Misi Indonesia Hijabfest Tetap Survive Dimasa Pandemi

Halobdg.com – Indonesia Hijabfest merupakan event besar tahunan di Indonesia sejak 2012 untuk komunitas hijabers tanah air dengan omzet belasan miliar setiap helatannya dan menghadirkan ribuan pengunjung serta 500 brand hijab.

Namun sejak pandemi Covid-19 menyerang, aktivitas event terhenti dan baru kembali dilakukan sesekali  pada akhir 2020 dengan tidak banyak menghadirkan banyak peserta.

Penjualan brand-brand hijab tanah air juga menukik tajam karena tidak bisa mengandalkan pembelian secara langsungdengan datang ke toko dan lebih fokus berjualan melalui online.

Bahkan sekitar 15 persen dari data brand hijab yang bekerjasama dengan Indonesia hijabfest harus gulung tikar di era pandemi.

Founder Indonesia Hijabfest, Sheena Krisnawati mengatakan tahun 2022 dia menargetkan dunia fesyen hijab tanah air kembali bangkit terutama setelah menggandeng Bank Syariah Indonesia sebagai patner. Salah satunya dengan event gathering dan mengumpulkan ratusan pengusaha brand hijab, Senin 7 Februari 2022 di The Trans Luxury Hotel Bandung.

“Alhamdulillah kita bisa silaturahmi lagi setelah dua tahun dengan penerapan tes antigen dan prokes ketat dan berlapis.”

“Database kita ada 500 brand (yang ikut). Di sini akan ada informasi tentang jadwal dan lokasi event hijabfest tahun 2022. Selain itu ada dukungan dari BSI yang akan mendukung brand dari temen-temen. Semoga brand-brand lokal tetap berjaya,” katanya disela-sela acara.

Rencananya awal helatan Indonesia Hijabfest bakal digelar pada bulan Maret 2022 atau sebulan sebelum puasa ramadhan karena minat masyarakat yang sangat tinggi. Sheena cukup optimis event Indonesia Hijabfest bisa mendongkrak penjualan brand-brand yang terlibat meski tidak banyak pengunjung yang hadir.

Salah satu skema adalah jasa titip beli barang. Saat ini terdapat 200 orang yang telah terdaftar dan terseleksi dengan aturan ketat. Mereka memiliki akses untuk bisa membeli barang brand-brand yang mengikuti event Indonesia Hijabfest dengan jasa Rp20ribu hingga Rp200ribu untuk setiap barangnya.

“Melihat tahun lalu saat pandemi mulai kembali dibukan pada November 2020. Dengan 39 yang ikut kita bisa mendapatkan omzet Rp11 miliar selama lima hari. Itu sangat bagus dengan tenant sedikit. Pengennya kita sekali event Rp20miliar namun harus dengan tenant banyak itu semua tergantung situasi dan kebijakan pemerintah.”

“Jasa titipan memang baru hits saat pandemi di event Indonesia Hijabfest. Tentunya ini sangat membantu disaat harus membatasi pengunjung dan peserta,” katanya.

Sementara itu Senior Vice President Funding And  Hajj Bank Syariah Indonesia, Vita Andrianty mengatakan dalam rangka HUT BSI yang ke-1 pihaknya ingin mendukung para pelaku bisnis fesyen hijab tanah air agar bisa survive ditengah pandemi saat ini bekerjasama dengan Indonesia Hjabfest.

Sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, Indonesia seharusnya bisa menjadi tren fesyen hijab dunia. Dia berharap dengan kerjasama BSI dan Indonesia Hijabfest bisa merealisasikan harapan tersebut.

“Apabila kita konsen dalam industri halal ini dengan nilai unik bisa berbicara banyak bahkan di pasar global. Kami siap support agar Indonesia bisa menjadi kiblat fesyen hijab dunia.”

“Salah satunya dengan sinergi antara BSI, nasabah BSI dan pelaku industri fesyen Hijab dan akan dibuat program. Selain itu kita akan bantu dalam proses ekspor serta kartu kredit Hasanah Card yang memiliki keuntungan bagi pengusaha bisnis,” katanya.