Soal Ferdian Paleka, Sujiwo Tejo: Bukan Youtuber Prank, tapi Masyarakat yang Harus Dipolisikan

HALObdg – Budayawan Sujiwo Tejo buka suara mengenai kasus Youtuber Ferdian Paleka yang telah membuat konten prank atau tipuan.

Ia punya pandangan tersendiri setelah melihat aksi yang dilakukan Ferdian dkk, menurutnya bukan ferdian yang harus dipolisikan melainkan masyarakat.

Pendapat itu disampaikan Sujiwo Tejo melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Selasa (5/5/2020).

“Bukan YouTuber prank itu, tapi masyarakatlah yang harus dilaporkan ke polisi,” cuit Sujiwo Tejo.

Masyarakat disebut tidak bisa mendidik anak-anak untuk tidak menonton tayangan prank yang disajikan YouTuber. Padahal sudah memahami bahwa konten tersebut tidak baik untuk disimak.

“Ya, kita semua, masyarakat yang suka nonton prank dan yang tak suka nonton prank tapi tak bisa mendidik anak-anaknyaa agar muntah kalau lihat prank,” tambahnya.

Menurut Sujiwo Tejo Sujiwo masyarakatlah yang memiliki andil besar dalam viralnya konten-konten prank..

Lebih jauh, pria yang kerap disapa Presiden Jancukers tersebut menyebutkan bahwa masyarakatlah yang sejatinya melahirkan Youtuber pembuat konten tipuan.

Baca: Ini 3 Alasan Ferdian Paleka Bikin Konten Prank Sembako Isi Sampah ke Transpuan

“Tanpa kita semua, tak mungkin lahir Youtuber-2 prank,” tulis Sujiwo Tejo.

Tak pelak cuitan Sujiwo Tejo tersebut mengundang perhatian khalayak dan memberikan komentarnya.

“Dan bukan hanya masyrakat yg perlu di laporkan tp juga manusia2 yg ngaku waras perlu juga di laporkan krn tidak memberi pendidikan ke masyarakat betapa unfaedahny prank itu,” timpal @salsabila307.

“Sorry mbah. Saya ga suka nonton konten Prank, konten gosip (lambe turah, brownies, rumah uya). Bukan kontrol saya untuk melarang mereka nonton itu. Bukan Ignore, tapi bukan sesuatu yg bisa saya kontrol,” kata @erdiansyahbayu.

Baca: Sempat Dukung Aksi Prank Ferdian Paleka, Dua Youtuber Santri ini Minta Maaf

“Setuju banget mbah. Saya sangat tdk suka prank kesannya itu penipuan. Dan kita selalu disuguhkan tipu tipu. Mendidik anak2 menjadi tukang tipu walaupun itu hanya utk becandaan.KPAI & lembaga harusnya menertibkan prank di tv, termasuk jg kita hrs selektif memilah youtuber,” komentar @alyssa_edria. (hnd)