Bewara  

Gelar Seminar, Sekar Perhutani Perjuangkan Hutan Lestari Untuk Kemaslahatan Masyarakat

Halobdg.com, BANDUNG,- Mengusung tema “Menuju Hutan Lestari Untuk Kemaslahatan Masyarakat”, Serikat Karyawan (Sekar) Perhutani menggelar seminar tantangan pengelolaan hutan di gedung Graha Rimba Harmoni Kantor Perhutani Divre Jabar jalan Soekarno-Hatta no 628 KM 14 Bandung, Kamis (26/09/2019). Hadir dalam acara tersebut sejumlah anggota Sekar Perhutani, perwakilan dari Kementrian BUMN, Kementrian Lingkungan Hidup, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Dirjen Planologi dan lainnya.

Ketua Sekar Perhutani Muhammad Ikhsan mengatakan serikat karyawan Perhutani ini didirikan pada tahun 2005. Dalam perjalannya, Sekar Perhutani mempunyai tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan menjaga eksistensi perusahaan.

“Karyawan bisa sejahtera jika petani hutan sejahtera. Oleh sebab itu, petani hutan harus sejahtera agar perusahaan ikut sejahtera,” katanya.

Ikhsan menerangkan acara ini dilaksanakan guna meningkatkan sinergitas semua elemen sekaligus merumuskan bersama bagaimana menjawab tantangan pengelolaan hutan. Sehingga, hutan bisa lestari dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

“Seminar ini membahas hampir semua aspek yang berkaitan dengan pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti aspek ekonominya, teknologi, politik, ekologi, bahkan upaya mitigasi bencana dan banyak lagi,” terangnya.

Lanjutnya, hasil dari rumusan bersama ini akan disampaikan kepada pihak pemerintahan yang mendatang. Agar menjadi perhatian bagi pemerintah yang akan datang.

Sementara itu, mewakili HKTI, pengurus pusat HKTI Doddy Imron Cholid menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan bagi para petani hutan. Seperti soal permodalan, legalitas dan lainnya. Oleh sebab itu, perlu ada terobosan dan sinergitas untuk menjawab tantangan pengelolaan hutan agar berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

” Dengan adanya reforma agraria dan program perhutanan sosial ini sudah cukup membantu. Sebab tujuannya kan emang untuk mensejahterakan masyarakat khususnya petani,” paparnya.

Doddy menuturkan di lapangan, ada petani hutan dan ada petani di luar hutan. Biasanya, petani di luar hutan mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Ini yang sering kali menjadi pembeda. Oleh sebab itu, harapannya kedepan para petani ini bisa sama. Baik yang di hutan maupun di luar hutan semuanya harus sejahtera. (jar)