Muslim  

Bacaan Niat Salat Witir 1 Rakaat, 2 Rakaat dan 3 Rakaat Lengkap Latin, Arab dan Artinya

niat salat witir
bacan niat salat witir, tata cara, dan doa setelah witir/pexel

Niat Salat Witir

Salat Witir adalah salat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salat ini dilakukan di malam hari dengan jumlah rakaat yang ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat.

Menurut hadis dari Ibnu Majah, “Witir” bermakna ganjil. Artinya, siapa pun boleh melaksanakan salat witir sebanyak lima rakaat, tiga rakaat, atau bahkan satu rakaat. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam menjalankan ibadah ini sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.

Salat sunnah ini sering dianggap sebagai penutup dari serangkaian ibadah malam seperti sholat tahajud, sholat hajat, atau salat tarawih.

Baca juga: Dibaca 3 Kali, Inilah Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Yuk Amalkan

Namun beberapa ulama dalam mazhab Syafi’i berpendapat bahwa setelah Witir, Anda masih dapat melakukan Salat Tahajud, karena menjadikan Witir sebagai penutup adalah anjuran, bukan kewajiban

Namun, perlu dicatat bahwa salat witir tidak termasuk dalam salat sunnah yang dapat dilakukan berjamaah. Hanya dalam beberapa mazhab, seperti Mazhab Syafii dan Hanbali, serta sebagian ulama Mazhab Maliki, salat witir sunnah pada bulan Ramadan dapat dilakukan secara berjamaah setelah tarawih.

Untuk melaksanakan salat witir, ada beberapa langkah yang harus diikuti, Berikut bacaan niat salat witir lengkap dengan tata cara dan doa setelahnya.

Niat Salat Witir Arab, Latin dan Artinya

Sebelum melaksanakan salat witir, dianjurkan untuk membaca niat, berikut bacaan niat salat witir sesuai dengan jumlah rakaatnya:

Bacaan Niat Salat Witir 1 Rakaat

صَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَال

Ushalli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā.

Artinya: “Aku niat salat sunnah witir satu rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”

Bacaan Niat Salat Witir 2 Rakaat

صَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَ

Ushalli sunnatam minal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā.

Artinya: “Aku niat salat sunnah witir dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”

Niat Salat Witir 3 Rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku menyengaja salat sunah salat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala,”

Tata Cara Melaksanakan Salat Witir

Tata cara mengerjakan salat witir sangat penting untuk diketahui agar ibadah ini sah dan diterima oleh Allah SWT. Adapun melaksanakan salat Witir tergantung pada jumlah rakaat yang dipilih. Jika memilih tiga rakaat, dua rakaat pertama diakhiri dengan tasyahud dan salam, kemudian satu rakaat terakhir tanpa tasyahud awal. Berikut adalah urutan lengkapnya:

  • Membaca niat

  • Takbiratul Ihram

  • Membaca Al-Fatihah dan surat pendek

  • Rukuk

  • I’tidal

  • Sujud pertama

  • Duduk di antara dua sujud

  • Sujud kedua

  • Tasyahud akhir

  • Salam

Pada rakaat ketiga Witir, disarankan untuk membaca surat-surat pendek seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Setelah malam ke-15 bulan Ramadan, dianjurkan membaca doa qunut setelah i’tidal pada rakaat terakhir Witir.

Dzikir dan Doa Setelah Salat Witir

Setelah menyelesaikan Sholat Witir, disunnahkan membaca dzikir berikut sebanyak tiga kali:

“سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ”

(Subhaanal malikil quddus)

Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”

“رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ”

(Rabbul-malaa-‘ikati warruh)

Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”

Selanjutnya membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, Wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.

Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa ata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. Washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.

Artinya: “Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus. kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia. Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Keutamaan Salat Witir

salat Witir memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam, memberikan banyak manfaat. Berikut adalah beberapa keutamaan salat Witir:

1. Amal Ibadah yang Mendatangkan Pahala

Sholat Witir merupakan salah satu ibadah sunah yang mendatangkan pahala besar dari Allah SWT. Dengan melaksanakan Sholat Witir dengan penuh keikhlasan, umat muslim akan mendapat pahala yang melimpah dan pelengkap dari salat wajibnya.

2. Bentuk Kepatuhan dan Ketakwaan

Melaksanakan Sholat Witir adalah bukti ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Orang yang menjalankan ibadah ini menunjukkan penghormatan terhadap perintah Allah dan memperkuat ikatan spiritual dengan-Nya.

3. Terhindar dari Perbuatan Dosa

Sholat Witir memiliki keistimewaan menjauhkan orang yang melaksanakannya dari perbuatan dosa. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Sholat Witir dapat menjadi perlindungan dari dosa. Ibadah ini juga membawa berkah di dunia dan akhirat.

4. Mendapatkan Kemuliaan di Hadapan Allah SWT

Sholat Witir merupakan jalan menuju kemuliaan di hadapan Allah SWT. Melalui ibadah ini, orang yang melaksanakannya akan dicintai oleh Allah SWT dan meningkatkan derajatnya di sisi-Nya. Kemuliaan ini merupakan bentuk kasih sayang dan rahmat Allah kepada hamba-Nya yang taat.

5. Diberi Petunjuk dan Kekuatan oleh Allah SWT

Orang yang melaksanakan Sholat Witir akan mendapat petunjuk dan kekuatan dari Allah SWT. Ibadah ini memberi kekuatan spiritual untuk menghadapi cobaan-cobaan dunia. Allah senantiasa mendengarkan doa dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah bacaan niat sholat witir, tata cara pelaksanaan, dan doa setelahnya yang bisa diamalkan oleh umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah salat witir.

Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.