News  

Cegah Penyebaran Varian Omicron dengan 5 Produk ini

HALOBDG.com – Di tengah masifnya penyebaran varian Omicron yang sangat mudah menular, membuat orang-orang perlu lebih ekstra dalam upaya pencegahan penularannya.

Diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan, varian Omicron sudah masuk ke Indonesia. Hingga 11 Januari 2022, kasus Omicron di DKI Jakarta telah mencapai 498 orang.

409 diantaranya merupakan kasus impor, sedangkan 89 kasus transmisi lokal atau komunitas. Lalu, sebenarnya seberapa cepat penularan varian Omicron dan bagaimana cara mengantisipasinya? Penjelasannya bisa dibaca melalui artikel ini.

Mengenal Apa itu Varian Omicron

Varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Omicron dikenal sebagai varian Covid-19 yang penyebarannya lebih cepat dan dapat menyebabkan lonjakan kasus di mana-mana.

Sampai 3 Januari 2022, varian ini telah menyebar ke 132 negara di antaranya Botswana, Nigeria, Filipina, Korea Selatan, Jerman, Norwegia, Britania Raya, Kuwait, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, dan termasuk Indonesia.

Varian baru ini menjadi tantangan tersendiri, sebab hingga kini belum bisa dipastikan apakah Omicron lebih berbahaya daripada varian sebelumnya.

Apabila dibandingkan dengan varian Delta, Omicron jauh lebih ringan. Jika melihat berbagai kasus di sejumlah negara, varian ini rentan menyerang populasi muda dan gejalanya tidak berat.

Meskipun begitu, kita perlu tetap waspada, karena penyebaran Omicron tiga kali lebih cepat bermutasi daripada varian Delta, sehingga memudahkan terjadi gelombang kasus Covid-19. Varian ini dapat menyerang siapapun, kendati telah divaksin.

Bahkan, orang yang positif Omicron bisa tidak memiliki gejala sama sekali. Tak heran, ada 900.000 kasus baru yang dilaporkan dari berbagai negara setiap hari. Kemudian, muncul pertanyaan berikutnya, bagaimana cara mencegahnya?

Pencegahan penyebaran Omicron

Sejauh ini, pencegahan yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron kurang lebih sama dengan pencegahan varian sebelumnya, yakni melakukan vaksinasi.

Vaksinasi masih menjadi cara paling efektif untuk mengurangi tingkat penyebaran virus Corona.

Namun, langkah ini akan jauh lebih efektif, bila diiringi dengan meningkatkan jumlah testing dan menerapkan protokol kesehatan (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menghindari makan bersama, dan mengurangi mobilitas).

Langkah-langkah ini dapat melindungi kamu dari terinfeksi varian Omicron.

Selain itu, apabila telah bepergian dari luar kota atau luar negeri, jangan lupa untuk melakukan karantina mandiri selama 7-10 hari.

Karantina dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kemungkinan kita positif Omicron setelah berpergian, karena varian ini hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Adapun upaya lain yang bisa dilakukan seperti membatasi pertemuan yang memicu kerumunan dan menjaga jarak apabila berada dalam ruang publik.

Selama berkegiatan dalam ruang publik atau ruang yang tertutup disarankan untuk selalu menggunakan masker.

Sementara itu, dilansir dari laman EatThis, Rabu (19/1/2022), agar bisa membantu mengoptimalkan perlindungan diri disarankan seseorang memiliki lima produk untuk memperkuat pertahanan dari dalam dan luar tubuh.

Berikut beberapa produk untuk pencegahan varian omicron

1. Masker Medis

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker berkualitas tinggi di tengah meluasnya varian Omicron. Beberapa jenis masker yang direkomendasikan adalah masker N95 dan KN95.

Jenis masker ini dapat memberikan perlindungan yang jauh lebih baik dibandingkan masker kain. Masker berkualitas tinggi ini sangat direkomendasikan, khususnya ketika berada di tempat dengan risiko penularan tinggi.

Akan tetapi, masker berkualitas tinggi cenderung kurang nyaman untuk digunakan. Sebagai alternatif, masker bedah bisa menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan masker kain.

Masker bedah dibuat dari polypropylene yang bersifat elektrostatik. Oleh karena itu, masker bedah bisa menangkap partikel virus agar tidak terhirup.

2. Vitamin D

Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Dr Anthony Fauci menganjurkan agat suplemen vitamin D dikonsumsi setiap hari. Kekurangan atau defisiensi vitamin D dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

Studi juga mengungkapkan bahwa kadar vitamin D yang lebih rendah dapat berkaitan dengan kejadian Covid-19 yang lebih berat.

3. Vitamin C

Seperti vitamin D, vitamin C merupakan booster sistem imun yang baik. Vitamin C berkontribusi pada imunitas dengan cara menunjang beragam fungsi sel dari sistem imun bawaan atau adaptif.

Studi pada 2017 menunjukkan defisiensi vitamin C dapat mengganggu imunitas dan membuat seorang jadi lebih rentan terhadap infeksi. Suplemen vitamin C diketahui berperan dalam pencegahan dan proses penyembuhan infeksi saluran pernapasan dan sistemik.

4. Pembersih Udara

Beberapa studi menemukan bahwa alat pembersih udara atau air purifier bisa mengurangi penyebaran virus corona secara efektif dengan cara menjaga sirkulasi udara.

Alat pembersih udara yang disertai dengan HEPA filter bahkan bisa menangkap virus karena terbukti dapat menyaring partikel apa pun yang berukuran 0,3 mikron atau lebih kecil. Ukuran partikel virus penyebab Covid-19 adalah 0,125 mikron.

5. Hand Sanitizer

Meski Covid-19 lebih mudah menular melalui mulut dan hidung dibandingkan kontaminasi dari permukaan benda, menjaga kebersihan tangan tetap pentibg dilakukan.

Menjaga kebersihan tangan tak hanya dapat mengurangi risiko penularan Covid-19, tetapi juga penyakit lain seperti flu atau pilek. Produk hand sanitizer yang digunakan sebaiknya mengandung minimal 60 persen alkohol.

Itulah penjelasan soal varian Omicron beserta cara pencegahannya. Intinya, varian Omicron memang tidak menimbulkan gejala yang berat atau bahkan tak bergejala sama sekali.

Namun, kita tetap perlu mewaspadai kecepatan infeksi Omicron dibandingkan dengan varian lain. Oleh karena itu, mari kita tetap taati protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19.