yang hendak dikeringkan atau dijemur, perlu diiris tipis dan dipilih yang tidak mengandung lemak. Sebelum dikeringkan, daging juga perlu dibaluri larutan garam. Pastikan kamu mengeringkan daging dengan sempurna supaya bisa disimpan dan tahan lama.

Cara menyimpan daging kurban dengan pengeringan bahkan bisa mempertahankan daging hingga beberapa minggu bahkan bulan.

Pengasinan

Cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas juga bisa dilakukan dengan cara pengasinan. Cara ini hampir sama dengan pengeringan. Bedanya, dalam teknik pengasinan, daging diberi larutan air garam sebelum disimpan di dalam wadah.

Caranya siapkan wadah atau toples dengan air dan larutan garam lalu masukkan daging ke dalam wadah tersebut. Pastikan daging sepenuhnya terendam air garam.

Dalam proses pengasinan, daging akan menyerap banyak larutan garam dan akan menghasilkan hidangan yang lebih beraroma.

Pengasapan

Selain pengasinan, cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas bisa dilakukan dengan teknik pengasapan. Cara pengasapan digunakan untuk menghilangkan kelembapan karena air di dalam daging kurban.

Daging yang hendak disimpan diasapi dengan pembakaran yang dihasilkan dari tempurung kelapa, kayu, atau arang.

Setelah proses pengasapan, daging harus digantung dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang satu ini bisa menjaga mempertahankann kondisi dan cita rasa dari daging tersebut.

Itulah 4 cara menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang perlu kamu ketahui. Sehingga jika kamu tidak memiliki kulkas atau freezer, tak perlu berkecil hati. Karena kamu tetap bisa menyimpan daging dengan cara-cara alami seperti di atas.

Umur Simpan Makanan di Kulkas dan Freezer – Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian Infografis 

Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Awet Hingga berbulan-bulan

Dilansir kontan.co.id, daging adalah bahan makanan yang cepat rusak. Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam dan permukaannya yang basah sangat mendukung bagi kehidupan mikroorganisme.

Aktivitas mikroorganisme seperti bakteri atau jamur dapat menyebabkan daging menjadi rusak dan busuk.

Jika daging busuk ini sampai dimakan, sangat mungkin akan menimbulkan masalalh kesehatan.

Meski sudah dimasak dalam suhu tinggi, mengonsumsi daging sapi maupun daging kambing yang telah busuk tetap berisiko membuat seseorang mengalami keracunan makanan.

Bakteri pada daging yang busuk mungkin saja akan mati akibat panas yang dihasilkan saat proses memasak.

Tapi masalahnya, bakteri tersebut bisa jadi telah meninggalkan racun pada daging, sehingga dapat menyebabkan keracunan. Maka dari itu, Anda perlu menyimpan daging sapi maupun daging kambing secara tepat agar tetap sehat dan higienis. Caranya:

1. Daging jangan dicuci dulu

Buku Hidangan Lezat: Daging Sapi dan Kambing (2013) oleh Tim Dapur Esensi, apabila belum akan dimasak, daging sebaiknya jangan dicuci terlebih dahulu untuk kemudian disimpan di dalam kulkas. Mencuci daging sapi maupun kambing ketika akan disimpan hanya akan menambahkan kandungan air pada daging tersebut.

Menyimpan daging yang berair padahal akan membuat daging lebih mudah mengalami freezer burnFreezer burn adalah kondisi yang terjadi ketika makanan telah rusak oleh dehidrasi dan oksidasi, karena udara mencapai makanan.

Daging yang mengalami freezer burn akan terlihat mongering. Selain itu, proses pencucian membuat daging rentan terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari tempat pencucian maupun air itu sendiri.

2. Segera masukkan daging ke kulkas

Daging mentah, baik itu daging sapi, kambing, atau ayam akan lebih baik jika tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan. Terlebih lagi, daging hanya ditaruh di sembarang tempat. Jika demikian, bukan tidak mungkin daging dapat terkontaminasi berbagai bakteri, termasuk Salmonella penyebab tipes dan E. coli yang dapat menyebabkan diare hingga infeksi usus serius.

Seperti diketahui, suhu bisa sangat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Jadi, penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas, setidaknya 1 jam setelah diperoleh. Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.

3. Potong kecil daging sebelum disimpan

Sebelum disimpan, daging sapi maupun kambing sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil. Tindakan ini punya beberapa manfaat. Misalnya, daging yang berukuran lebih kecil tentu akan lebih mudah dicairkan daripada yang besar.

Selain itu, memotong daging menjadi lebih kecil akan meminimalkan kontak daging lain yang belum akan diolah dengan tangan yang mungkin saja telah tekontaminasi bakteri bibit penyakit.

4. Bungkus daging dengan plastik

Sebelum disimpan di lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan plastik agar permukannya tidak “kering” atau mengalami freezer burn, terlebih lagi jika daging tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi. Membungkus daging dengan plastik atau wadah tertutup juga bisa menghindarkan daging terkontaminasi bakteri dari bahan makanan lain selama disimpan dalam lemari es.

5. Simpan di dalam freezer agar lebih tahan lama

Agar lebih tahan lama, daging perlu disimpan di dalam freezer dengan suhu kurang dari –12 derejat Celsius. Melansir Buku Aneka Olahan Daging Sapi: Sehat, Bergizi, dan Lezat (2005) oleh Ir. Hj. Komariah, MSi dkk, pembekuan telah diakui sebagai suatu cara yang sangat bagi untuk pengawetan daging.

Cara ini akan menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tidak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas maupun rasanya Sebagian besar nilai gizi daging akan dipertahankan selama pembekuan dan hanya zat makanan yang larut dalam air yang akan hilang bersama cairan daging (drip) selama proses pencairan kembali.

Apabila cara pembekuan dan cara menyimpan daging sudah benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil. Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang. Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:

  • 2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius
  • 4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius
  • 8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius
  • 12 bulan pada temperatur -30 derajat Celsius

6. Daging jangan dicairkan di suhu ruangan

Jika ingin mengolah daging yang sudah dibekukan dalam freezer, jangan dicairkan di suhu ruangan. Daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri. Sebagai solusi, pindahkan daging ke chiller terlebih dahulu agar daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya.