Ini 10 Pertanyaan Tentang Virus Corona yang Paling Sering Ditanyakan

Virus Corona
Ilustrasi tes darah untuk mengetahui pasien terinfeksi virus corona atau tidak. (foto: Shutterstock)

Virus corona: Kalau terkena, berapa lama kita akan sakit dan pertanyaan yang paling sering diajukan soal Covid-19 beserta jawabannya

Wabah virus corona telah menjadi pandemi. Jumlah pasien terinfeksi corona di dunia, hingga Rabu (6/5/2020) pukul 16.20 WIb adalah 3.743.857 kasus. Sedangkan di Indonesia sebanyak 12.438 kasus.

Pertanyaan besar yang mungkin saat ini ada di benak banyak orang seperti, seberapa mematikan penyakit ini?

Nah, berikut ini sejumlah pertanyaan tentang virus Corona dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, yang dilansir halobdg dari BBC News Indonesia

1. Jika kita sembuh dari virus corona, apakah kita akan kebal terhadap virus ini?

Masih terlalu dini untuk mendapatkan jawabannya secara pasti. Kemunculan virus Corona ini baru diketahui akhir Desember 2019, namun dari pengamatan terhadap virus dan jenis virus corona lain, mestinya tubuh kita akan punya antibodi yang akan melindungi kita.

Pengalaman pasien SARS dan jenis virus corona yang lain, kecenderungannya adalah orang yang sudah terkena tidak akan lagi mengalami infeksi.

Tapi ada laporan juga bahwa orang-orang di China yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 ternyata positif lagi terkena.

Yang penting dipastikan adalah orang-orang ini tak menularkan virus corona ke orang lain.

2. Jika terkena, berapa lama kita akan sakit?

Empat dari lima orang yang terkena virus corona, dampaknya bisa dikategorikan sebagai sedang, mirip dengan flu.

Gejala yang ditimbulkan (yang paling sering) mencakup demam dan batuk kering.

Mungkin Anda akan merasa tak enak badan selama beberapa hari, dan mestinya akan kembali normal dalam tujuh hari setelah mengalami gejala-gejala tersebut.

Jika virus mencapai paru-paru, Anda bisa mengalami sesak napas dan pneumonia.

Sekitar satu dari tujuh orang yang terkena virus corona perlu dirawat di rumah sakit.

3. Seberapa bahaya virus corona bagi para penderita asma?

Pemerintah di Inggris mengatakan para penderita asma “sangat rentan” terhadap virus corona.

Ini karena ketika penderita asma mengalami infeksi saluran pernafasan, misalnya yang disebabkan oleh virus corona, maka gejala asmanya akan kambuh.

Dianjurkan, mereka yang memiliki asma untuk tinggal di rumah selama setidaknya 12 pekan.

Organisasi asma di Inggris menganjurkan pil yang sudah diresepkan oleh dokter untuk mencegah serangan asma yang bisa dipicu oleh virus corona.

Selain itu, dianjurkan pula untuk selalu membawa inhaler, siapa tahu terjadi serangan asma.

4. Apakah masker benar-benar berguna untuk melawan virus corona?

Hanya ada sedikit bukti bahwa mengenakan masker membuat perubahan terkait berjangkitnya virus corona.

Para pakar menyatakan yang lebih efektif adalah menjaga gaya hidup higienis, seperti sering mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir serta mencuci tangan sebelum menyentuh wajah terutama di sekitar mulut.

5. Apakah virus corona dapat ditularkan melalui pegangan pintu dan berapa lama virus corona dapat bertahan?

Bila orang yang terinfeksi virus dan menutup batuk dengan tangan mereka, kemudian mereka memegang sebuah benda, permukaan benda tersebut amat mungkin terkontaminasi.

Pegangan pintu merupakan salah satu contoh permukaan benda yang dapat terkontaminasi virus.

Para pakar berpendapat virus corona dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa hari.

Jadi, memang yang terbaik adalah sering mencuci tangan Anda untuk membantu mengurangi risiko tertular serta untuk mencegah penyebaran virus.

6. Dapatkah virus corona menular melalui hubungan seks?

Belum ada penjelasan mengenai hal ini, apakah hubungan seksual (cairan vagina dan sperma) merupakan salah satu cara transmisi virus corona yang harus kita waspadai.

Sejauh ini, batuk dan bersin dinyatakan sebagai cara utama penyebaran virus corona.

7. Apa perbedaan antara virus corona dan flu?

Virus corona dan influenza memiliki gejala yang mirip, membuat dokter sulit mendiagnosanya tanpa tes Covid-19.

Gejala utama virus corona adalah demam dan batuk.

Sementara influenza sering kali diikuti dengan gejala lain, seperti sakit tenggorokan. Sedangkan virus corona bisa menyebabkan seseorang sesak nafas.

8. Apakah virus corona lebih menular dibandingkan influenza?

Masih terlalu dini untuk membandingkan. Namun kita tahu, baik virus corona maupun virus influenza memang sangat menular.

Rata-rata, orang yang terinfeksi virus corona menularkannya pada dua hingga tiga orang lainnya, sementara mereka yang flu menularkannya kepada rata-rata satu orang.

Bagaimana pun, orang yang terinfeksi flu cenderung lebih cepat menularkan pada orang lain, sehingga kedua virus ini dapat menyebar dengan mudah.

9. Dapatkah kita tertular virus corona dari makanan yang disiapkan oleh orang yang terinfeksi virus corona?

Seseorang yang sudah terjangkit virus corona dapat menularkan penyakitnya pada orang lain bila ia menyiapkan makanan secara tidak higienis.

Virus corona dapat tersebar melalui percikan air liur atau dahak ketika seseorang batuk.

Cuci tangan Anda sebelum memegang benda apa pun juga wajah serta sebelum makan. Ini imbauan yang diberikan untuk menghentikan penularan virus.

10. Apakah iklim dan suhu berpengaruh terhadap penularan virus corona?

Belum jelas, apakah suhu berpengaruh terhadap penyebaran virus corona.

Virus-virus lain memiliki pola tertentu, seperti influenza yang lebih banyak berjangkit di bulan-bulan yang bersuhu lebih rendah atau hawa dingin.

Sejumlah riset menyatakan penyakit Mers (Middle East respiratory syndrome) -virus yang termasuk dalam kelompok virus corona- terpengaruh dengan kondisi iklim. Mers berkurang di bulan-bulan hangat. (BBC News Indonesia)