55 Ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus dan Kata Bijak Soekarno Penuh Semangat

ucapan hari merdeka RI

HALObdg.com – Menyambut Hari Kemerdekaan RI,pada 17 Agustus 2020, biasanya masyarakat Indonesia menyambutnya dengan berbagai kegiatan seperti upacara bendera, lomba, hingga menghias lingkungannya dengan nuansa merah putih.

Selain itu momen HUT RI juga bias dengan merangkai dan memberikan ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus sebagai bentuk euforia hari kemerdekaan.

Dengan ucapan kata-kata bijak penuh semangat dari para pahlawan juga dapat memupuk rasa patriotisme dan nasionalisme.

Bagi  kamu yang lagi cari inspirasi ucapan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, berikut  berikut 18 quotes terbaik dari Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno untuk bangkitkan rasa nasionalisme dan Ucapan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, membakar semangat.

Ucapan hari kemerdekaan RI 17 Agustus dan kata bijak Ir Soekarno ini cocok  sebagai pesan atau update status sosial media (sosmed) saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI).

Quote atau Kata Bijak Ir. Soekarno

1. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

2. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara.”

3. “Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dalam tanah-airnja sendiri, begitulah Dietrich Schafer berkata. Kekurangan rezeki, itulah jang mendjadi sebab rakjat-rakjat itu mendjajag negeri-negeri, dimana mereka bisa mendapat rezeki itu. Itulah pula jang membikin “ontvoogding”-nja negeri-negeri djadjahan oleh negeri-negeri jang mendjadjahnja itu, sebagai suatu barang jang sukar dipertjajainja. Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja!”
(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

4. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja bagian-bagian jang terketjil, dan bagian-bagian jang terketjil sekali.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

5. “Dalam tahun 1882 Ernest Renan telah membuka pendapatnja tentang faham “bangsa” itu. “Bangsa” itu menurut pudjangga ini ada suatu njawa, suatu azas-akal, jang terdjadi dari dua hal: pertama-tama rakjat itu dulunja harus bersama-sama mendjalani suatu riwayat; kedua rakjat itu sekarang harus mempunjai kemauan, keinginan hidup mendjadi satu. Bukannja djenis (ras), bukannja pula batas-batas negeri jang mendjadikan “bangsa” itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

6. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

7. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu “bangsa”!”  (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

8. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

9. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”

10. “This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!”

11. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”

12. “Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.”
(Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial)

 

13. “I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world”

14. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”

15. “Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

16. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

17. “Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

18. “l’exploitation de l’home par ‘ihomme.”

19. “Merdeka hanyalah sebuah jembatan, walaupun jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis!” – Ir Soekarno.

20. “Dalam pidatoku, sekali merdeka tetap merdeka. Kucetus semboyan: Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta kemerdekaan.” – Ir Soekarno

Ucapan Kata Bijak Kemerdekaan dari para Pahlawan

21. “Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sampai titik darah penghabisan.” – Jenderal Soedirman

22. “Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus dengar kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah fanatik, itu adalah gairah.” – Buya Hamka

23. “Kemerdekaan untuk merdeka, kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-lamanya penghisapan-penghisapan bangsa oleh bangsa, penghisapan-penghisapan yang tak langsung maupun penghisapan yang langsung.” – Ir Soekarno

24. “Manakala suatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan.” – Ir. Soekarno

25. “Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga.” – Jenderal Soedirman

26. “Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.” – Mohammad Hatta

27. “Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.” – RA Kartini

28. “Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya.” – Sutan Syahrir

29. “Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan.” – Sutan Syahrir

30. “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.” – Mohammad Yamin

31. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” – Ir Soekarno

32. “Benar atau salah negeriku, lebih-lebih kalau kita tahu negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya.” – Prof Dr R Soeharso

33. “Jangan mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segitiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk, pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI.” – Soekarno

34. “Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.” – RA Kartini

35. “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita.” – Mohammad Hatta

36. “Kemerdekaan merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi juga merupakan sebuah gedung yang kosong. Menjadi tugas pendukung-pendukungnya untuk mengisi kemerdekaan. – Soe Hok Gie

37. “Selama orang percaya bahwa kemerdekaan akan tercapai dengan jalan putch atau anarchisme, hal itu hanyalah impian seorang yang lagi demam.” – Tan Malaka

38. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.” – Bung Karno

Ucapan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus Penuh semangat

39. “Perbedaan itu ada bukan untuk dipermasalahkan, tapi untuk kita rayakan. Selamat Hari Kemerdekaan.”

40. “Suara-suara tak bisa dipenjarakan, di sana bersemayam kemerdekaan. Apabila engkau memaksa diam, aku siapkan untukmu pemberontakan.” – Wiji Thukul.

41. “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi. Satu orang pemuda dapat mengubah dunia. Merdeka.”

42. “Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang lebih keras. Selamat ulang tahun ke-75 untuk rakyat Indonesia.”

43. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu lebih susah karena melawan bangsamu sendiri. Dirgahayu Republik Indonesia!”

44. “Selain terbebas dari penjajahan, kemerdekaan bangsa Indonesia adalah perayaan dari perbedaan yang disatukan.”

45. “Indonesia bukan sekadar nama. Ada kenangan, cinta, luka di sana, ada tempat berpetualang dan pulang. Ada saya dan kau yang mencoba memperbaiki, dengan cara kita yang sederhana dan tak kenal lelah. Dirgahayu, Indonesiaku!”

46. “Kemerdekaan suatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa.”

47. “Mari kita ingat semua pahlawan, masa lalu yang berjuang untuk kemerdekaan dan persatuan kita.”

48. “Hari Rabu, pergi ke Australia. Dirgahayu Republik Indonesia.”

49. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

50. “Kemerdekaan melawan penjajah memang telah usai, tapi perjuangan melawan ketidakpedulian dari diri sendiri masih berlanjut. Dirgahayu Indonesiaku.”

51. “Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya. Selamat HUT RI.”

52. “Masih ada setitik harapan, mimpi yang kita jaga. Masih ada cita-cita yang bisa kita bagikan. Kemerdekaan bukan sekadar ritual belaka, tetapi ajang membangun bangsa.”

53. “Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya. Merdeka!”

54. “Selalu jaga semangat patriotisme, bersinar dalam dirimu, bangglah mejadi Indonesia. Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia!”

55. “Perjuangan bangsa Indonesia bukan hanya dari masa lalu. Hari ini, hari esok, dan selamanya. perjuangan kita belum berakhir. Mari kita perjuangkan bersama Indonesia adil dan sejahtera. Dirgahayu Indonesia.”