News  

Kasus Covid-19 Meningkat, Jabar Tambah Kamar dan Nakes

Ruang Isolasi RSHS Bandung
Ruang Isolasi RSHS Bandung. (dok humasjabar)

HALOBDG – Kamar perawatan dan tenaga kesehatan akan ditambah guna mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat.

Rinciannya Pemprov Jabar akan menambah 37 tenaga perawat dan 40 unit kamar khusus di RSUD Al Ishan Bandung.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan hal ini sebagai antisipasi dari skenario terburuk.

Usai mudik dan libur lebaran 2021, kasus positif Covid-19 di sejumlah wilayah Jawa Barat meningkat dan jumlah keterisian kamar hampir penuh.

Baca juga : Total 40 ASN Gedung Sate Positif Covid-19

“Di Al-Ihsan 150 (perawat) sudah full (tugas). Mau nambah 40 kamar terkendala SDM. Kami bekerja sama dengan PPNI, insyallah hari ini ada penambahan 37 tenaga kesehatan khusus untuk menambah kamar di Al-Ihsan 40 (kamar),” ujarnya.

Penambahan perawat dari PPNI, kata Daud, tidak hanya buat Al Ihsan saja tapi juga rumah sakit rujukan COVID-19 lain yang membutuhkan SDM.

“Kemudian di rumah sakit lain silahkan (kami terbuka). Apa yang ada masalah di daerah kita pecahkan bersama,” katanya.

Di luar SDM, Daud menyebut penanganan COVID-19 di rumah sakit relatif tidak terkendal. Obat dan alat – alat medis masih cukup dan aman.

“Seminggu ini Pak Sekda rapat dengan kepala dinas kabupaten/kota serta direktur rumah sakit. Disampaikan bahwa secara umum ketersediaan obat dan perlengkapan tidak masalah,” kata Daud.

Sementara itu, mengenai tingkat keterisian kamar untuk pasien COVID-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) secara umum naik. Dari yang tadinya hanya 39 persen pada pekan lalu naik menjadi 49 persen per Ahad (6/7/2021).

“79,9 persen untuk di level merah. Jadi di kategori merah dan ICU memang tinggi. Hanya secara umum memang ada kenaikan. Per kemarin ada sekitar 49 persen BOR-nya.”

“Seminggu lalu itu masih di angka 39 persen. Bisa dibayangkan sehari ada naik antara 1-2 persen,” ucapnya